Part 14

262 11 0
                                    

"aku mau putus her"

Ucap Adimas pada selingkuhannya itu, Hera benar benar tidak menyangka kenapa tiba-tiba adimas memutuskan dirinya, padahal dia tidak membuat salah apapun.

"Aku ga mau dim, aku sayang sama kamu, kurang sabar apa selama ini dim?" Balas Hera sambil menangis.

"Tapi aku ga bisa bohongi perasaan aku her, aku ga ada rasa sama kamu, hati aku cuma buat camyla" balas lelaki itu.

Hati Hera semakin sakit mendengar kejujuran dari Adimas tadi, "aku ga peduli dim, yang pasti aku ga mau putus" rengek gadis itu.

"Aku minta maaf her, aku ga bisa, maafin aku kalo ini buat hati kamu sakit, tapi dari awal aku lakuin ini karna aku taruhan sama Adit" jujur Adimas pada Hera.

Degg

Mendengar kejujuran Adimas barusan, hati Hera semakin sakit mendengar nya, selama satu bulan ini dia benar benar tulus pada Adimas, tapi ternyata dia hanya dijadikan bahan taruhan saja.

"Aku bakal bilang sama Camyla kalo kita pacaran selama satu bulan ini" ucap hera yang berhasil membuat adimas membulatkan matanya.

"Jangan gila her"

"Kenapa? Takut?!" Tegas gadis itu.

"Kalau aku ga bisa milikin kamu, dia juga ga bisa milikin kamu, aku ga akan ngebiarin dia bahagia sama kamu, sedangkan aku disini sakit hati sendiri" ucap hera lagi sambil pergi dari sana.

Adimas di buat panik oleh kata kata Hera barusan, dia tidak mau sampai wanita kesayangan nya itu tau kelakuan bejatnya.

Hera benar benar membuktikan ucapannya, dia mendatangi camyla yang saat ini sedang berada di ruang jurnalis bersama Tata dan Ila.

"Gue mau ngomong sama lo" ucap Hera dingin.

"Ngomong apa?" Balas gadis itu.

"Gue minta lo jauhin Adimas"

Camyla kaget sekaligus bingung, kenapa tiba tiba kakak kelasnya itu datang lalu meminta dia menjauhi pacarnya sendiri.

"Lo ga lagi ngelindur kan kak? Lo nyuruh gue jauhin cowok gue sendiri?" Tanya camyla.

"Gue udah jadian sama Adimas selama satu bulan ini, dan kita udah tidur bareng" tegas Hera.

Mendengar itu, jantung Camyla seakan mau copot, kaki nya juga lemas, bukan dia tidak percaya pada adimas, tapi hera mengatakan itu sambil memberikan bukti foto kemesraan mereka berdua.

Saat mereka sedang asik ngobrol Adimas pun datang dengan wajah paniknya, dia berlari ke arah Camyla dan Hera, "sayang, aku bisa jelasin sama kamu" ucap Adimas.

"Jelasin apa sih dim, udah jelas jelas kita pacaran, dan kita pernah tidur bareng kok" ucap Hera yang menyela ucapan Adimas.

"Lo diem bangsat!" Balas Adimas.

"Sayang, aku bisa jelasin semuanya, aku ga bener bener cinta sama dia sayang, aku cuma cinta sama kamu"

"Kamu percaya aku kan sayang?" Ucap Adimas yang terus meyakinkan Camyla.

Camyla sebenarnya akan percaya ucapan Adimas, tapi bukti yang Hera berikan tadi cukup baginya untuk tau kelakuan lelaki yang dia cintai itu dibelakangnya.

"Bukti itu udah cukup jelas buat aku, dan aku tau mana foto editan atau bukan Adimas, jadi kamu terusin aja hubungan kamu sama dia, biar aku yang mundur" ucap Camyla tegas.

Adimas jelas tidak terima dengan ucapan kekasihnya itu, dia benar benar mencintai Camyla, sangat mencintainya bahkan, karna cuma dengan Camyla yang merasa dirinya sangat dihargai, cuma gadis itu yang mengapresiasi semua pencapaian di dihidup adimas sekecil apapun itu.

"Enggak enggak, aku ga mau sayang, aku ga mau, aku minta maaf sama kamu, kamu boleh hukum aku apapun itu, tapi jangan putusin aku" ucap Adimas sambil menangis.

"Dari awal kamu tau kan dim kalo aku sangat benci perselingkuhan, apapun itu alasannya"

"Iya aku tau, aku khilaf sayang, maafin aku, aku mohon aku gamau kita putus sayang" kekeh Adimas sambil memegang tangan camyla.

"Maaf tapi aku ga bisa lanjutin hubungan ini, aku mundur, kita putus, dan silahkan kamu lanjutkan hubungan kamu sama dia" ucap Camyla sambil pergi dari sana.

Ila dan Tata yang mendengar itu pun jelas marah, Ila bahkan menampar sepupunya itu.

Plakk

Plakkk

"Brengsek, jangan harap lo bisa balikan sama kak lala lagi ya bajingan" ucap ila tegas.

"Gue ga nyangka lo tega selingkuhin sahabat gue dim, dan gue harap setelah ini lo ga ganggu sahabat gue lagi" kali ini Tata yang bersuara, setelah itu mereka pergi meninggalkan Adimas dan Hera.

Adimas masih menangis tanpa malu di depan ruang jurnalis, banyak orang yang melihat pertengkaran itu, dan mereka tidak menyangka lelaki sebucin Adimas akan berselingkuh.

"Puas lo bangsat!" Bentak Adimas pada Hera.

Teman teman Adimas yang sedang di kantin pun menghampiri lelaki itu, mereka mendapatkan laporan dari salah satu siswa bahwa Adimas sedang mengamuk di depan ruang jurnalis.

"Puas banget, ini yang aku mau, sekarang ga ada alasan lagi buat kamu putusin aku!" Balas Hera tanpa malu.

Adimas semakin jiji pada gadis di depannya itu, "lo pikir dengan gue putus sama Camyla, gue bakal mau sama lo? Inget lo itu cuma bahan taruhan bangsat!" Bentak Adimas lagi sambil menunjuk muka Hera.

Hera sangat malu, semua orang tau kalau dia dijadikan selingkuhan hanya untuk bahan taruhan, tapi rasa cinta dia lebih besar daripada rasa malu yang dia rasakan saat ini, "aku ga peduli, mau bahan taruhan kek, apa kek, yang pasti kamu milik aku" ucap gadis itu tanpa malu.

Tentu respon Hera yang seperti itu membuat emosi Adimas semakin meningkat, dan saat dia ingin menampar gadis itu, seseorang menahan tangannya, "dim stop, dia cewek".

Dimas menoleh pada orang tadi, yang ternyata adalah Adit dan teman temannya.

"AAAARRRGHHHHHH"

"ANJINGGG" Ucap dimas sambil menonjok tembok yang ada di depannya.

Adit mencoba menenangkan Adimas, dan setelah temannya itu sedikit tenang dia pun memberanikan diri untuk bertanya, "sebenarnya ada apa dim?" Tanya Adit.

"Gue putus sama Lala" ucap dimas sambil menunduk.

********

Masih part flashback yaaa, semoga ga bosen deh hehe, kalo sara kritik saran boleh banget di komen atau dm okey, bye bye

9 BULAN UNTUK SELAMANYA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang