yaampun akhirnya apdet juga....
happy reading!
Surat berdatangan pagi itu.
Menandai akhir semester yang semakin dekat, surat semakin banyak dikirimkan oleh para sanak saudara yang tak sempat berkunjung saat kunjungan musim panas. Tidak heran, sih. Datang ke Ellugard sendiri merupakan suatu tantangan. Harus melewati jurang-jurang curam untuk sampai ke kastil yang ujung menaranya menyobek awan itu sungguh sulit. Mengingat medan Ellugard yang tersembunyi dari dunia luar, jauh dari peradaban manusia.
Ayah dan ibu Hyunae adalah salah satu dari mereka yang berhalangan datang, tapi tak masalah. Gadis dengan manik oniks itu tidak ambil pusing. Dirinya juga sudah merasa cukup dengan surat-surat yang datang secara berkala ini.
Semuanya berjalan biasa saja, seperti ritme membosankan yang terputar sepanjang tahun, dengan tangga nada kelewat familier dan melodi ritmis yang mengikuti alur. Kecuali, ada yang keluar jalur.
Hari itu Hyunae memeriksa kotak suratnya, dibantu para anak Hermes yang memang bertanggung jawab atas surat-menyurat di Ellugard. Ia menarik satu surat dari dalam kotak bercat cokelat tua yang masih kokoh itu, tertegun.
"Hei, Han Jisung."
Di tengah hiruk pikuk ladang manusia tersebut, Jisung mencari sumber suara. Matanya menyipit melihat Hyunae, kemudian tungkainya membawa ia mendekat.
"Halo, manis. Kenapa panggil-panggil?" godanya, tepat setelah berada radius 1 meter dari Hyunae. Si gadis Kim hanya bisa merotasikan kedua bola matanya.
"Mana surat punyaku?"
Jisung mengernyit, kedua alisnya bertemu di tengah dahi dengan pandangan heran bukan kepalang.
"Yang kamu pegang itu apa?"
Si anak Hermes menunjuk ke arah genggaman Hyunae, sudah ada sepucuk surat di tangannya. Jisung paham Hyunae dan ia tidak punya perkenalan yang baik di masa lalu, tapi masa sih si gadis Athena ini tipe yang mencari masalah pada musuhnya? Ia tidak terlihat begitu.
"Kamu ada dendam sama aku, ya?" tanya Jisung akhirnya, menerka-nerka, ibu jarinya mengusap dagu.
"Sembarangan." Hyunae mendengus, menjulurkan tangannya ke dalam kotak surat miliknya. Dengan bordir balok berpatri Kim Hyunae di depannya. Ia menarik lagi beberapa surat dari para sepupu dan teman-temannya di Daegu. "Penting banget dendamin kamu, buang waktu aja."
"Ouch, nggak usah jujur-jujur gitu." Jisung pura-pura kesakitan, memegangi dadanya, hiperbola.
"Tapi serius, kamu ada laporin aku ke Mr. Thomas? Terakhir aku sama Soobin disuruh nyapu halaman gara-gara kami dapat laporan."
Hyunae mengangkat kedua alisnya. "Hah? Laporan apa?"
Dan Jisung hanya mengendikkan kedua bahunya. "Nggak tahu," balasnya. "Aku udah nggak nanya lagi, keseringan dihukum."
KAMU SEDANG MEMBACA
Blessed
FanfictionYes, Sir. We are certainly and certifically blessed. ☽ / / 00l's fantasy au, SEASON 1 COMPLETED : SEASON 2 ON GOING.