Part 12

190 10 0
                                    

"jadi gue sama Camyla itu"

Adimas melirik gadis itu seolah meminta persetujuan untuk menjelaskan kepada semuanya, dan dijawab oleh anggukan.

"Kita mantanan"

Semua yang mendengar itu pun kaget, kecuali Adit dan Ila, karna mereka tau betul beberapa tahun ini tidak pernah melihat baik Camyla ataupun Adimas berpacaran.

"Hah, kapan? Kok gue gatau" kaget Mala.

"Iya anjing gue juga gatau si dimas pernah punya pacar, kecuali" ucap Danny.

"JANGAN BILANG" Ucap Mala, Retta, Sam, dan Danny secara bersamaan.

"Iya" jawab Camyla singkat.

"Anjing, ternyata cowo brengsek yang selama ini lo ceritain itu si monyet ini? Anjing sepupu gue sendiri?" Ucap Mala penuh emosi.

"Kaget kan lo punya sepupu sebrengsek dia" kali ini ila yang menjawab.

"Dia juga sepupu lo bangsat" balas mala, ya Mala, Ila dan Adimas adalah sepupu dekat, dan tidak ada yang tau soal itu termasuk camyla dan teman temannya.

"Hah, kalian sepupuan?" Tanya Retta yang tak kalah kaget.

Mala dan Ila hanya memutar bola matanya malas, "itu ga penting anying, yang penting itu sekarang ini mereka berdua" jelas Mala.

"Jadi bener myl mantan bangsat yang pernah lo ceritain itu dia?" Tanya Retta lagi.

"Hmm"

"Emang gue sebangsat itu ya?" Tanya Adimas.

"IYA!" Ucap Mala, Ila, dan Retta bersamaan.

Adimas hanya bisa menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal itu, entah apa yang dia rasakan malu, senang atau apa.

"Jadi selama ini, cewe yang bikin lo jadi member tetap di club itu dia?" Kali ini Danny yang bersuara.

"Cewe yang bikin lo nolak banyak cewe itu dia?"

"Jangan lupa, cewe yang buat dia bolak balik jakarta Jogja tiap minggunya juga" ucap Adit.

"Ck, ga usah dijelasin lah" balas Adimas.

Camyla sedikit bingung, untuk apa lelaki itu ke Jogja tiap minggu? Dan apa hubungannya dengan dirinya?

"Jogja?" Tanya Camyla bingung.

"Apa hubungannya gue sama Jogja?"

Dimas yang melihat kebingungan di wajah wanitanya itu akhirnya menjelaskan kenapa dia mencari gadis itu sampai ke Jogja tiap minggunya.

"Kamu lupa waktu itu pernah bilang sama aku kalo kamu mau kuliah di Jogja?" Ucap Adimas.

Camyla sebenarnya lupa kalau dia pernah mengatakan itu pada adimas, "emang iya?" Balas gadis itu yang dibalas anggukan oleh Adimas.

"Jadi waktu kamu lulus SMA, aku nyoba nyari kamu lagi, buat minta maaf, tapi pas aku datang ke rumah kamu, kamu nya ga ada, akhirnya aku tanya tata"

"Tata bilang kalo kamu kuliah di Jogja, makannya aku tiap minggunya ke Jogja buat cari kamu, tapi selama 7 tahun aku ga pernah nemuin kamu"

Camyla semakin bingung, kenapa Tata bilang dia ke Jogja, padahal tata sendiri tau kalau dirinya kuliah di bandung saat itu, bahkan ila pun juga tau.

Ila yang mendengar itu pun tidak kuat menahan tawanya yang dari dia tahan, "hahahahaha lagian mau aja di bohongin" ucap Ila sambil tertawa.

Adimas dan Adit pun terheran oleh reaksi Ila, kenapa dia tertawa, dan siapa yang di bohongin, "maksudnya? Siapa yang dibohongin" tanya Adimas.

"Ya, lo lah, siapa lagi? Orang gue sama kak Tata dari awal juga tau kalo kak Lala kuliah si Bandung bukan di Jogja, hahahaha" jawab ila yang masi dengan tawa nya.

Dimas benar benar dibuat kesal oleh teman, dan adik sepupunya itu, sudah berapa banyak tenaga dan uang yang dia keluarkan untuk pergi ke Jogja selama 7 tahun ini, dan ternyata dia sedang dibohongi.

"Bangsat!"

"Maksud kalian apa?" Tegas Adimas pada adik sepupunya itu.

Ila sama sekali tidak takut melihat mimik muka Adimas yang sudah berubah tegas saat ini, "lo pikir gue bakal ngasih tau lo dimana kak Lala setelah lo bikin hidup dia ancur?" Balas Ila dengan lantang.

"Lo bahkan tau tujuan gue nyari dia karena gue mau minta maaf, dan lo sama tata juga tau kalo hidup gue ga kalah ancur setelah orang yang gue cinta pergi" pekik Adimas.

Ila yang tadinya santai menjadi ikut emosi mendengar jawaban Adimas yang merasa paling tersakiti itu, "tapi itu semua ga ada apa apanya dibanding kehancuran yang kak Lala rasain akibat ulah goblok lo itu, dan kalo lo ngerasa hidup lo ancur, ya anggap aja itu karma atas apa yang udah lo perbuat sama kak lala" ucap ila dengan nada tinggi nya.

Semua orang yang ada disana semakin di buat bingung dengan semua ini, sebenarnya ada apa dengan hubungan Adimas dan Camyla, dan kenapa Ila gadis lucu dan sedikit jamet kalau kata teman temannya itu bisa jadi semarah ini.

"Udah il, ini semua salah gue" kali ini Adit yang bersuara.

"Ya emang ini salah lo goblokkk" ucap Ila sambil menggebrak meja.

"Bentar bentar, ini semua ada apa sih sebenarnya? Kenapa Ila bisa semarah ini? Dan kenapa sekarang lo juga jadi marah sama cowo gue il?" Tanya Retta pada Ila.

"Lo tanya aja sama cowo lo" Balas ila sekenanya.

"Sayang" panggil Retta pada kekasihnya itu, namun tidak ada jawaban dari Adit, Adit hanya menunduk karna rasa bersalah yang selama ini dia rasakan.

"Udah il, gue okey kok, makasih ya udah selalu belain gue dari dulu sampe sekarang, mending kita keluar yuk" ucap Camyla untuk menenangkan Ila yang terlihat masih emosi itu.

"Lo selalu gitu kak, dari dulu lo selalu bilang kalo lo baik baik aja, padahal lo itu hancur kak"

"Lo terlalu baik sampe orang seenaknya sama lo, kalo lo ga mau belain diri lo sendiri, biar gue yang selalu belain lo" ucap Ila sambil memeluk wanita yang sudah dia anggap sebagai kakak nya itu.

Camyla tersenyum mendengar jawaban Ila, di sangat tau bagaimana Ila dari dulu selalu membelanya, bahkan dia sampai rela masuk BK hanya untuk membela camyla, itu sebabnya camyla sangat menyayangi Ila.

"Maafin gue myl, kalo bukan karna kebodohan gue waktu itu, mungkin sekarang lo sama Dimas udah hidup bahagia" lirih Adit yang di dengar oleh semuanya.

"Bahkan sebelum lo minta maaf gue udah maafin lo dit, bukan cuma lo, tapi dimas juga, tapi memaafkan bukan berarti bisa mudah buat melupakan kan?" Jawab camyla.

"Dan yang perlu lo inget, ini semua bukan cuma salah lo, tapi Dimas juga, kalo dia beneran sayang atau cinta sama gue, harusnya dia nolak ide konyol lo itu dari awal kan?"

"Tapi apa? Dia nerima penawaran lo itu kan? Artinya apa? Dia ga seserius itu cinta sama gue dit, dan gue gapapa akan hal itu, dari awal kita berhubungan Adimas juga tau kalo gue sangat benci sama yang namanya perselingkuhan, dan gue ga akan mentolerir apapun alasannya" jawab gadis itu lagi.

Hati Adimas tentu sangat sakit mendengar kata-kata yang di ucapkan oleh wanitanya itu, dia benar-benar sangat mencintai gadis itu, tapi saat itu entah setan dari mana yang membuat dia setuju oleh ide gila yang dibuat teman temannya.

"Kalian ga kasian sama kita? Kita dari tadi bingung loh, udah liat Adimas yang tiba-tiba jadi soft, Ila yang tiba-tiba ngamuk, terus Adit yang tiba-tiba minta maaf, sekarang kalian semua nangis, jelasin dong please" ucap Mala.

"Biar gue yang jelasin" Balas adit.

********
Hai hai, balik lagi sama ceritaku, maaf ya kalo masih banyak typo atau kata kata yg gak nyambung, selamat membaca, bye bye.

9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang