Saat ini camyla sedang berada di toilet rumah nya dengan tangan yang bergetar memegang sebuah benda kecil bergaris dua.
Sudah dua bulan sejak kejadian itu dan dia sadar kalau dia tidak mendapatkan tamu bulanan nya yang biasanya selalu tepat, pikiran nya kacau, setelah berfikir panjang akhirnya dia ke apotik membeli tespeck untuk dia coba.
Dan benar saja, saat dia tes dan menunggu beberapa detik garis 2 terlihat pada tespeck tersebut, air matanya jatuh, dia bingung bagaimana cara memberi tahu keluarga nya, dia takut akan reaksi kemal seperti apa nanti pada adimas.
Dengan cepat dia segera pergi ke kantor adimas untuk memberi tahu ini semua, dan mencari solusi bersama.
"Loh la, tumben kesini?" Ucap tata yang baru selesai meeting.
"Adimas mana?" Tanya Camyla dengan wajah panik.
"Tadi sih di ruangannya, lo kenapa? Kok panik gitu?" Tanya tata yang dapat melihat raut panik di wajah sahabatnya itu.
"Gue ke adimas dulu" balas camyla tanpa menghiraukan pertanyaan tata.
Camyla segera melangkahkan kaki ke ruangan adimas, dengan cepat dia membuka pintu ruangan kekasihnya itu.
Namun aksinya terhenti saat mendengar obrolan yang lebih seperti orang sedang berdebat dari dalam ruangan adimas itu.
"Kamu harus tanggung jawab dim, aku hamil, ini anak kamu"
"Lo jangan fitnah anjing, gue ga pernah macem macem sama lo" jawab Adimas
"Dim, kamu ga sadar waktu itu, tapi kamu udah liat sendiri kan ini buktinya, ini foto kita waktu itu" jawab perempuan yang ada di dalam.
"AAARRRGGGHHHHH ANJING" pekik adimas.
Deg
Hati camyla hancur mendengar obrolan tadi, dia tau betul suara siapa di dalam, kaki nya lemas, saat dia sedang berada di titik bawah hidupnya, tapi dia malah mendapat kenyataan pahit bahwa adimas bukan hanya menghamili dirinya, tapi juga hera.
Tubuhnya kehilangan keseimbangan hingga hampir terjatuh di depan ruangan adimas, beruntung seseorang menahannya dari belakang, dengan lemas dan air mata yang sudah membasahi pipinya, Camyla menoleh ke arah orang itu.
"Bangun, lo kuat, ada gue disini"
"Hati gue sakit ta" ucap Camyla pada tata
Setelah melihat wajah panik Camyla tadi, tata mengikuti temannya itu, dia tau ada yang tidak beres pada sahabat nya itu, dan tata juga mendengar semuanya obrolan antara adimas dan hera.
"Ayo bangun, ikut gue" ucap tata.
"Dunia bener bener ga ngebiarin hidup gue bahagia ta, gue beneran hancur kali ini" jawan Camyla.
"Enggak, lo ga hancur, gue dan lainnya ada selalu ada buat lo"
Adimas mendengar suara yang tidak asing baginya dari luar ruangan, segera adimas keluar dan meninggalkan hera.
"S-sayang" panik adimas.
"Kita putus, dan jangan temuin gue lagi!" Jawab camyla.
Setelah mengatakan itu, entah tenaga dari mana camyla berlari dengan kencang dan pergi dari sana, saat adimas akan mengejar camyla, tangannya ditahan oleh hera.
"Dim kamu mau kemana? Kita belum selesai bicara" ucap hera.
"Lo diem anjing, ini semua gara gara lo!" Bentak adimas.
Plakk
Tamparan keras mendarat di pipi adimas yang berasal dari tata, sejak tadi gadis itu masih diam di tempat untuk memperingati adimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?
RomansSebuah cerita tentang bagaimana semesta mempermainkan hidup seorang gadis yang penuh luka dan trauma, dan tentang usahanya dengan mati matian menghindari segala kesakitan itu, namun dengan begitu mudah semesta mempertemukan dia dengan sumber lukanya...