Penampilan the second selesai penonton memberi apresiasi dengan tepuk tangan yang sangat riuh di dengar, kini anggota the second kembali ke dalam Backstage.
Joong masuk ke dalam ruangan the second untuk menghilangkah dahaga, dirinya ingat sesuatu mengambil botol air lain di tangannya lalu meninggalkan ruangan kembali.
" cabut lo joong? " tanya est.
" kagak, kedepan bentaran " joong keluar ruangan tersebut, pergerakan dan suara joong dengan jelas di lihat pond yang tengah duduk di sofa.
Saat joong berjalan menelusuri lorong untuk dapat keluar backstage yang cukup sempit dirinya dihadapi salah satu panitia yang sedang membawa box di tangannya, joong dapat melijat wajah nya yg kesusahan mungkin terlalu berat buatnya.
" biar gw bantuin " ucap joong lalu mengambil box tersebut setelah menyimpan botol minum di kantong nya.
" ehh gau.. "
Sebelum orang itu protes melihat joong yang telah mengambil alih box tersebut membuatnya diam.
" lo di depan "
Dunk menurut kembali berjalan membuat joong memutar arah jalannya hingga berada di deretan sofa dekat ruangan the second tadi.
" taro sini aja " joong meletakan box sesuai dengan perintah.
" thanks " ucap dunk bingung mulutnya ingin berkata lebih namun sulit.
Joong mengangguk saja lalu pergi dari sana.
" dibantuin mantan ceritanya? " sindir pond disana.
" berisik lo " pond tertawa.
" lo ga nyesel putusin joong? " tanya pond.
" gimana lagi gw gasuka sama sifatnya yang over posesif " pond mengangguk paham.
Yang pond tahu dunk ini tipe manusia yang ingin bebas, tanpa larangan dan kekangan sedangkan waktu sekolah dulu karena joong dan dunk sekolah di tempat berbeda joong kerap over protective membuat dunk jengah apalagi jika itu berkaitan dengan pond.
Namun pond belum tahu pasti masalah apa yang membuat keduanya putus hingga sekarang.
" serah lo deh dunk gw mau buang sampah dulu " ucap pond lalu pergi keluar.
Joong menengok ke kanan dan kiri mencari seseorang matanya lalu menangkap phuwin yang duduk sembarang di pinggir kerumunan orang yang masih menonton band.
" kenapa duduk di bawah " kata joong dirinya jongkok di depan phuwin untuk menyamakan tinggi keduanya.
" capek "
" gemini mana? '"
" tuh " tunjuk phuwin mengarah pada gemini di sana masih dengan semangat lompat lompat dengan penonton lainnya.
" ga gabung? " joong kembali menatap phuwin setelah melihat gemini.
Phuwin menggeleng.
" badan gw kesenggol senggol sakit, gw tunggu gemini disini aja ".
" nih " joong menyodorkan botol air minum yang ia bawa sebelumnya.
" makasih phi " phuwin langsung meminum air tersebut tenggorokan nya perlu air setelah menonton konser.
" mau ikut gw ke dalem? Nunggu gemini di dalem aja " aja joong bangun tanganya ia ulurkan pada phuwin yang masih duduk di bawah.
Phuwin menggeleng.
" males gw canggung sama temen temen lo phi ".
" kan ada gw, ayok gemini masih lama keliatannya " bujuk joong lagi tanpa menarik uluran tangannya.
" disini banyak nyamuk phuwin ".
Phuwin menyerah menerima uluran tangan tersebut lalu berdiri.
Joong membawa phuwin kembali masuk backstage, namun masalahnya tangan joong tak melepas genggaman tanganya pada phuwin sejak membantu phuwin untuk bangun tadi.
" phi ini lepas dulu " komen phuwin.
" di dalem rame phu kalo lo ga gw pegang yang ada ketinggalan, udah ayo ikut aja ".
Phuwin pasrah kembali mengikuti langkah joong di depannya kembali memasuki backstage, tanpa ia ketahui jika dirinya diperhatikan oleh pond yang kebetulan baru saja keluar area Backstage.
" gw beneran udah di lupain ya " monolog pond.
Joong menarik pelan phuwin mengarahkan jalan untuk ke area backstage band nya, sesekali melihat apakah langkah phuwin terganggu dengan lalu lalang banyak orang di area ini.
Sebelum memasuki ruangan band nya joong dapat melihat jelas jika dunk masih di posisi tadi dimana ia membantu dunk menaruh barang bawaannya.
Joong sama sekali tak ingin menatap dunk bahkan tak melepas genggaman tanganya pada phuwin, sukses membawa phuwin dalam ruanganya dan dapat ia yakini jika sang mantan melihat hal tersebut.
" dateng dateng gandengan lo " ucap est melihat joong masuk.
Joong tak membalas ucapan est membiarkan phuwin agar duduk di sisi sofa kosong.
" jangan dengerin mereka lo dengerin gw aja kalo ga chimon " ucap joong pada phuwin membuat phuwin tersenyum canggung dirinya duduk disebelah chimon.
" kacang kacang " saut perth melihat ucapan est tidak ditanggapi.
" nasib jomblo gini amat " ucapan est membuat teman temannya tertawa.
Daou itu punya pacar namun bukan anak fakultas yang sama, perth dengan chimon juga sepasang kekasih, jika melihat joong dengan phuwin est langsung merasa paling melas diantara yang lainnya.
Melihat joong hanya berbicara pada phuwin daou jadi kepo.
" joong "
" hmm " joong tak mengalihkan pandangannya masih fokus dengan phuwin, mereka sedang menyantap hidangan yang diberikan panitia.
" lo sama phuwin udah jadian? "
" ukhukk uhukk " joong dengan cepat mengambil air putih untuk diberikan pada phuwin.
" pelan pelan " ucapnya mengelus punggung phuwin.
Pertanyaan daou membuat phuwin tersedak.
" sudah ?" joong kembali mengambil minuman tersebut dari tangan phuwin setelah phuwin mengangguk.
" gapapa kan " phuwin menggeleng dirinya hanya kaget.
" aelahh gw tanya dikacangin " rengek daou.
" kepo banget lo " jawab joong.
Dunk diam, sedari tadi ia dapat dengan jelas mendengar percakapan di dalam, dapat ia bayangkan juga apa yang terjadi di dalam.
Kenapa joong tidak menjawab tidak, pikirnya.
" kesurupan lo? " tanya pond yang baru kembali dari luar tanganya ia gerakkan di depan muka dunk yang melamun menatap papan pembatas di depannya.
" gw bete mau cabut " ucap dunk berdiri lalu pergi meninggalkan pond sendiri.
" lahh aneh banget tuh bocah ".
" yaa kalo jadian mah gausa disembunyiin kali joong, gw liat liat lo sama phuwin cocok kok "
Pond menengok ke arah pintu yang bertuliskan the second itu, pintunya sedikit terbuka namun suara yang berasal dari dalam sangat jelas.
" phi gw keluar ya gem nyariin " ucap phuwin setelah melihat notif dari gemini, lagipula dirinya tak betah jika terus terusan dibicarakan di dalam.
" ayo gw anter " phuwin menahan pergerakan joong.
" gausa phi, gw bisa sendiri lagian cuma keluar doang. Gw pamit ya phi ".
" serius ?" tanya joong meyakinkan.
" iya phi tenang aja, duluan ya semua " ucap phuwin ramah lalu keluar pintu.
Matanya langsung melihat pond yang sedang mengarah padanya, seketika phuwin diam apakah dirinya perlu menyapa pond?
Phuwin memilih untuk memutus kontak mata keduanya lalu pergi dengan segera meninggalkan Backstage area.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEMBURU ( PondPhuwin x JoongDunk)
Ngẫu nhiênTentang phuwin dan segala problem nya terkait sahabat sang pacar :) " pacar kamu itu aku atau dunk sih? " sewot phuwin dengan lelaki di depannya. " dunk itu temen kecil aku sayang " tangan pond mencoba meraih tangan yang lebih muda di depannya, sed...