Part 31

112 6 0
                                    

Flashback on

Adimas yang baru saja pulang dari meeting, melihat wanitanya itu berlari keluar kantor sambil menangis dan langsung menaiki bis.

Tanpa berfikir panjang akhirnya lelaki itu mengikuti kemana gadis itu akan pergi.

Setalah beberapa menit, akhirnya dimas sampai di depan rumah kekasihnya itu, ternyata camyla buru buru pulang ke rumahnya.

Saat Adimas ingin masuk, dia mendengar teriakan wanitanya itu, hatinya benar benar sakit mendengar tangisan pilu dari wanita yang sangat dia cintai itu.

"Sayang, sesakit itu yang kamu rasain? Maafin aku sayang, coba aja dulu aku ga bertindak bodoh, mungkin kamu ga akan kaya gini" gumam Adimas.

Setelah itu adimas langsung masuk ke dalam ruangan camyla untuk menenangkan gadis itu.

Dan tanpa mereka sadari, kemal pun mendengar semuanya, kemal yang tadi berniat untuk menyusul anaknya itu akhirnya mendengar semua racauan anaknya.

"Maafin papa zira, maafin papa udah buat luka yang begitu dalam di hidup zira" lirih kemal.

"Aku bener bener ga becus jadi ayah, anak yang selalu aku jaga mati matian supaya tidak terluka, nyatanya sekarang dia terluka karna ulahku sendiri, kamu bodoh kemal" ucap kemal sambil menonjok tembok di sampingnya.

Flashback off

Aksi kemal itu terdengar oleh adimas dan camyla dari dalam rumah, akhirnya mereka berdua pun keluar untuk melihat ada apa sebenarnya.

"Om kemal" ucap adimas.

"Ngapain papa kesini? Aku udah bilang jangan temuin aku lagi pa, aku cape pa aku cape" pekik Camyla.

"Hey sayang, udah ya udah jangan teriak, nanti tenggorokan kamu sakit sayang" ucap adimas sambil memeluk kekasihnya itu.

Kemal semakin sakit melihat keadaan putrinya itu, camyla terlihat sangat hancur karna keadaan yang saat ini dia hadapi karna ulahnya.

"Maafin papa nak, maafin papa" tangis kemal.

"Maaf karna papa banyak salah sama zira, maaf kalau papa udah buat hidup zira hancur sayang"

"Zira boleh hukum papa nak, hukum papa sesuka zira, tapi tolong zira maafin papa sayang"

"Papa mau nebus semua waktu papa yang hilang sama zira sayang, maafin papa ya nak"

"Zira mau pukul papa boleh, zira pukul papa ayo nak, asal zira maafin papa ya" ucap kemal panjang lebar.

Camyla masih tetap pada posisinya memeluk adimas, bahkan gadis itu menyembunyikan wajahnya pada dada bidang adimas.

"Sayang, itu papa kamu lagi ngomong" ucap adimas.

"Buat apa pa? Buat apa! Percuma, kata maaf papa itu ga akan bikin mama sama adek hidup lagi" balas gadis itu.

"Asal papa tau ya, papa itu luka pertama di hidup zira, papa juga yang udah buat luka terdalam di hidup zira"

"Zira sakit pah liat mama yang depresi dan tiap malam ngamuk ga jelas, belum lagi waktu adek lahir, disaat anak seusia zira main sama temen temennya, tapi zira malah ngurusin adek sama nenek, untung Allah baik dan ngirim ayah bagas buat jadi penolong zira sama mama dan adek"

"Setelah mama nikah sama ayah, ga lama nenek meninggal, zira ngurus ade berdua sama ayah, pa" ucap Camyla panjang lebar masih dengan tangis nya itu.

Tidak berbeda dengan gadis itu, kemal pun juga menangis, tangis nya bahkan lebih kencang saat mendengar cerita putrinya itu, rasa bersalah nya semakin besar.

9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang