Hari ini kemal diperbolehkan pulang setelah 3 minggu di rawat di rumah sakit, camyla dengan setia mendampingi ayahnya itu, karna kemal tidak mau dengan siapapun kecuali putrinya.
Adimas yang tau calon mertua itu akan pulang ke rumah pun dengan senang hati membantu kekasihnya.
"Ada yang ketinggalan ga? Biar aku bawain" tanya Adimas.
"Ga ada kayanya, semua udah, yuk" jawab Camyla.
"Sini biar aku yang bawa, kamu dorong om kemal aja" ucap adimas.
"Serius? Itu banyak banget loh sayang" jawab Camyla.
"Engga sayang, ini enteng kok, yu udah keburu siang nih, oma pasti udah nunggu di rumah" balas adimas.
Mereka bertiga pun berjalan keluar menuju lobby rumah sakit dengan Adimas yang membawa barang-barang kemal dan Camyla yang mendorong kemal di kursi roda.
Sebenarnya kemal sudah bisa jalan, hanya gadis itu memaksa papanya untuk menggunakan kursi roda untuk menghemat tenaga kemal.
"Kamu langsung masuk aja sama om kemal, ini biar aku yang urus" ucap adimas sambil merapihkan barang barang.
"Makasih ya, ayo pah masuk"
"Loh kenapa ga langsung masuk sayang?" Tanya adimas.
"Aku mau bantuin kamu, aku tau kamu repot dim" jawab camyla.
Adimas hanya menggelengkan kepalanya seraya mengelus pucuk kepala gadis itu.
Setelah selesai merapikan menata barang di bagasi, camyla bersiap untuk masuk ke kursi di pinggir adimas.
"Zira di belakang sama papa" ucap kemal.
Camyla melirik ke arah Adimas yang sudah duduk di kursi kemudi.
"Pa, zira di depan ya, biar papa leluasa di belakang duduknya, atau papa mau tiduran juga bebas" jawab Camyla.
"Bilang aja zira udah ga sayang sama papa" balas kemal.
"Pa ga git-" ucapan Camyla terhenti saat melihat adimas menggelengkan kepalanya sebagai pertanda gadis itu untuk mengikuti kemauan kemal.
"Its oke sayang, kamu di belakang aja" ucap adimas sambil tersenyum.
"Tapi dim"
"Aku gapapa sayang" balas lelaki itu.
Akhirnya camyla pun mengalah dan duduk di belakang dengan kemal, sepanjang perjalanan kemal terus menggenggam tangan putrinya itu.
"Papa kenapa pegangin zira terus?" Tanya Camyla.
"Kenapa? Zira takut dia cemburu?" Jawab kemal sambil menunjuk adimas dengan dagu nya.
"Bukan gitu pa, lagian mana mungkin adimas cemburu sama papa, iyakan dim" balas gadis itu.
"Iya om, dimas ga cemburu kok, lagian camyla kan anak om kemal" ucap adimas
"Nah itu tau, udah zira jangan banyak omong, sini tidur" jawab kemal sambil menyuruh anaknya tidur di pangkuan nya.
Adimas sebenarnya kesal, apalagi saat melihat wajah tengil calon mertuanya itu dari kaca spion.
"Untung lo calon mertua gue, kalo engga udah gue gedig lo" batin adimas.
"Enak aja kamu mau mesra mesraan sama anak saya" batin kemal saat melihat wajah Adimas yang kesal.
Kemal dan camyla pulang ke rumah oma sinta atas permintaan oma san tante reva, sesampainya di rumah oma, camyla segera membantu papanya untuk turun.
"Pelan pelan pa" ucap Camyla
KAMU SEDANG MEMBACA
9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?
RomansaSebuah cerita tentang bagaimana semesta mempermainkan hidup seorang gadis yang penuh luka dan trauma, dan tentang usahanya dengan mati matian menghindari segala kesakitan itu, namun dengan begitu mudah semesta mempertemukan dia dengan sumber lukanya...