Pagi ini Adzkia dan juga azka semangat untuk pergi ke sekolah mereka, terutama Adzkia si gadis kecil itu sudah tidak sabar ingin mengikuti lomba mewarnai, dia semangat karna sastra menjanjikan nya tas lotso terbaru kalau dia berhasil menang.
"Adek, abang kali ini berangkat sama abi dulu ya, nanti siang ibu nyusul sama adik bayi okey" ucap Camyla.
"Okey ibu" jawab Adzkia dan Azka kompak.
"Adik bayi, jangan bikin ibu cape ya, nanti kakak kia marah sama adik bayi, adik bayi harus jadi good boy okey" ucap Adzkia sambil mengelus kepala bayi yang ada dalam gendongan Camyla.
"Siap kakak kia, kakak kia semangat lomba nya, nanti aku nyusul ya kesana" jawab Camyla dengan menirukan suara anak kecil.
"Aku berangkat dulu ya, assalamualaikum" pamit sastra dan kedua anak kembar itu.
Sepanjang perjalanan Adzkia terus berceloteh membuat sang kakak kesal karna adiknya itu banyak berbicara.
Sedangkan sastra hanya terkekeh kecil meladeni celotehan adzkia dan Omelan azka.
"Yeay sampaiii" ucap Adzkia senang.
"Abang sama kia semangat ya lomba nya, abi kerja dulu okey, nanti ibu sama adik bayi nyusul kesini" ucap sastra.
"Siap abi" jawab mereka bersamaan.
Sastra pun tersenyum sembari mengelus pucuk kepala kedua bocah itu, lalu dia memberikan uang pada mereka untuk bekal.
Tanpa mereka sadari ada dua pasang mata sedari tadi menyaksikan adegan tersebut dengan rahang yang mengeras dan mata merah karna menahan amarah.
"Sabar, lo coba pelan pelan deketin mereka, jangan gegabah, nanti yang ada mereka benci sama lo" ucap adit pada adimas.
"Gue ayah kandung mereka, gue yakin itu, tapi kenapa mereka manggil lelaki lain abi, bahkan lo denger kan tadi sastra nyebut adik bayi?" jawab adimas
Ya, orang yang sedari tadi memantau itu adalah adimas dan juga adit, bukan sengaja Adimas melakukan itu, melainkan adimas lah pemilik tk tempat si kembar sekolah, dan hari ini ada acara di sekolah tersebut yang mengharuskan adimas datang.
Acara pun di mulai, dengan adimas memberi sambutan, lalu persembahan tarian dari anak anak, matanya tak sanggup menahan air mata saat melihat anak kecil yang memiliki wajah yang sangat mirip dengan dirinya dan juga Camyla ikut tampil.
Disisi lain Camyla terlambat datang ke sekolah anak anak karna harus memandikan adik bayi dulu, belum lagi menunggu angkutan umum datang.
Saat Camyla sampai di sekolah, dia melihat anak anaknya sedang di marahi oleh seorang ibu ibu julid.
"Dasar anak nakal, gara gara kamu anak saya nangis, kamu itu di ajarin ga sih sama orang tua kamu?" Ucap ibu ibu tersebut.
"Susah sih emang kalo anak tidak punya ayah, pasti kelakuannya urakan gini" lanjutnya.
"Jaga ya ucapan ibu pada anak saya" jawab Camyla yang mendengar ucapan ibu ibu tersebut.
Hati nya benar benar sakit mendengar ucapan ibu tersebut saat berkata seperti itu depan anaknya.
"Kenapa? Anak kamu yang nakal nyenggol anak saya sampe bajunya basah seperti ini, makannya kalau punya anak tuh didik yang bener, jangan cuma mau bikinnya doang" ucap ibu tersebut.
"Adek, abang sebenarnya ada apa nak?" Tanya Camyla pada kedua anaknya.
"Tadi adek abis minum es jeruk bu, terus perut adek sakit, jadi adek lari ke toilet, terus adek gak sengaja ngenggol sabrina yang lagi makan eskrim sampe tumpah, terus sabrina nangis"
KAMU SEDANG MEMBACA
9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?
RomanceSebuah cerita tentang bagaimana semesta mempermainkan hidup seorang gadis yang penuh luka dan trauma, dan tentang usahanya dengan mati matian menghindari segala kesakitan itu, namun dengan begitu mudah semesta mempertemukan dia dengan sumber lukanya...