Setelah drama menabrak Adimas tadi, mood Camyla benar benar berantakan, bahkan dia sampai melewatkan jam makan siangnya karena malas kalo nanti dia akan bertemu lagi dengan bos nya itu.
"La, lo pulang sama siapa?" Tanya Tata pada sahabatnya itu.
Camyla yang mendengar pertanyaan tersebut memutar bola matanya malas, "ya ojol lah, siapa lagi?" Jawab nya.
"Ya kirain pulang sama si bos" ucap Tata jahil.
"Lo mau gue tonjok di sebelah mana? Kanan? Kiri? Depan? Belakang? Atas? Atau bawah?" Kesal Camyla mendengar jawaban sahabat nya itu.
"Wetsss, santai dong buk, becanda gue hahahahah"
"Becanda lo jelek" jawab Camyla ketus
Jam pulang kerja pun akhirnya tiba, semua karyawan pun berbondong-bondong untuk pulang, termasuk Camyla.
Saat sedang menunggu bis di halte, ada sebuah mobil berwarna hitam yang menghampiri nya, awalnya gadis itu tidak peduli oleh siapa pemilik mobil itu, namun setelah kaca mobilnya terbuka.
"Myl, mau pulang ya?"
"Eh mas Danny, iya nih mas cuma bis nya belum datang aja" jawab camyla, ya pemilik mobil tadi adalah Danny.
"Bareng gue aja yuk, kita kan se arah" tawar Danny.
"Gausah deh mas ngerepotin, gak enak gue"
"Loh, ini kan gue yang nawarin, berarti ga repot dong, ayo ah"
"Serius gapapa nih mas? Nanti ada yang marah ga? Tanya camyla ragu.
"Lo ngeledek gue ya? Gue jomblo myl aman" jawab Danny santai.
Akhirnya Camyla pun menerima tawaran Danny untuk pulang bareng, meskipun masih ada sedikit rasa tidak enak pada Danny, karena bagaimana pun Danny adalah seniornya di kantor.
Selama perjalanan, mereka banyak ngobrol hal hal random, mulai dari kegiatan di kantor, sampai membahas apakah Tok Dalang adalah mantan dari Opah nya Upin Ipin.
"Myl, lo lagi buru buru ga?" Tanya Danny.
"Engga si mas, kenapa?"
"Kalo kita mampir dulu ke cafe lo keberatan ga? Gue agak laper deh kayanya"
"Eh yaampun, gapapa mas gapapa, sorry ya duh gue jadi ga enak nih" ucap gadis itu.
Mereka pun sampai di salah satu cafe yang bernamakan Monokrom cafe, suasananya enak, bikin siapapun yang datang kesana merasa nyaman, begitupun Camyla dan Danny.
Setelah masuk ke dalam cafe, mereka memilih meja dekat jendela, sambil menunggu pesanan mereka datang, merekapun melanjutkan obrolan random mereka saat di mobil tadi.
Tawa menyelimuti obrolan mereka, hingga tanpa di sadari ada sepasang mata yang memerah karna amarah, ya itu adalah Adimas, Adimas datang ke cafe itu untuk menenangkan diri karna kejadian tadi, tapi bukannya tenang sekarang dia malah dibuat lebih kesal karna melihat wanitanya tertawa bahagia dengan lelaki lain.
"Anjing, kenapa Lala bisa seakrab itu sama Danny sih?"
"Tadi aja sama gue kek tertekan banget"
"Sialan si Danny berani beraninya deketin milik gue" ucap adimas kesal.
Adimas tidak mau obrolan mereka semakin asik dan membuat wanitanya itu nyaman dengan Danny, akhirnya Adimas memilih untuk menghampiri mereka berdua.
"Hi, seru banget nih gue liat liat" ucapnya sambil menahan kesal.
"Eh Dim, gue kira siapa anjir, kaget gue" jawab Danny santai, Camyla hanya menundukan kepalanya saat tau itu adalah Adimas.
"Sama siapa lu Dim, tumben mainnya ke cafe, biasa nya kan ke club, hahahha" tanya Danny pada Adimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?
RomanceSebuah cerita tentang bagaimana semesta mempermainkan hidup seorang gadis yang penuh luka dan trauma, dan tentang usahanya dengan mati matian menghindari segala kesakitan itu, namun dengan begitu mudah semesta mempertemukan dia dengan sumber lukanya...