"Maafin zira pa"
"Apa papa kecelakaan pas pulang dari rumah gue ya? Gue kan terakhir ketemu sama papa 2 Minggu yang lalu"
"Maafin zira, karna zira papa jadi gini, hiks hiks"
"Maaf zira udah egois, tapi zira udah cape berurusan sama semua hal tentang hera termasuk papa"
"Kenapa hidup gue gini banget ya Allah" ucap gadis itu sambil memukul-mukul dadanya.
Saat sedang menangis seperti itu tiba tiba pintu toilet terbuka, dan terlihat mala dan Retta disana.
"Hey hey myl lo jangan gini" ucap Retta yang langsung memeluk gadis itu.
"Lo tenang ya, semua pasti ada jalan keluarnya" balas Mala.
"Gue egois ret, mal, bokap gue lagi butuh gue, tapi gue ga mau nolong dia" jawab gadis itu.
"Kita paham apa yang lo rasain saat ini, lo tenangin diri lo dulu ya, lo pikirin baik baik keputusan lo, kalo lo mau donorin darah lo buat bokap lo, biar gue sama mala yang anter lo kesana ya" balas retta.
"Iya bener kata Retta, lo tenangin diri lo dulu ya, lo jangan nyakitin diri lo sendiri, kalo ada apa apa cerita sama kita, gue retta, ila sama tata selalu ada buat lo kapan pun itu" ucap Mala.
"Makasih ya, dari dulu kalian selalu baik sama gue" jawab Camyla dan langsung memeluknya.
Saat ini Hera yang baru saja tiba di rumah sakit setelah tadi dia menemui Camyla.
"Gimana her, mana zira? Ucap reva.
"Dia gamau donorin darahnya buat papi" jawab hera.
"Kenapa? Kenapa zira ga mau donorin darahnya buat kemal? Kemal papa nya loh" balas reva.
"Wajar lah mi zira ga mau donorin darahnya buat om kemal, selama belasan tahun ini hati dia dibuat luka sama om kemal, belum lagi karna ulah cewe ular kaya dia dan ibunya" bukan Hera yang menjawab, melainkan zayn anak reva.
Zayn sudah tau semua cerita tentang camyla dari adimas, Zayn yang pada dasarnya sangat sayang pada adik kecil nya itu pun mencari tau tentang gadis itu.
Oleh karna itu rasa benci nya pada hera dan yunisa semakin besar dari sebelumnya.
Semua yang ada disana terdiam mendengar ucapan zayn tadi, termasuk yunisa dan hera.
"Udah lah aku bilang apa, kita ga usah ngarepin orang itu, emang pada dasarnya dia itu ga sayang sama papi"
"Aku juga ga rela darah dia mengalir di tubuh papi" ucap hera.
"Lo ga malu ngomong gitu hah?" Tanya zayn.
"Kenapa aku harus malu sih kak? Yang aku omongin bener kan? Camyla ga peduli sama papi, padahal aku udah bilang kalo papi sangat butuh darah dia"
"Udah lah kita cari darah orang lain aja" ucap Hera yang membuat Zayn semakin marah.
"Lo sadar ga sih anjing, ini semua gara-gara kelakuan lo sama nyokap lo ini? Gara-gara nyokap lo yang jalang ini keluarga om gue hancur, dan gue kehilangan adek yang gue sayangi, bahkan oma gue jadi sakit sakitan gara-gara itu"
Lagi-lagi ucapan zayn membuat orang orang yang ada disana kaget, termasuk oma sinta yang sedari tadi hanya menangis memikirkan kemal.
"Jaga mulut kamu ya, saya bukan jalang!" Tegas yunisa.
"Terus apa namanya perempuan yang udah jebak suami orang sampe bikin keluarga nya hancur hah?" Pekik zayn
"Gara-gara lo gue kehilangan adek gue bangsat, dan hidup keluarga gue jadi ga sebahagia dulu lagi" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?
RomansaSebuah cerita tentang bagaimana semesta mempermainkan hidup seorang gadis yang penuh luka dan trauma, dan tentang usahanya dengan mati matian menghindari segala kesakitan itu, namun dengan begitu mudah semesta mempertemukan dia dengan sumber lukanya...
