Saat ini camyla sedang ada di pantry, dia membuat minuman untuk mendinginkan pikirannya karna emosi pada hera tadi.
"Kenapa tu muka kusut banget gitu" ucap ila yang baru saja datang bersama mala dan retta
"Ngapain kalian disini, tumben banget" tanya Camyla.
"Yeuu, ditanya malah balik nanya" jawab retta.
"Kita mau ke kantin, pas lewat sini kok kaya ada sosok sedang merenung gitu, yaudah kita samperin" balas Mala.
Gadis itu berdecak kesal mendengar jawaban teman temannya, niatnya ingin mendinginkan pikiran pun gagal karna teman temannya mengganggu.
"Ck, gue lagi bikin es, panas banget otak gue" ucap Camyla.
"Yauda ayok kantin aja kita, sambil ngechill" ucap Ila.
"Gaya banget lu jamet pake acara ngechill, makan cuma nasi rames doang juga" balas Mala.
"Ga dulu deh, gue lagi pengen sendiri, kalian duluan aja" ucap gadis itu.
Akhirnya mala, retta, dan Ila pun pergi meninggalkan camyla sendirian di pantry, dia paham saat ini sahabatnya itu sedang butuh ruang.
Kepala gadis itu seakan mau meledak memikirkan hidupnya yang tidak pernah tenang akibat ulah Hera.
"Harusnya udah paling bener gue ga usah balik jakarta, udah tenang tenang gue di bandung meskipun gaji kecil" gumam gadis itu.
"Apa gue balik lagi aja kali ya ke bandung, atau jadi tkw aja di Arab ya?" Ucap gadis itu pada dirinya sendiri.
"Jangan macem macem ya kamu sayang!" Tegas Adimas yang mengagetkan camyla.
Setelah kejadian tadi Adimas mencari kekasihnya itu, dia khawatir dengan keadaan camyla karna pertengkaran nya dengan Hera dan kemal.
"Buang pikiran kamu itu, aku ga akan biarin kamu pergi lagi dari aku" ucap adimas.
"Kamu ngagetin aja sih dim" jawab gadis itu.
"Kamu denger omongan aku barusan kan sayang?" Kekeh Adimas.
"Hmm, iya" balas gadis itu.
"Kamu ga bener bener mau pergi lagi kan?" Tanya Adimas.
"Belum tau" jawab Camyla lalu pergi dan meninggalkan Adimas sendiri.
"Sayang tunggu" balas adimas.
Camyla melangkah kan kakinya menuju ruangan nya, dengan adimas yang mengikuti dari belakang.
Semua karyawan di kantor yang sudah tau kebucinan bos nya itu ikut gemas melihat tingkah bucin adimas pada Camyla.
"Kamu ngapain sih ngikutin aku?" Tanya camyla.
"Ya suka suka aku dong, kantor kantor aku" jawab adimas.
"Sombong" balas camyla lalu meneruskan langkahnya.
Camyla pun sampai di ruangannya, dan terlihat ila dan Tata sudah ada di meja nya masing masing.
"Dih, ngapain tuh orang ngintilin lo kak" ucap ila yang melihat adimas mengikuti Camyla.
"Ya tanya lah sama abang lo" jawab Camyla.
"Ngapain sih bang?" Tanya ila.
"Ngapain kek, suka suka gue lah, kantor kantor gue" jawab Adimas.
"Dih, kantor opa kali, manis bener maen kantor lo kantor lo aja" balas ila.
"Bodo" jawab Adimas.
Camyla dan tata hanya memutar bola matanya malas mendengar perdebatan Ila dan Adimas, dari jaman SMA mereka benar benar tidak akur.
KAMU SEDANG MEMBACA
9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?
RomanceSebuah cerita tentang bagaimana semesta mempermainkan hidup seorang gadis yang penuh luka dan trauma, dan tentang usahanya dengan mati matian menghindari segala kesakitan itu, namun dengan begitu mudah semesta mempertemukan dia dengan sumber lukanya...