Part 13

277 13 0
                                    

Flashback on

Camyla dan Adimas menjalin hubungan saat Camyla kelas 11 dan Adimas kelas 12, satu sekolah pun tau bagaimana bucin nya seorang Adimas, cowo paling famous di sekolah, pada Camyla seorang gadis yang hari harinya hanya diam ruang ekskul jurnalis.

Sebelum mengenal Camyla, Adimas adalah lelaki yang sangat cuek, apalagi pada seorang wanita, namun begitu banyak gadis yang tergila gila padanya, tapi Adimas tidak memperdulikan hal ini.

Hidup nya semua berubah sejak gadis itu datang membawa kan sapu tangan untuknya.

Saat ini Adimas sedang duduk di kursi yang berbeda dibelakang sekolah sambil menangis tanpa suara, tiba-tiba ada tangan yang terulur sambil memberi sapu tangan, "cowok kok nangis" ucap gadis itu santai.

Setelah mengatakan itu, Camyla duduk di samping Adimas sambil memainkan handphone nya, "gue ikut duduk disini ya, kemaren drama favorit gue tayang, gue belum sempat nonton, kalo nonton di kelas berisik" cerocos gadis itu.

"Lo kalo mau lanjut nangis lanjut aja"

Adimas awalnya sebal karna ada yang mengganggu waktu sunyi nya, sebelum akhirnya dia merasa gemas pada gadis disampingnya itu.

"Ternyata ga seru, gue lanjut nonton di rumah deh" gumam camyla.

Saat Camyla mematikan handphone nya, matanya tak sengaja melihat kertas yang tergeletak di tanah, kertas itu adalah kertas ujian milik adimas.

Camyla pun mengambil kertas itu dan melihat nya, "ini punya lo?" Tanya gadis itu da dia jawab anggukan saja oleh Adimas.

"wihhh, ternyata lo pinter ya, keren banget pelajaran matematika dapet 95" ucap gadis itu.

Adimas yang mendengar itu merasa kaget, seumur hidupnya dia tidak pernah mendapatkan pujian dari orang lain, apalagi dari orang tuanya.

"Biasa aja, kalo belum 100 gue belum pinter" ucap Adimas.

"Sombongnya ini cowok, padahal gue aja udah seneng banget loh kalo dapet 80, ini lo dapet 95 biasa aja"

"Jangan bilang lo nangis gara-gara lo ga dapet nilai 100?" Tanya gadis itu yang dibalas anggukan oleh Adimas.

"Orang tua gue selalu nuntut gue buat jadi anak yang sempurna, pintar, supaya bisa dibanggakan ke rekan bisnisnya, angka 95 ini ga ada artinya buat mereka" Balas Adimas.

"Mereka ga tau gimana kerasnya gue belajar demi memenuhi ekspektasi mereka sampe gue stress sendiri" ucap Adimas yang tanpa sadar bercerita pada orang yang baru dia kenal.

Camyla menyimak ucapan Adimas dengan serius sedari tadi, "lo tau ga sih kalo lo itu keren?" Ucap gadis itu.

"Lo jangan pede dulu, maksud gue itu lo keren karna meskipun lo stress tapi lo masih terus usaha buat nyenengin hati orang tua lo"

"Jaman sekarang jarang loh ada anak yang lebih mementingkan orang tuanya daripada dirinya sendiri"

"Hmm, tapi kadang kadang jadi diri sendiri itu lebih baik tau, lo bisa nyenengin hati orang tua lo tanpa lo harus jadi orang lain" ucap gadis itu.

Adimas dibuat semakin tertarik pada gadis di sebelah ya, baru kali ini ada orang yang memikirkan dirinya pikir lelaki itu, "caranya?" Tanya Adimas.

"Lo punya hobby?" Balas gadis itu.

"Ada"

"Apa?"

"Main bola, motoran" jawab Adimas.

"Nah, lo bisa belajar sambil sesekali melakukan apa yang lo seneng, biar lo ga stress gitu loh maksudnya" ucap Camyla.

9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang