Pagi ini di sebuah rumah kecil di Ibukota, terdapat seorang gadis yang sedang bersiap untuk pergi ke sebuah kantor karena akan melakukan interview, setelah 7 tahun lamanya dia menghindari kota kelahiran nya ini, akhirnya dia memutuskan untuk kembali kesini, ke rumah dimana dia dibesarkan oleh alm kedua orang tua nya.
Dengan suasana hati yang lumayan bagus, akhirnya Camyla berangkat menuju tempat iya akan interview kerja, dia berjalan menuju halte bis tak jauh dari rumahnya sambil sesekali menyapa tetangga yang sedang beraktivitas di depan rumah mereka masing-masing. Saat dia sampai di halte, tidak lama kemudian datang bis yang dia tunggu, segera dia naik ke bis itu dan mencari tempat duduk di samping jendela, sepanjang perjalanan dia melihat jalanan kota yang sudah lama tidak dia kunjungi itu, hatinya menjadi tidak karuan setelah melihat jalanan ibukota ini, perasaan sedih, sakit, takut dan bahagia menjadi satu, bukan tanpa alasan, dia takut bertemu sumber luka yang selama ini mati-matian dia hindari.
Setelah 30 menit, akhirnya bis itu sampai di halte tidak jauh dari perusahaan yang akan dia datangi, ya. Camyla akan interview di sebuah perusahaan besar bernama PT SUDIRJA COMPANY, perusahaan yang di idam idamkan oleh banyak orang karna memiliki gaji yang besar, "Bismillah semoga hari ini adalah hari gue" gumam gadis itu sambil berjalan masuk ke dalam perusahaan tersebut.
Dia pun dibuat takjub saat memasuki lobby dan melihat interior yang sangat mewah tapi elegan di perusahaan tempat ia akan interview itu, namun rasa takjub itu dia simpan dulu dan dia segera menemui resepsionis untuk bertanya, "Selamat pagi mba" ucap camyla, "pagi mba, ada yang bisa kami bantu?" Jawab resepsionis itu, "iya mba, saya kemarin dapat palinggilan untuk interview disini, dan disuruh untuk menemui Pak Gilang", "atas nama siapa ya mba?" Tanya resepsionis itu, "Camyla, mba" jawab gadis itu dengan ramah, lalu resepsionis itu mengarahkan Camyla ke lantai 6 untuk menemui Pak Gilang.
Camyla menunggu di depan lift untuk menuju ke ruangan Pak Gilang, ketika lift terbuka dia segera masuk tanpa menengok kanan dan kiri, jantung dia terasa berdetak lebih kencang karna dia gugup akan melakukan interview di perusahaan sebesar ini, namun saat dia sedang gugup ada tangan yang menepuk pundaknya sehingga dia tersentak. "Anjing myl, ini lo?" Dia langsung menoleh ke arah belakang, dan ternyata itu Mala sahabat baiknya saat kuliah di Bandung.
"Mal, anjir apa kabar? Ngapain lo disini?" Ucap Camyla yang masih kaget karna melihat sahabatnya itu.
"gue baik myl, lo kemana aja anjing? Gue sama yang lainnya nyariin lo goblok, kenapa pake ngilang segala sih lo? Lo gatau apa gue kangen banget sama lo?" Ucap Mala dengan mata yg berkaca kaca.
Camyla mendengar itu merasa tidak enak pada para sahabatnya, bukan dia sengaja untuk menghindari sahabatnya tapi karna handphone nya yang dulu hilang dicopet, "sorry bukan gue mau menghindar dari kalian, hp gue kecopetan anjir waktu gue pulang kerja, mana gue lupa semua email sama password nya, jadi pas gue beli hp baru ya semua email dan password nya juga baru, lo juga tau kan gue udh lama ga main sosmed" jawab gadis itu.
"ya lo kan bisa bikin dulu sosmed buat nyari kontak gue dan yang lainnya, abis itu lo deact lagi dah tuh sosmed lo, tapi gapapa deh yang penting sekarang kita udh ketemu lagi" jawab Mala dengan senyumannya
"btw, lo ngapain di sini? Tanya Camyla pada sahabatnya itu.
"lah harusnya gue yg nanya lo ngapain ada disini, gue disini ya karna ini tempat gue kerja lah" jawab Mala.
Camyla kaget sekaligus senang saat mengetahui bahwa sahabat nya itu bekerja dikantor yang sama dengan tempat dia akan bekerja, semoga. "Gue mau interview nih, ini gue mau ke lantai 6 ketemu Pak Gilang" ucap Camyla dengan semangat.
Tak beda jauh dengan Camyla, Mala pun merasa kaget sekaligus senang mengetahui itu, "anjing serius lo? Aaaaaa seneng banget gue, ayok gue anter ke ruang HRD".
Mereka berdua keluar dari lift dan Mala mengantar Camyla ke ruang HRD, bahkan dia menunggu sahabatnya itu sampai selsai interview karna kebetulan kerjaan Mala semua sudah selsai, "udah lo santau aja, gue yakin lu ga akan tegang di dalen" ucap Mala memberi semangat pada sahabatnya.
Camyla pun masuk dengan sopan "permisi pak", saat masuk ke dalam ruang interview betapa kaget nya camyla melihat siapa orang yg ada di depannya saat ini, sama dengan reaksi Camyla, orang itu pun juga sama kagetnya.
"Iya silah, anjing myl ini lo? Lo kemana aja bangsat? Gue ada salah ya sama lo sampe lo ngilang gitu aja?" Tanya seseorang itu.
ya, yang barusan bertanya pada Camyla adalah HRD di perusahaan itu yg sangat kebetulan adalah sahabat nya juga saat kuliah sama seperti Mala, dia Samuel Gilang Wijaya. Akhirnya Camyla mejelaskan tujuan dia datang kesana, dia juga melakukan interview sesuai prosedur perusahaan.
Setelah drama pertemuan 3 sahabat yang sudah lama tidak bertemu itu, dan interview camyla di perusahaan itu, mereka bertiga memutuskan untuk makan siang di cafe depan kantor, kalo kalian bertanya apakah Camyla diterima kerja atau tidak? Sudah pasti jawabannya iya, karna selain dia mengenal sang HRD, diapun termasuk gadis yang pintar.
"Gue masih ga nyangka deh kita bisa ketemu lagi, gue pikir kita ga akan bisa kumpul lagi kek gini" ucap Camyla dengan wajah terharu nya.
"yeuu kita? Lo aja kali, orang kita mah bertiga sering ngumpul, lo doang noh yg kek ditelan bumi" jawab Sam dengan nada kesalnya.
Dia pun kembali merasa tidak enak pada para sahabatnya itu "Ya sorry sorry, btw si Retta apa kabar?" Tanya Camyla
Belum sempat kedua sahabat nya itu menjawab, Camyla di kagetkan oleh seseorang yang memeluk nya sambil menangis. Ya, itu Retta orang yang tadi Camyla cari, dia sudah diberitahu Mala untuk datang ke cafe depan kantor, "anjing bangsat setan lo kemana aja sialan? Lo bikin gue gila tau ga karna kehilangan kabar lo, lo marah sama gue karna gue sering minjem barang lo tapi ga dibalikin ya? Gue jadi merasa bersalah, gue balikin deh semua barang lo yang dulu gue pinjem pake yang baru, hiks hiks, kemana sih lo setan selama ini, bertapa di goa mana sih lo?" cerocos retta sambil sesenggukan.
Camyla, Samuel dan Mala hanya terkekeh melihat tingkah Retta yang menangis seperti anak kecil ditinggal Ibu nya kepasar. Akhirnya mereka ngobrol banyak dan bernostalgia jaman dulu saat kuliah, sampai tidak sadar waktu sudah sore, mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
******
Dah, segitu aja dulu ya, kalo ada ide lagi dilanjut, maaf kalo garing, atau ga nyambung ya, karna ini first time aku nulis, wkwkw. Iseng aja sih sebenarnya tapi yaudahlah ya, bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?
RomansaSebuah cerita tentang bagaimana semesta mempermainkan hidup seorang gadis yang penuh luka dan trauma, dan tentang usahanya dengan mati matian menghindari segala kesakitan itu, namun dengan begitu mudah semesta mempertemukan dia dengan sumber lukanya...