Part 37

143 6 0
                                    

Tidak terasa sudah 5 bulan setelah kecelakaan itu, dan kemal belum juga mengingat semuanya.

5 bulan ini juga Camyla tinggal bersama oma sinta dan juga kemal, hubungan nya dan papanya itu semakin baik, dia juga sudah semakin ikhlas memaafkan papa nya sekarang.

Hari ini adalah ulang tahun oma sinta, seperti biasa, mereka akan melakukan makan malam bersama keluarga di rumah oma, semua anak dan cucu oma hadir malam ini.

"Zira, kamu jadi ajak adimas kan sayang?" Tanya reva.

"Jadi tan, adimas udah di jalan kok" jawab Camyla.

"Kak ziraaaaa" teriak seseorang yang baru saja datang.

Reva dan Camyla sedikit kaget mendengar teriakkan itu, mereka langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Kak zira, kak zira inget aku kan?" Tanya orang itu.

"Azel?" Tanya Camyla ragu.

"Iya ini azel kak, ya ampun kak akhirnya kita ketemu lagi" orang yang berteriak tadi adalah faazel syauqi wardana, anak dari om farhan.

Camyla dan faazel hanya berbeda dua tahun, sedangkan gadis itu dengan zayn beda nya empat tahun.

"Zel, kamu apa kabar sih? Kapan nyampe indo?" Tanya Camyla sambil memeluk adiknya itu.

"Aku baru nyampe indo tadi siang, ayah ga ngasih tau aku kalau kaka udah balik ke sini, aku sebel banget, makannya aku teriak pas liat ada kak zira" jawab azel

Mereka pun saling berpelukan, menyalurkan rasa rindu yang sudah lama mereka tabung.

Selama ini faazel dan fayaz tinggal di Australia karena mereka bersekolah disana.

Camyla dan faazel sangat dekat dulu, bahkan kedekatan mereka sering membuat zayn dan fayaz adik faazel cemburu.

Om farhan mempunyai dua anak lelaki, yaitu faazel dan fayaz, sedangkan tante reva hanya mempunyai zayn seorang.

"Gantian dong bang, az kan kangen kak zira juga" az adalah panggilan kesayangan fayaz dari abang dan kakaknya.

"Ck, ganggu lo!" Ketus faazel.

"Sini sini az, aku juga kangen banget sama kamu tau" ucap Camyla sambil memeluk fayaz.

"Az juga kangen kak zira, az selalu nanyain kabar ka zira sama ayah tapi ga ada jawaban terus" jawab lelaki 19 tahun itu.

"Hei hei, apaan nih peluk peluk adek abang" ucap zayn yang baru saja datang.

"Lepas lepas, abang juga mau peluk adek abang tau" lanjut zayn.

"Apaan sih, abang udah punya kak mecca, ini kaka nya az tau, sana deh orang tua jangan ngerecokin" jawab fayaz pada zayn.

"Wah kacau nih bocah, gue dikatain orang tua zel sama dia" adu zayn pada faazel.

Zayn dan faazel saling pandang, lalu tersenyum licik sambil melirik fayaz yang masih berpelukan dengan camyla, fayaz pun yang sadar dengan tatapan kedua abangnya itu mengeratkan pelukannya pada Camyla.

"Zira, lepasin dia" ucap zayn sambil mendekat pada mereka berdua.

"Eh eh mau ngapain?" Panik camyla.

"Udah kak zira nurut aja, lepasin az sekarang juga" balas faazel.

"Jangan ka zira, mereka mau celakain az, peluk az terus kak zira" ucap az yang sudah panik.

"Zira nurut sama abang, atau kamu juga kena" ucap zayn.

Camyla yang tidak mau ikut terlibat pun melepaskan pelukannya fayaz, dan benar saja, ketika pelukan itu terlepas, zayn dan faazel mengangkat tubuh fayaz bersamaan, dengan zayn yang mengatakan badannya, dan faazel kaki nya.

9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang