Part 25

193 7 2
                                    

Setalah menemui Camyla tadi di halte bis, perasaan kemal menjadi tidak karuan, "siapa gadis itu, kenapa aku ga asing sama wajahnya ya" gumam kemal saat sudah sampai di rumah.

"Papi gimana? Papi udah nemuin si benalu itu kan?" Tanya hera pada kemal.

"Sudah sayang, papi tadi sudah bertemu sama Lala lala itu, tapi dia tidak mau melepaskan Adimas" jawab kemal.

"Ck, papi jangan panggil dia lala, lala itu panggilan kesayangan dari adimas buat dia" kesal Hera.

Rasa kesal Hera menjadi dua kali lipat, pertama karena kemal tidak berhasil membuat camyla menjauh dari dimas, kedua saat kemal memanggil nya Lala.

"Maaf sayang, papi ga tau nama dia" ucap kemal.

"Iya udah, tapi aku ga mau tau pokoknya papi harus buat si camyla sialan itu pergi dari hidup adimas" Balas Tata.

Jantung kemal terasa berhenti sesaat ketika mendengar ucapan anaknya.

"Camyla?" Tanya kemal.

"Iya pih, nama dia camyla, camyla nazira wardana" jawab Hera.

Degg

"Camyla nazira? Kamu yakin nama dia camyla nazira?" Tanya kemal.

"Yakin lah pih, emang kenapa sih?"

"Dia masih keluarga kita? Soalnya namanya ada wardana nya juga, mana papih kaya shock gitu?" Jawab Hera.

"Papih gapapa, ini sudah malam, mending kamu tidur ya" ucap kemal.

Setelah kepergian Hera, kemal kembali melamun, dada nya sesak, pikirannya berkecamuk mengetahui nama gadis itu.

"Pantas aja aku tidak asing dengan wajah itu, dia sangat mirip dengan kinan"

"Ternyata kamu sudah besar nak, maafin papa sayang, hiks hiks" lirih kemal.

Pagi ini, seperti biasa adimas akan menjemput camyla untuk berangkat ke kantor bersama, tapi adimas melihat ada yang beda dari wanitanya.

"Sayang, are you okey?" Tanya adimas.

"Okey kok, kenapa?" Jawab gadis itu.

"Kamu kaya yang lagi banyak pikiran gitu, mikirin apa sih?"

"Aku ga mikirin apa apa kok sayang, cuma masih kebawa suasana sama cerita novel yang lagi aku baca aja" bohong gadis itu pada Adimas.

Adimas pun hanya mengangguk seolah mengiyakan apa yang dikatakan camyla, sampai akhirnya mereka pun tiba di kantor.

"Mau langsung ke kantin ga? Atau mau ke ruangan dulu?" Tanya adimas

"Ke ruangan dulu deh, nyimpen tas biar ga ribet" jawab gadis itu yang dibalas anggukan oleh Adimas.

Saat mereka sedang berjalan memasuki area kantor, seseorang menghentikan langkah mereka.

"Tunggu"

Adimas dan Camyla menoleh ke arah orang yang memanggil mereka tadi, namun saat berbalik hati camyla dibuat panas lagi karna melihat siapa yang memanggil nya.

"Om kemal ngapain kesini?" Tanya Adimas.

"Boleh om bicara sama pacar kamu?" Jawab kemal.

"Mau apa om?" Tanya adimas

Belum sempat kemal menjawab, camyla sudah pergi dari hadapannya.

"Zira"

Degg

Langkah gadis itu terhenti mendengar kemal memanggil nya dengan nama itu, nama yang sudah belasan tahun tak ia dengar, dan nama yang ibu nya benci.

"Zira? Siapa zira?" Bingung Adimas.

9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang