depalan belas plus

3K 144 12
                                    

Pond menatap phuwin lama, kemana ia harus membawa phuwin? Jika kerumah nya pond tidak bisa bagaimana bisa mantan pacar membawa phuwin pulang dengan keadaan tepar begini, bisa habis dia oleh kedua orang tua phuwin.

Pond melajukan mobil nya tanpa arah sambil berfikir kemana pond harus membawa phuwin, sesekali melihat ke sebelah nya karena phuwin kadang mengucapkan kata kata random yang pond saja tak paham artinya.

Pond sukses memarkirkan bmw nya lalu turun dari mobil memutari sisi mobil untuk membuka pintu penumpang disebelah nya.

Pond dengan pelan melepas sabuk pengaman yang phuwin kenakan lalu mencoba membangunkan phuwin.

" phu hei bangun " ucap pond sedikit menepuk pipi phuwin pelan.

" eeunggg lo harus buat rencana " erang phuwin membuat pond bingung.

" rencana apa ?".

" rencana hehehe " pond menghela nafasnya panjang memilih menggendong phuwin daripada menyuruh orang mabuk berjalan.

" pegangan yang bener " ucap pond agar phuwin tetap memegang kedua tanganya yang mengalung dari belakang tubuh pond sedangkan kepala phuwin bersandar pada bahu pond.

" ka nara " ucap phuwin lirih.

" hmm "

" ka nara ".

" kenapa phuwin ".

" ka nara ga sayang aku ya " ucap nya melantur.

Pond diam tak menjawab lagi hingga keduanya sampai di depan apartment pond, pond memilih membawa phuwin ke appartment nya karena pond pikir ini tempat yang aman dibandingkan membawa phuwin pulang kerumah nya.

Pond meletakkan phuwin di atas kasur nya biar saja phuwin tidur disini dan dirinya akan tidur di sofa depan.

" yang bener " ucap pond membenarkan posisi phuwin di atas kasur karena sang empu nya terus terusan bergerak tak karuan.

" phuwin astaga " keluh pond saat phuwin hampir saja menggulingkan tubuhnya jatuh ke bawah.

" ka naraaa "
" ka naraaaaaa "
" ka naraaaaaaa "

Pond tak menanggapi phuwin yang terus terusan memanggil namanya, pond lebih memilih membantu phuwin melepaskan sepatu nya agar tidur phuwin nyaman.

" ka naraa "

" hmm ".

" ka nara phuwin kangen " pergerakan tangan pond pada sepatu phuwin berhenti akibat ucapan itu.

" hikss kok ka nara diem ajaa " pond melihat phuwin yang mulai menangis, astaga kenapa phuwin mabuk serandom ini sih.

" hiksss huaaa ".

" sssttttt sudah jangan nangis mending tidur ya " ucap pond pada phuwin dengan mengelus surai phuwin pelan.

Phuwin mendongak menatap pond yang berdiri di sisi kasur.

" kenapa? " tanya pond bingung karena phuwin terus terusan menatap nya.

Pagi itu phuwin bangun dengan kepala yang pusing kali ini lebih pusing dari waktu dia minum dengan joong, tangannya memegangi kepalanya matanya mulai terbuka menjelajahi tempat itu.

" ini dimana " tanya phuwin bingung.

Badannya ia bawa untuk duduk di ranjang namun cukup sakit ia rasakan, kenapa badanya pegal pegal begini sih, phuwin mengurungkan niatnya untuk duduk kembali ke posisi rebahan.

Mata phuwin tiba tiba melotot kenapa ia baru sadar dengan sentuhan di kulitnya, tangan phuwin menyibak selimut yang ia gunakan, demi apapun phuwin terkejut hingga menutup mulutnya yang terbuka dengan kedua tangannya.

CEMBURU ( PondPhuwin x JoongDunk)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang