Part 17

186 8 4
                                    

"Hah siapa?" Kaget Adimas

Ila sungguh puas melihat ekspresi kaget abangnya itu. "Kepo lo" Balas Ila.

"Yang pasti dia ga akan selingkuh" lanjut nya.

Adimas kembali merasa bersalah, dan Camyla menyadari hal itu, dia sungguh tidak tega pada lelaki itu, entah kenapa.

"Kamu mau ngajak aku sarapan kan? Yaudah ayo" ucap Camyla untuk menenangkan Adimas.

Adimas menyunggingkan senyumnya mendengar ucapan gadis itu, "kamu mau?"  Tanya Adimas ragu.

"Kenapa? Ga jadi? Yaudah aku mau kerja lagi nih"

"Eh eh, iya iya ayo kita sarapan ya" panik Adimas.

Tata dan ila tersenyum melihat itu, mereka senang melihat Adimas dan Camyla seperti ini lagi, meskipun masih ada sedikit kesal di hati mereka pada Adimas dan Adit.

Saat ini mereka berjalan menuju kantin, dengan Adimas yang menggandeng tangan Camyla, "Ck, Dim lepas tangannya ah" protes gadis itu.

"Kenapa sih? Kamu ga bisa banget deh liat aku seneng" ucap Adimas.

Camyla memutar bola matanya malas, "aku malu, semua karyawan liatin aku" rengek gadis itu.

Adimas terkekeh, dia merasa de javu ketika dulu saat di sekolah, wanitanya itu selalu mengatakan hal yang sama saat mereka berjalan bersama.

"Ya gapapa, biar mereka semua tau kamu punya aku" jawab Adimas santai.

Camyla semakin malas mendengar jawaban Adimas, "nyebelin" ucap gadis itu yang di balas usapan di pucuk kepalanya.

Semua karyawan yang melihat itu pun kaget saat melihat bos nya bisa semanis itu pada seorang wanita.

"Dim tunggu" ucap seseorang yang menghentikan langkah mereka berdua.

Mereka pun menoleh ke arah sumber suara, dan ternyata itu Adit, "kenapa?" Tanya Adimas.

"Mau nyebrang lo berdua gandengan begitu" ledek Adit.

Camyla semakin malu dibuat nya, "ihh tuhkan dimas, lepas ga" rengek Camyla.

"Ck, mau ngapain sih lo ganggu aja"

"Sabar, gue udah dapetin bukti, dan ternyata yang di omongin si firman itu bener, dia disuruh Hera" tutur Adit.

Adimas mengepalkan tangannya saat mendengar itu, "cewek sialan!" Tegas nya.

"Ini hp si firman, di dalem nya banyak bukti chat dia sama hera" lanjut Adit.

Emosi Adimas semakin bergejolak, dia melangkahkan kakinya pergi dari sana.

"Kamu mau kemana?" Tanya Camyla.

"Sayang, kali ini aku mohon sama kamu, please jangan halangi aku buat kasih perhitungan sama cewek iblis itu" ucap Adimas yang berhasil membuat gadis itu panik.

"Enggak, kamu gaboleh pergi" cegah Camyla

Adimas tak menghiraukan ucapan gadis itu, "maaf, kali ini aku harus pergi" ucapnya sambil mengecup pucuk kepala wanitanya.

"ADIMAS ERVIAN SUDIRJA" Pekik Camyla yang membuat semua yang ada disana kaget.

Bahkan Tata dan Ila sampai keluar dari ruangan lalu menghampiri sahabatnya itu.

Langkah Adimas terhenti mendengar wanitanya memanggil nya seperti itu, dia tau betul ketika Camyla sudah begitu, pasti gadis itu sedang marah.

Camyla berlari menghampiri Adimas dan memeluknya dari belakang, "aku mohon jangan pergi dim" lirih gadis itu.

9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang