Part 4

461 19 4
                                    

"Tunggu"

Degg

Camyla hafal betul suara siapa itu, langkah kakinya berjalan lebih cepat saat mendengar suara itu, tapi sayang langkah nya itu harus terhenti saat pergelangan tangannya di pegang orang di belangnya.

"Boleh kita bicara sebentar" ucap Adimas, ya orang yang tadi memanggil dan menghentikan jalan Camyla ada Adimas.

"Maaf Pak, saya lagi buru buru, mungkin lain kali"

"Please sebentar aja"

"Maaf Pak gabisa, saya permisi" ucap Camyla setelah berhasil melepaskan tangannya dari genggaman Adimas tadi.

Dia berlari keluar dari kawasan kantor, dan segera menaiki ojek online yang tadi sudah dia pesan, sepanjang perjalanan dia hanya melamun memikirkan semua yang terjadi hari ini.

Setelah menempuh 30 menit perjalanan, akhirnya gadis itu sampai di rumah nya, dia pun langsung menangis sekencang-kencangnya saat berada di kamarnya.

"AAAARRRGHHHHHH!"

"Kenapa gue harus ketemu dia lagi sih, kenapa rasanya masih sesakit ini Ya Allah"

"Lo bego La, goblok lo, kenapa lo ga riset dulu sih anjing itu perusahaan siapa, tolol tolol tolol" ucap Camyla yang memukul kepalanya sendiri sambil menangis.

Gadis itu melamun di dalam kamarnya sambil melihat jendela, air matanya masih mengalir di pipinya, "besok gue harus gimana, besok gue harus apa buat ketemu dia, gue ga kuat".

Disisi lain, di dalam sebuah kamar bernuansa hitam putih, Adimas terus memikirkan wanitanya itu, ah bukan wanitanya tapi karyawan nya sekarang.

"Ternyata kamu masih segamau itu ketemu aku La, bahkah natap wajah ku pun kamu gamau La" lirih dimas sambil meminum minuman favoritnya itu.

"Gimana caranya biar aku bisa dapet maaf dari kamu La, aku sadar aku salah, maafin aku La" racau dimas yang sudah dalam pengaruh alkohol itu.

"Arrrggghhhhh anjing dimas tolol, kenapa lo goblok banget sih dulu"

"Lo bikin satu satunya orang yang tulus cinta sama lo jadi benci sama lo sekarang, bahkan setelah 7 tahun dia pergi, tatapan benci itu masi ada" ucap lelaki itu

******

Pagi ini Camyla sangat malas untuk pergi ke kantor, ya dia malas bertemu dengan bos sekaligus penyebab luka dihidupnya sejak 9 tahun lalu bahkan. Namun apa boleh buat dia sudah terlanjur tanda tangan kontrak selama 3 bulan untuk masa percobaan disana, beruntung nya hanya 3 bulan.

"Bismillahirrahmanirrahim, inget La cuma tinggal 2 bulan lagi dan lo bisa pergi dari sana, gue yakin lo bisa La" ucap Camyla pada dirinya sendiri.

Sesampainya di kantor camyla memilih menaiki tangga darurat agar tidak perlu lewat depan ruang CEO dan bertemu dengan Adimas, meskipun cape tapi itu jalan yang terbaik pikirnya.

Setelah sampai di lantai 6, gadis itu memutuskan ke pantry dulu untuk mengambil minum karna dia kehausan, namun sialnya setelah usaha yang dia lakukan untuk menghindari orang yang sekarang jadi bos nya itu, usahanya harus gagal karna kecerobohan dia menabrak orang yang sangat dia hindari itu.

Camyla memejamkan matanya dan menarik nafas saat dia tau dia menabrak Adimas, semua karyawan termasuk ketiga sahabat Camyla yaitu Retta, Sam, dan Mala yang melihat pun ikut degdegan karna mereka tau Adimas pasti akan marah besar.

"Maaf Pak, saya ga sengaja" ucap Camyla sambil menunduk.

"Kalau minta maaf dilihat lawan bicaranya"

Camyla mengangkat kepalanya "maaf Pak saya tidak sengaja".

"Tidak apa-apa, jangan di ulangin lagi, dan ikut ke ruangan saya, saya mau bicara" jawab Adimas.

Semua karyawan merasa sangat keheranan, termasuk ketiga sahabat Camyla itu, mereka kaget melihat bos mereka yang begitu galak menjadi sangat lembut pada seorang karyawan baru.

"Ada apa sih kumpul kumpul gini" tanya seseorang pada Mala, Retta, dan Sam yang masi keheranan tersebut.

"Eh itu Ta, tadi Camyla nambrak Pak Adi, tapi anehnya Pak Adi sama sekali ga marah, bahkan dia ngomong nya halus banget anjir, shock gue baru liat pak Adi kek gini, biasanya salah dikit aja langsung murka kan si bos" jawab Mala

"Iya anjir gue sampe shock, gue pikir gue salah liat, ternyata beneran Pak Adi anying" timpal retta

Tata yang mendengar itupun tidak kaget atas jawaban teman temannya, "oalahhhh kirain apaan" jawab Tata

"Kok lo ga kaget sih ta?" Tanya Samuel

"Entar juga lo bertiga tau" jawab Tata santai sambil pergi meninggalkan tiga orang yang masi bingung.

"Ada apa sih ini anjing" gumam Mala, Retta dan Sam pun hanya mengangkat bahu nya.

Namun disisi lain, camyla sedang deg degan, dia belum siap untuk berbicara dengan Adimas, dia memutar otak memikirkan cara untuk menghindari lelaki itu.

Ting

Tata cegil📩

Dimana lo? Kata anak anak dibawa dimas?

Ta, please tolongin gue, gue belum siap ngobrol sama dimas

Sekarang lo dimana? Gue kesitu.

Gue ke arah lift lantai 6

Setelah mendapatkan pesan dari Tata, Camyla bisa sedikit bernafas lega, sahabatnya itu emang paling mengerti dia, setelah sampai di depan lift Camyla masih degdegan karna Tata belum juga muncul, dan lift akan berbuka sepertinya.

Saat lift terbuka terlihat Tata ada di sana, Camyla pun bisa bernafas lega sekarang "eh la kebetulan lo ada disini, ayok ikut gue, ada hal yang mau gue bahas" ucap Tata bohong.

"Gabisa! Gue masih ada urusan sama Lala" tegas dimas pada Tata

"Ayolah dim, ini penting banget sumpah, ntar kalo kerjaan ga beres lo marahin gua, divisi gua, udah ya bye, ayok La" jawab Tata sambil melangkah pergi menarik Camyla dari sana.

"Ta, sumpah makasi banget ya, gua gatau lagi kalo gaada lo gimana, gue bener bener ga siap buat ngobrol sama dimas".

"Iye iye udah aman, tapi traktir gue ice cream cingcau depan kantor ya".

"Si monyet kirain iklas lu nolongin gue" jawab Camyla.

Kalo ada yang bertanya bagaimana keadaan Adimas? Tentu saja dia kesal sama teman sekaligus karyawan nya itu, padahal itu kesempatan agar dia bisa berbicara pada Camyla.

"Sialan emang si Tata, ganggu aja, padahal kan itu kesempatan gue biar bisa ngobrol sama Lala" gumam dimas sambil berjalan ke ruangan nya.

"Kenapa lo? Kusut banget tu muka" tanya adit pada sahabat nya.

Dimas memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan dari adit sahabatnya "si Tata sialan banget, gue udh nemu kesempatan buat ngobrol sama Lala, eh malah dia bawa pergi" jelas dimas pada adit.

"Kok bisa?"

"Katanya sih ada urusan penting di divisi mereka"

"Urusan penting apa?"

"Gatau, dia ga jelasin langsung main bawa Lala pergi gitu aja" jawab dimas

"Ah itu mah akal akalan mereka aja kali, si Tata tau kalo camyla gamau ketemu lo, makannya gitu" kompor adit sambil tersenyum meledek

Dimas semakin kesal mendengar jawaban sahabatnya itu, akhirnya dia memutuskan untuk pergi dari kantor untuk menenangkan dirinya.

*******

Hehehe greget banget pengen up part 4 nya, aku gakan bosen minta maap kalo masi banyak typo dan cerita yg ga nyambung ya, maklum pemula, hehe

9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang