"hi, aku boleh gabung?"
Seketika fokus mereka teralihkan saat mendengar suara itu, suara yang sangat Camyla benci tentunya, karna itu adalah suara Hera.
"Mau ngapain lo kesini?" Tanya Ila ketus.
"Gue ga ada urusan sama lo ya bocah jamet" jawab Hera dengan tengil nya.
Hera mendekat ke arah adimas, lalu mendorong camyla yang berada di samping lelaki itu sampai hampir terjatuh.
"Lo punya mulut ga si?" Ucap camyla kesal.
"Menurut lo tadi gue ngomong pake apa? Hah? Tolol banget pertanyaan lo" ketus Hera.
"Terus kenapa ga lo pake tu mulut, kalo lo mau duduk samping adimas ngomong, ga usah dorong dorong segala, gue bisa pergi" balas gadis itu.
Hera tersenyum senang melihat respon marah camyla, "ya udah sana pergi" ucap Hera.
"Lo apa apaan sih anjing, gua ga mau deket deket lo, mending sekarang lo yang pergi!" Tegas Adimas.
Adimas menghampiri Camyla yang sudah berdiri karna tadi dia hampir jatuh, melihat kepanikan adimas, camyla memanfaatkan itu untuk memanas manasi Hera.
"Kamu gapapa sayang?" Panik Adimas.
"Lengan aku sakit dim, sama lutut aku juga tadi kepentok kursi" balas gadis itu dengan ekspresi pura pura menahan sakit.
"Mana sayang yang sakit, apa mau ke rumah sakit" tanya adimas yang dibalas dengan gelengan Camyla.
Hera tentu sangat kesal melihat Adimas yang begitu perhatian pada Camyla.
"Ga usah lebay deh lo benalu" ketus Hera.
"Lo diem bangsat, mending lo pergi dari sini sebelum gue panggil satpam" pekik Adimas.
Hera yang sangat malu pun pergi dari sana sebelum dia benar-benar pergi, gadis itu menghampiri Camyla.
"Kali ini lo boleh menang tapi nanti, gua pastiin lo nangis darah" bisik hera.
Camyla yang mendengar itupun sebenarnya sedikit takut, tapi dia tidak mau terlihat lemah di depan hera.
"Gue tunggu" balas camyla.
"Aww dimas sakit" pekik camyla, dia berpura pura lagi di depan adimas.
"Lo apain cewe gue bangsat!" Bentak Adimas.
"Aku ga apa apain dia dimas! Dia aja yang lebay" bela hera.
Camyla berlari ke arah tata dan memeluk sahabatnya, Tata yang sadar sahabatnya sedang akting itu pun mendukung aksi yang sedang dilakukan sahabatnya itu.
"Keren juga akting lo" bisik Tata.
"Suttt, nanti Adimas curiga" ucap Camyla.
"Oke oke"
"Duh la, kayanya lutut lo bengkak anjir, ayo kita balik ke ruangan aja deh" ucap tata yang sedikit membuat camyla kaget, tapi tersenyum senang pada akhirnya.
Adimas yang tadi sedang fokus adu mulut dengan Hera pun dibuat kaget oleh ucapan tata, dengan cepat dia menghampiri wanitanya.
"Hah, mana yang bengkak? Biar aku liat"
Panik Adimas."Diem deh, kamu jangan pegang pegang aku, aku ga mau deket kamu lagi, ini semua gara gara kamu" ucap Camyla sambil menepis tangan Adimas.
"Sayang, kamu kok gitu sih ngomong nya" ucap adimas yang tak dihiraukan oleh Camyla.
"Ayok ta kita ke ruangan, sama anter gue ke si sam, gue mau ajuin resign"
"Enggak! Kamu ga boleh resign, apaan sih, ga ada ya gitu gitu" panik Adimas saat mendengar ucapan wanitanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?
RomanceSebuah cerita tentang bagaimana semesta mempermainkan hidup seorang gadis yang penuh luka dan trauma, dan tentang usahanya dengan mati matian menghindari segala kesakitan itu, namun dengan begitu mudah semesta mempertemukan dia dengan sumber lukanya...