Part 18

167 5 0
                                    

Disisi lain, di sebuah rumah yang sangat mewah, ada seorang gadis yang sedang kesal, dia menunggu kabar seseorang yang tak kunjung datang.

"Kemana sih si firman, ini udah hampir seminggu tapi dia belum kasih info apa apa sama gue"

"Gue kan penasaran banget gimana keadaan si Camyla sialan itu sekarang, apa dia udah di buang sama Adimas atau belum" ucap gadis itu sambil mondar-mandir di kamar nya.

Saat sedang asik mondar-mandir di kamarnya, tiba-tiba pintu kamar nya terbuka, dan terlihat seorang pria paruh baya tersenyum.

"Hera, kamu lagi apa nak? Makan dulu yuk" ucap pria itu pada anaknya.

Ya, yang tadi itu adalah Hera, orang yang sudah membuat hidup Camyla hancur.

Waktu itu saat Hera datang ke kantor berniat untuk menemui Adimas seperti biasa, dia tidak sengaja melihat Camyla dengan Ila sedang berbicara di basemen.

Oleh karna itu dia tau kalau gadis itu bekerja disana, dan dia memikirkan cara supaya gadis itu pergi dari sana dan menjauh lagi dengan Adimas.

"Iya pih, nanti Hera nyusul ya, papih duluan aja" balas gadis itu.

"Kamu kenapa sayang? Ada masalah?" Tanya Kemal ayahnya.

"Kalo ada masalah cerita sama papi dan mami ya nak, jangan di pendam sendiri"

"Iya pih, Hera pasti cerita kalo ada apa apa sama papi, tapi sekarang Hera okey kok, papi tenang aja" jawab Hera.

Setelah mendengar jawaban anaknya, kemal pun keluar dari kamar anaknya itu.

"Sialan, awas lo firman, abis lo sama gue" kesal Hera karna tidak berhasil menghubungi firman.

Karna kesal tidak berhasil menghubungi firman, akhirnya Hera pun memutuskan untuk datang ke kantor Sudirja Company.

Langkah nya terhenti saat melihat Adimas dan Camyla sedang berjalan memasuki kantor bersamaan.

Hera pun tak tinggal diam, dia menghampiri mereka berdua, "hai benalu, apa kabar" ucap gadis itu pada Camyla.

Camyla yang mendengar suara itu lagi badannya bergetar, jujur dia trauma dengan apa yang hera lakukan pada dirinya dulu.

"Mau ngapain lo kesini? Dan siapa yang lo sebut benalu itu?" Balas Adimas dengan nada dingin nya.

"Hi sayang, santai dong" jawab Hera.

"Udah lama ya kita ga ketemu, eh sekalinya ketemu kayanya lo jadi bisu ya sekarang"

"Anjing! Jaga ya mulut lo cewe sialan!" Bentak Adimas,

Suara Adimas itu menarik perhatian orang orang yang ada disana, camyla yang menyadari itu pun merasa tidak enak, "Dimas udah!" Tegas nya.

"Gue baik Hera, lo apa kabar?" Jawab camyla santai.

Hera yang mendengar itu pun memutar bola matanya malas, "gue ga baik selama lo masih hidup di dunia ini" Balas Hera.

Adimas semakin geram dengan tingkah dan ucapan Hera, tapi Camyla mencegah nya untuk ikut campur.

"Kenapa lo harus balik lagi sih? Hah?"

"Udah bagus lo pergi dari hidup adimas tau ga?"

"Oh gue tau, lo balik lagi ke hidup adimas karna mau morotin harta adimas kan? Iya?"

"Kenapa? Udah ga laku ya lo jadi ayam kampus di Bandung?" Cerocos Hera yang membuat Adimas semakin marah.

Tapi tunggu, adimas tersadar kenapa hera bisa tau kalo camyla selama ini ada di bandung, "dari mana lo tau camyla ada di bandung" tanya Adimas.

9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang