Plakk
Plakk
Pipi adit terasa panas akibat tamparan Retta kekasihnya, "goblokkkk, otak lo dipake ga sih Raditya Danadyaksa" bentak Retta.
Retta tidak menyangka kalo ternyata kekasihnya lah yang membuat awal mula hidup sahabat nya itu hancur berantakan.
"Eh eh, Ret, kasian anjir cowok lo" ucap Camyla panik.
"Myl ga salah? lo masih kasian sama orang yang punya ide gila penyebab hidup lo ancur?" Jawab Retta.
Camyla menghembuskan nafasnya kasar, dia tau temannya ini sedang marah, "Ret, kaya apa yang gue bilang tadi, semua kendali ada di Dimas, mau semaksa apapun Adit, kalo dia bener bener cinta sama gue, dia pasti tolak, jadi udah lo jangan nyalahin adit" jelas camyla.
"Maafin aku sayang, aku waktu itu masih bocah, jadi belum bisa mikir jernih" ucap Adit pada Retta.
"Bacot" Balas Retta.
"Udah udah, bubar bubar udah jam 5 nih waktunya pulang" kali ini Danny yang bersuara.
Mereka semua pun pergi dari ruangan itu, dan bersiap untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.
"Kak, lo pulang sama siapa?" Tanya Ila.
Saat Camyla hendak menjawab, "sama gue" ucap seseorang itu.
Ila dan Camyla pun menoleh ke belakang, dan ternyata dia adalah Adimas, "dih, pede banget lo ngomong kaya gitu" ledek Ila.
"Yang sopan lo, gue bos lo ya disini"
"Heh tua, sekarang udah jam pulang kantor, berarti lo abang gue, bukan bos gue" Balas gadis itu.
Saat Adimas sedang berdebat dengan Ila, tiba-tiba ada suara yang menghentikan debat mereka, "Hi myl, udah mau pulang?" Ucap lelaki tersebut.
"Loh, Ron, ngapain disini?" Tanya Camyla bingung.
"Aku mau jemput kamu lah, tadi aku udah chat kamu loh, tapi ga kamu bales, makannya aku langsung kesini aja"
"Eh, sorry sorry, aku belum sempet buka handphone Ron"
"Jadi gimana? Mau kan pulang bareng aku?" Tanya Keivaron lagi.
Camyla sungguh sangat berterima kasih pada Keivaron, sebab karena dia, gadis itu tidak perlu pulang dengan Adimas. Karena sejujurnya dia masih sangat malu dengan apa yang dia lakukan tadi.
"Ya mau dong, ayok"
"Pak Adi, Ila, gue duluan ya" pamit gadis itu.
Ila sungguh tidak bisa menahan tawanya saat melihat wajah abangnya yang merah padam karna menahan amarah, "sabar ya bro, gue duluan" ucap Ila sambil tersenyum jahil.
Adimas sungguh tidak terima wanitanya itu pergi bersama dengan laki-laki lain, padahal baru saja gadis itu sedikit mencair pada sikap, dengan rasa kesal akhirnya Adimas pun memutuskan untuk pulang.
******
Keesokan harinya, kantor PT Sudirja Company dibuat ramai oleh gosip panas karna CEO mereka yang terkenal, dingin, cuek, arogan, dan galak itu dibuat takluk oleh seorang karyawan baru.
Hari ini Camyla masuk kantor seperti biasa, namun ada sedikit hal yang beda, sepanjang dia berjalan memasuki gedung itu, hampir semua karyawan berbisik bisik sambil melihat dirinya.
"Woy, kerja ege bukan ngelamun" ucap seseorang.
Camyla menoleh kebelakang lalu dia memutar bola matanya malas, ternyata itu adalah sahabat nya Tata, "Ck, bikin kaget aja lo" ucap Camyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?
RomanceSebuah cerita tentang bagaimana semesta mempermainkan hidup seorang gadis yang penuh luka dan trauma, dan tentang usahanya dengan mati matian menghindari segala kesakitan itu, namun dengan begitu mudah semesta mempertemukan dia dengan sumber lukanya...