Part 44

129 2 0
                                    

6 tahun kemudian

Saat ini adimas sedang berada di kantornya seperti biasa, lelaki yang saat ini berusia 32 tahun itu tampak fokus dengan laptop di depannya.

Ceklek

Pintu terbuka dan menampilkan Adit yang baru saja masuk.

"Ini berkas tentang proyek di lembang itu, rencananya besok gue mau kesana survei langsung, lo mau ikut?" Tanya adit.

"Boleh deh" jawab adimas.

"Tumben, biasanya nolak" balas adit.

"Sekalian healing" ucap adimas.

"Nah gitu dong, jangan rumah - kantor - club mulu hari hari lo, healing kali kali" balas adit.

Saat mereka sedang mengobrol handphone adit pun berbunyi, ternyata retta yang menelpon.

Istriku❤️📞

Hallo sayang, kenapa?

Papa, ini Ray, papa kapan pulang, ray besok disuruh bawa raket badminton sama bu guru, tapi ray ga punya

Papa pulang sore ya nak, nanti kita beli ya, sekarang ray istirahat aja dulu.

Oke papa bye bye

Sambungan telpon itu terputus, lebih tepatnya di putus sepihak oleh rayyan anak adit dan retta, setahun setelah kepergian Camyla, adit dan retta menikah, dan selang 2 bulan retta pun hamil.

Sama seperti retta, mala pun sudah menikah dengan sam dan di karuniai 1 orang anak berusia 4 tahun, begitu juga ila, gadis jamet itu akhirnya menikah dengan seorang dokter yang juga pilihan orang tuanya dan sudah dikaruniai seorang anak cantik.

Saat ini, adimas dan juga adit sudah sampai di sebuah perkampungan di daerah Lembang, mereka ada proyek pembangunan vila disana.

Selain itu adimas juga mendapat undangan untuk menghadiri acara milad yayasan sekolah yang dimiliki nya, suasana disana benar benar indah dan masih asri, udaranya juga masih sejuk.

"Enak banget udara disini, kapan kapan gue ajak retta sama ray kesini ah" ucap adit.

"Mungkin anak gue kalo masih ada setahun lebih tua dari ray ya dit" ucap adimas.

Adit tidak menjawab, dia hanya mengelus punggung Sahabatnya itu untuk menenangkan.

"Yu kesana, ada warung tuh" ajak adit.

"Bu ada kopi?" Tanya adit.

"Ada a, mau berapa?" Tanya penjaga warung tersebut.

"Dua aja bu" jawab adit.

Saat mereka sedang menunggu pesanan kopi, tiba tiba seorang bocah perempuan datang ke warung tersebut.

"Assalamualaikum, emakkk beli" ucap bocah itu dengan penuh semangat.

"Eh neng kia, beli apa cantik?" Tanya penjaga warung itu.

"Kia mau beli yang kaya abang azka ema, tapi kia lupa namanya" jawab anak kecil itu.

"Oh martabak bihun?" Tanya penjaga warung.

"Iya betul itu, ema keren bisa tau, padahal kia aja lupa loh" jawab kia.

"Ya udah neng kia tunggu dulu ya, Emak lagi bikin kopi buat om nya"

9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang