"SAYANGGGGGG"
"Woy dim bangun bangun istighfar" tegur seseorang.
"Astaghfirullah untung cuma mimpi" ucap adimas
"Makan dulu gih, biar gue yang jaga lala, tadi om kemal bilang agak siangan kesini nya" ucap tata, ya orang yang menegur adimas tadi adalah tata.
"Lala belum bangun ya ta" lirih adimas.
"Iya, lo sabar ya, berdoa terus biar lala cepet bangun dan kumpul lagi sama kita kita" jawab tata.
Adimas pun mengangguk sebagi jawaban, dia pun pergi ke balkon kamar rumah sakit untuk makan.
Saat dia sedang asik makan tiba tiba tata memanggil dengan panik "dim dim sini dim cepet!" Panik tata.
"Kenapa ta kenapa?" Ucap Adimas yang tidak kalah panik.
"Liat tangan lala gerak, kayanya dia mau sadar, gue panggil dokter dulu, lo disini" tata pun pergi keluar ruangan itu untuk memanggil dokter.
Dan benar saja perlahan Camyla membuka matanya dan itu membuat adimas sangat senang sampai tidak sadar dia menangis.
"Sayang hey, ini aku" ucap adimas sambil mengelus tangan yang terdapat infusan itu.
"D-dim" lirih Camyla.
"Iya sayang ini aku, Alhamdulillah Ya Allah terimakasih engkau sudah mengembalikan istriku" ucap adimas.
"Sakit dim" ucap Camyla.
"Apanya yang sakit sayang, bilang sama aku ayo" jawab adimas.
Belum sempat camyla menjawab, tata datang bersama dokter yang akan memeriksa keadaan camyla, melihat sahabat nya sudah sadar tata kembali menangis.
"Alhamdulillah kondisi bu Camyla sudah sangat membaik pak, saya sudah memberi obat lagi, insyaallah beberapa jam lagi akan semakin membaik" ucap sang dokter.
"Tapi tadi istri saya ngeluh sakit dok" jawab adimas.
"Apanya yang sakit bu?" Tanya dokter.
"Tenggorokan saya dok" jawab Camyla terbata bata.
"Itu reaksi yang umum ya pak, apalagi bu Camyla sudah koma dalam waktu lumayan lama, nanti pelan pelan dikasih minum aja ya pa" ucap dokter lagi.
Setelah selesai memeriksa, dokter pun pergi meninggalkan ruangan tersebut, kini tersisa Camyla, adimas dan juga tata yang berada disana.
"Minum dulu sayang" ucap adimas.
Camyla pun menerima air yang adimas berikan lalu meminumnya secara perlahan.
"Udah dim" ucap Camyla.
"Gue seneng lo bisa sadar lagi la, lo gatau ya laki lo hampir gila karna lo koma selama sebulan ini" ucap tata.
"Lebay lo" jawab adimas.
Camyla hanya tersenyum melihat interaksi sahabat dan suaminya itu.
"Anak anak mana dim?" Tanya Camyla.
"Hah? Anak anak siapa? Ila sama yang lain?" Tanya adimas.
"Bukan dim, abang sama adek?" Ucap Camyla.
"Hah? Abang sama adek siapa?" Bingung adimas.
"Anak kita dimas, anak kita! Kamu gimana sih sama anak sendiri lupa" jawab Camyla kesal.
"Hah?" Bingung adimas.
"Apaan sih kamu dari tadi hah hah mulu, keong kamu hah begitu begitu?" Jawab Camyla lagi.
Tata yang sedang tadi ikut bingung pun akhirnya ikut bersuara, "la, tapi anak lo cuma satu" ucap tata ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?
RomanceSebuah cerita tentang bagaimana semesta mempermainkan hidup seorang gadis yang penuh luka dan trauma, dan tentang usahanya dengan mati matian menghindari segala kesakitan itu, namun dengan begitu mudah semesta mempertemukan dia dengan sumber lukanya...