Part 40

187 2 0
                                    

Setelah makan siang bersama kemal, Camyla pun kembali ke kantor dan di antar kembali oleh kemal.

Hati nya sungguh bahagia karena dia bisa merasakan kembali perhatian dan kasih sayang ayahnya itu, sepanjang jalan senyum tidak luntur dari bibirnya, sebelum ada seseorang yang selalu membuat mood nya itu muncul dan memanggil nya.

"Ck, mau apalagi sih dia" gumam gadis itu.

Hera sedari tadi menunggu di kantor untuk bertemu dengan camyla, entah apa yang ingin dia bicarakan.

"Seneng lo abis makan siang sama bokap gue?" Ketus hera.

Camyla mengangkat sebelah alisnya lalu tersenyum remeh kena arah hera.

"Wait wait, bokap lo? Ini gue ga salah denger kan?" Jawab Camyla.

"Iya, dia bokap gue sebelum lo dateng dan rebut dia dari gue" balas hera.

"Asal lo tau ya, dulu papi itu sesayang itu sama gue, dia pasti kabulin apapun yang gue mau, dia khawatir saat gue sakit, dia gapernah bentak bentak gue, tapi sialnya setelah lo datang, lo hasut papi gue sampe dia benci sama gue" pekik hera.

"Ck, ni orang kenapa tiap ngomong harus teriak teriak mulu sih? Ini tuh kantor bukan hutan, jamet" bukan Camyla yang menjawab melainkan ila.

Sesungguhnya hati camyla panas mendengar ucapan hera tadi, dan hampir saja emosinya ikut terpancing, beruntung ila dan teman temannya datang sehingga bisa membuat dia sedikit tenang.

"Lo jangan ikut campur ya sialan" bentak hera sambil menunjuk ke arah ila.

"Siapa yang lo sebut sialan itu hah!" Tegas mala sambil mendorong bahu hera.

"Kalian mending diem, gue ga ada urusan sama kalian, urusan gue cuma sama si benalu ini" tunjuk hera pada Camyla.

"Berani lo nyebut temen gue ini benalu hah" kali ini tata yang bersuara sembari mencengkram kuat pipi hera dengan tangannya.

"Lepas anjing sakit!" Pekik hera.

"Bahkan sakit yang lo rasain ini ga ada apa apanya dibanding yang lala rasain dulu karna ulah lo bajingan" jawab tata dengan nada yang tak kalah tinggi.

Semua karyawan yang melihat itupun dibuat kaget dengan aksi tata, pasalnya Bu Gritta atau tata yang mereka kenal adalah sosok yang lembut, penyabar, dan hampir tidak pernah marah pada bawahan nya, tapi kali ini mereka melihat seberapa menyeramkan nya tata saat sedang marah pada seseorang.

"Lo ga usah ikut campur anjing, urusan gue bukan sama lo" ucap hera.

"Urusan dia, urusan gue juga bangsat" jawab tata dengan menguatkan cengkraman nya.

"Aaawwwssss, sakit bangsat" lirih hera.

"Ta lepas" dingin Camyla.

Mendengar itupun tata langsung melepaskan hera, dan Camyla langsung melangkah maju mendekat ke ara hera.

"La" ucap Camyla melirik ila.

Ila yang mengerti pun langsung menarik kedua tangan hera kebelakang sehingga hera tidak bisa melawan.

Plakk

"Itu buat lo dan nyokap lo yang udah bikin keluarga gue hancur"

Plakk

"Itu buat lo yang udah rusak hubungan gue sama adimas

Plakk

"Itu buat lo yang udah rebut bokap kandung gue"

Plakk

"Dan itu buat lo yang udah hina temen temen gue" ucap Camyla yang terus menampar hera yang di pegang kedua tangannya oleh ila.

9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang