"Gue putus sama Lala" ucap dimas sambil menunduk.
Jawaban Dimas barusan sontak membuat Adit dan kedua temannya kaget, "kok bisa?" Tanya Adit lagi
"Si cewe sialan itu bilang sama lala tentang hubungan kita, dan dia juga bilang kalo gue sama dia udah tidur bareng" Balas Adimas.
"Terus Lala percaya?"
"Iya, si jalang itu ngasih bukti foto gue sama dia waktu di villa kemaren" jawab Adimas lagi, ya memang benar kemarin Adimas dan teman temannya liburan ke villa, dan Hera pun ikut karna di ajak, sampai akhirnya mereka mabuk dan entah bagaimana saat bangun, Adimas sudah berada di kamar yang sama dengan Hera.
"Maafin gue dim, ini semua salah gue, biar gue yang ngomong ke si Lala ya" ucap adit dengan rasa bersalah nya.
Hari pun berganti, setelah kejadian kemaren Camyla menjadi sedikit pendiam dari biasanya, gadis itu menghabiskan waktu istirahat di dalam ruang jurnalis, bukan tanpa sebab, karna dia malas kalau harus bertemu dengan Adimas yang sekarang sudah menjadi mantan kekasihnya itu.
Saat jam istirahat, seperti biasa Camyla akan pergi ke ruang jurnalis untuk sekedar rebahan disana, namun kali ini langkah nya terhenti karna ada yang memanggil nya, "myl, gue mau ngomong" ucap lelaki itu.
"Kalo lo nyamperin gue cuma mau bahas temen lo itu, sorry gue ga ada waktu" balas camyla tegas.
"Myl, disini gue yang salah, gue yang maksa dimas buat nerima taruhan itu" ucap adit, adit lah yang tadi memanggil gadis itu.
"Tolong jangan putusin dimas, dia ga bisa kalo ga sama lo"
"Maafin gue, disini gue yang salah myl" tutur adit lagi.
"Tapi dimas nerima tawaran lo kan?" Balas gadis itu.
Adit diam tak menjawab, "diem kan lo?" Ucap camyla lagi.
"Semua kendali itu Dimas yang pegang dit, mau lo semaksa apapun, kalo dia beneran sayang sama gue, dia ga bakal nerima tawaran lo, tapi buktinya apa? Dia terima kan?"
"Dan harusnya dia ga usah merasa paling sedih, karna dari awal juga dia tau kalo gue sangat amat benci perselingkuhan" tegas Camyla pada adit, tampa menunggu jawaban adit gadis itu pun pergi meninggalkan Adit yang masih terpaku di tempatnya.
Setelah kejadian itu, kehidupan camyla di sekolah seperti neraka, Hera yang tidak terima karna Adimas sama sekali tidak meliriknya seujung kuku pun, akhirnya dia membalas dendam dengan selalu menggangu camyla, seperti melempar telur busuk, memfitnah, membuang buku bukunya nya, bahkan dia tidak segan segan mencelakai gadis itu seperti saat ini.
Hari ini adalah waktunya kelas Camyla melaksanakan pelajaran olahraga, dan kebetulan materi nya tentang berenang, mereka berenang di kolam renang yang sudah di sediakan oleh pihak sekolah, setelah pelajaran selesai sebagian siswa kembali ke kelas, hanya sebagian yang masih tersisa di area kolam, termasuk Camyla.
Hera yang melihat Camyla sedang berdiri di pinggir kolang sambil memunggunginya itu akhirnya mendorong gadis ke dalam kolam sedalam 3 meter, Camyla yang tidak bisa berenang pun akhirnya tenggelam, beruntung ada yang melihat dan menyelamatkan nya.
Akibat kejadian itu, Camyla pingsan, lalu pihak sekolah memanggil ayahnya untuk datang ke sekolah menjemput gadis itu pulang, sayangnya karna sang ayah dalam keadaan panik mengetahui anak kesayangannya pingsan, beliau jadi tidak hati-hati dalam berkendara yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan yang berujung kematian sang ayah.
Hidup Camyla semakin hancur setelah tau ayahnya meninggal gara gara akan menjemput dirinya, dia menyalahkan dirinya sendiri, tidak cukup sampai disitu 2 bulan kemudian ibu nya pun meninggal menyusul ayahnya, karna setelah sang ayah pergi ibunya depresi dan sakit sakitan, lengkap sudah penderitaan camyla selama ini.
Setelah seminggu tidak masuk karna ibunya meninggal, akhirnya camyla memaksakan diri untuk masuk sekolah, meskipun sejujurnya dia sangat malas, dia malas bertemu dimas yang terus-menerus mengganggu nya dan meminta maaf, dan dia lelah dengan semua bully an yang di lakukan Hera.
"Gue pikir lo ga akan masuk lagi" ledek Hera. Camyla yang mendengar itupun malas sekali untuk meladeni sejujurnya tapi.
"Kenapa lo ga ikut nyokap bokap lo aja sih?" Ucap gadis itu lagi.
"Pasti mereka sekarang lagi temu kangen di neraka" ledek gadis itu sambil tersenyum licik.
"Mau lo apa sih bangsat!" Bentak Camyla.
"Waw waw, udah berani lo ya sama gue?"
"Lo pikir selama ini gue takut? Gue diem bukan karna gue ga berani sama lo ya anjing" pekik Camyla lagi.
"Mau sampe kapan sih Lo ganggu hidup gue anjing" tanya gadis itu.
"Sampe lo jauhin Dimas!" Bentak Hera.
Camyla akhirnya tau, akar masalah nya selama ini ada pada Dimas, Hera melakukan semua ini gara gara dimas masih mendekati nya, "bahkan lo juga tau kalo gue udah minta putus sama pacar lo itu sejak awal gue tau dia selingkuh sama lo" gadis itu menegaskan kata selingkuh saat berbicara pada hera.
"Dan bahkan lo liat sendiri kan waktu gue ngerelain dimas buat lo? Lo liat sendiri kan waktu gue minta putus, lo ga buta kan anjing buat sadar akan hal itu?" Pekik Camyla yang sudah sangat emosi.
"Tapi Dimas masih terus deketin lo dan ga pernah lirik gue" bela Hera.
Camyla sudah sangat lelah dengan semua yang terjadi di hidupnya, dengan drama percintaan dengan dimas, yang bahkan mengakibatkan orang tuanya meninggal.
Saat mereka sedang berdebat Adimas pun datang, "Lo ga usah nyalahin Camyla ya bangsat, gue ga ngelirik lo karna gue ga ada rasa apapun sama lo" bentak adimas pada Hera.
"Lo denger barusan apa yang cowo idaman lo ini omongin kan? Bukan karna gue, tapi karna Lo ga semenarik itu di mata dia, jadi please berenti ganggu hidup gue"
"Dan buat lo, stop ganggu lagi hidup gue, gue benci sama lo Adimas Ervian Sudirja!" Ucap camyla sambil menunjuk wajah adimas.
"Oh iya, dan terima kasih untuk 9 bulan yang menyenangkan ini, gue harap setelah ini lo ga muncul lagi di depan muka gue" lanjut camyla sambil melangkah pergi.
Hati Adimas sangat sakit mendengar bahwa perempuan yang sangat dicintai nya itu sekarang membenci dirinya, bahkan sekarang dia tidak mau bertemu dengannya lagi.
"Puas lo anjing?"
"Ini kan yang lo mau bangsat!"
"Cewe sialan, gara gara lo, camyla jadi benci sama gue setan" bentak adimas di depan muka Hera.
Hari pun berganti, saat ini Adimas telah lulus SMA, tapi setiap hari dia selalu datang ke sekolah nya untuk sekedar melihat keadaan Camyla walau dari jauh, dia tidak pernah absen untuk melihat wanitanya itu, sampai pada waktu Camyla juga lulus sekolah, dia tidak pernah melihat gadis itu lagi.
"Il kasih tau abang dong, Lala kuliah dimana?" Tanya Adimas pada adik sepupunya itu.
"Gue gatau bang, setelah lulus kak lala ganti nomor, lo tanya kak tata deh" jawab ila malas.
Adimas pun akhirnya menemui tata, sebenarnya ini buka kali pertama adimas menemui tata, tapi sudah berulang kali, tapi tata tidak mau memberi tahu nya.
"Ta, gue mohon kasih tau gue lala dimana, gue mau memperbaiki semuanya ta" ucap adimas sambil menangis.
Tata menghembuskan nafas nya kasar, "dia di Jogja, tapi gue gatau tepatnya dimana, dia bilang waktu acara kelulusan" jawab tata sambil masuk ke dalam rumah nya itu.
Sejak hari itu Adimas rutin datang ke Jogja setiap minggunya, dia sejujurnya sedikit frustasi karna tidak bisa menemukan camyla, itu sebabnya dia menjadi suka mabuk, tujuannya untuk menenangkan diri.
Flashback off
******
Hai hai, ini part terakhir tentang flashback yaaa, menurut kalian gimana? Garing ga? Atau Camyla lebay ga sebenci itu sama Adimas?
KAMU SEDANG MEMBACA
9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?
RomanceSebuah cerita tentang bagaimana semesta mempermainkan hidup seorang gadis yang penuh luka dan trauma, dan tentang usahanya dengan mati matian menghindari segala kesakitan itu, namun dengan begitu mudah semesta mempertemukan dia dengan sumber lukanya...