Saat ini camyla sudah berada di ruang rawat nya, dengan Adimas yang masih setia menemani nya.
Tidak hanya adimas, kemal dan keluarga nya pun berada disana.
"Sayang, mau apel ga? Aku potongin ya" tawar adimas.
"Nanti aja dim, aku belum laper" jawab gadis itu.
"Makan ya, dikit aja deh, kamu belum makan apapun loh sayang" bujuk adimas.
"Yauda iya, tapi sedikit aja ya" balas gadis itu.
Adimas pun memotong dua buah apel untuk wanita kesayangannya itu, semua orang yang melihat itu tersenyum melihat tingkah bucin adimas.
"Sini aku suapin ya" ucap Adimas.
"Aku sendiri aja ya" jawab Camyla.
"Kamu lagi sakit sayang, aku suapin yaa" paksa adimas.
"Dim ih, yang sakit itu kaki aku, jadi tangan aku masih berfungsi dengan baik" kesal gadis itu.
"Ayolah sayang, aku suapin aja ya"
"Gamau dimas ihhh" rengek Camyla.
"Ayodong, pleaseee"
"Dim gamauuuu"
"Udah udah, kenapa malah ribut sih, kalo zira gamau kamu suapin, mending kamu suapin om aja" lerai kemal yang merasa gemas pada anak da calon menantunya itu.
Semua terkekeh melihat sepasang kekasih itu, dengan lelaki yang bucin dan wanitanya yang gengsinya setinggi monas.
Kemal tersenyum melihat putrinya yang malu karena tingkah bucin adimas dihadapan keluarga nya saat ini.
"Bun kita makan dulu yu, zira kan ada adimas, nanti selesai kita makan, Adimas yang istirahat ya" ajak kemal pada bunda dan juga keluarga nya yang ada disana.
"Az disini aja" jawab fayaz
"Ish, oon banget sih lo, om kemal mau ngasih waktu berdua buat kak zira sama bang dimas" bisik faazel.
"Ck, ribet, orang az mager mau ke kantinnya" jawab fayaz.
Tanpa banyak omong, faazel dan zayn menyeret adik mereka itu, dan saat ini tinggal Camyla dan Adimas yang disana.
"Nah udah ga ada siapa siapa, aku suapin kamu ya" ucap adimas.
"Ck, maksa banget sih dim" jawab gadis itu.
Akhirnya camyla setuju untuk di suapi oleh adimas, dan lelaki itu pun tersenyum bahagia karna wanitanya menerima suapan darinya.
"Kenapa senyum senyum sih?" Tanya Camyla.
"Kamu cantik" jawab Adimas yang membuat pipi gadis itu memerah.
"Apaan sih ga jelas" balas Camyla.
"Salting ya"
"Ga"
"Bohong dosa loh sayang"
"Orang aku ga bohong"
"Ya udah iya, ini minum dulu"
"Makasih ya ganteng" ucap Camyla.
Adimas tersenyum malu dengan pipi yang memerah, dia menyembunyikan wajahnya di perut Camyla yang sedang duduk di brankar nya itu.
Camyla tertawa puas melihat lelakinya yang sedang salting itu, sudah lama mereka berpacaran tetapi lelaki itu masih saja salting.
"Sayang, kamu jangan gini lagi ya" ucap adimas.
"Gini gimana dim?" Tanya Camyla.
"Sakit kaya gini, apalagi sampe kritis kaya kemaren, aku rasanya mau gila tau ga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?
RomantizmSebuah cerita tentang bagaimana semesta mempermainkan hidup seorang gadis yang penuh luka dan trauma, dan tentang usahanya dengan mati matian menghindari segala kesakitan itu, namun dengan begitu mudah semesta mempertemukan dia dengan sumber lukanya...