perjodohan

2.2K 108 18
                                    

Fourth bangun dengan kepala yang sangat pusing, matanya terbuka melihat sekeliling kamar asing yang ia lihat.

Badannya langsung terduduk mengecek seluruh tubuh nya.

" hufftt masih pake baju " ucapnya mengelus dada.

" terus ini diamana, buset gw dibungkus om om kayanya tapi kok ga diapa apain ya " ucap fourth pada diri sendiri.

Fourth bangun dari tidur nya membuka pintu kamar yang tak jauh dari ruang tv appartment itu, seorang lelaki tengah duduk disana.

" udah bangun? " tanya pond melihat fourth keluar kamar.

Fourth duduk di samping pond.

" kok gw bisa ada disini, terus ini dimana? "

" appart gw, lo kobam semalem, ngerepotin ".

" kalo ngerepotin harusnya gausa bawa gw kesini " ucap fourth kesal.

" terus daddy marahin gw karena lo dibawa pulang sama orang asing di club padahal tau nya gw anter lo ke appart gt ? " balas pond.

" cckkk "

" lo punya appart? " pond mengangguk.

" gw mau balik " ucap fourth lagi, dirinya kembali berdiri.

" jangan bilang daddy soal ini " lanjut fourth.

" gw ga akan bilang daddy tapi ada syarat nya " ucap pond pada fourth membuat langkah fourth terhenti.

" lo harus nurut sama gw " fourth terkejut.

" gak " tolak fourth.

" yauda biarin daddy tau anak manis yang sesungguh nya itu seperti apa " ancam pond.

" cckk oke fine " ucap fourth kesal kembali masuk ke kamar tadi.

Pond tersenyum ini saat nya agar fourth mau mengenal nya sebagai phi nya. 

Sedangkan di kampus gemini terus terusan memandangi phuwin yang tampak nya tak semangat hidup.

" lo punya hutang ya phu? Muka lo gaenak banget diliat " ucap gemini.

" gem "

" hmm "

" kayanya gw harus move on dari ka nara deh ".

" bagus dong " jawan gemini.

" bonyok gw mau jodohin gw gem kaya yang lo lakuin ".

" HAH  yang bener lo? " ucap gemini antusias.

" kok lo seneng si " gemini tersenyum.

" iyalah mending lo ikutin perjodohan orang tua lo aja kaya gw daripada sama pond kan ".

" tapi kan gem ".

" udah saatnya lo move on phu " ucap gemini menepuk nepuk pundak phuwin.

" lo udah tau siapa yang mau dijodohin sama lo? " phuwin menggeleng.

" mungkin aja lo hoki dapet daddy daddy kan phu, lo jadi sugar baby ". Phuwin memutar bola matanya malas.

" ga waras lo " phuwin meninggalkan gemini yang tertawa akibat ucapannya sendiri.

----

Malam ini keluarga phuwin akan pergi dinner,  bukan dinner biasa tapi dinner untuk perjodohan, kedua pihak sepakat untuk tidak memaksakan kehendak keduanya jika keduanya setuju maka perjodohan akan dilanjutkan dan jika keduanya tidak setuju maka perjodohan berhak untuk tidak dilanjutkan.

Phuwin duduk dengan lesu di kursi penumpang belakang,  di depan kedua orang tuanya sedang berbicara tentang bisnis yang sebetulnya phuwin juga kurang paham.

" senyum dong sayang kaya anak mau dijual deh cemberut banget " ucap mama phuwin pada anak nya.

Phuwin tersenyum lalu mengikuti langkah kedua orang tua nya memasuki salah satu restoran.

orang tua phuwin berhenti di salah satu meja yang sudah terisi saling menyapa membuat sedikit keributan.

" duduk jeng ayo makan dulu " ujar salah satu diantara mereka.

Phuwin duduk di sebelah mama nya berhadapan langsung dengan seseorang yang mungkin akan dijodohkan dengannya. 

Mata phuwin melotot melihat siapa yang duduk diseberang sana.

" ini phuwin anak saya " mama nya memperkenalkan dirinya di depan keluarga tersebut.

" tampan nya, kenalin anak saya " ucap wanita yang seumuran dengan orang tua phuwin.

" dunk " tangan dunk terulur ke depan membuat phuwin bingung, kenapa dunk tidak kaget sepertinya.

" phuwin " ucap phuwin membalas dunk.

Makan malam berjalan lancar hingga waktu dimana keduanya berbicara tentang rencana kedua belah pihak.

" jadi gimana nak phuwin mau tidak dengan anak tante? " phuwin pusing malam ini, mau apa dirinya jika bersama dunk.

" mmhh mom dunk boleh tidak bicara berdua dengan phuwin dulu ".

" boleh dong biar kalian makin kenal ".

Dunk berdiri dari duduk nya membuat phuwin mau tak mau mengikuti dunk.

Dunk membawa phuwin di outdoor cafee cukup jauh dari meja mereka makan.

" lo tau mau dijodohin sama gw " tanya phuwin tiba tiba.

" phuwin dengerin gw dulu ".

Phuwin tak menyangka jika dunk akan membiarkan hal ini terjadi.

" phuwin gw minta tolong sama lo, tolong buat terima perjodohan ini " phuwin shock dengan ucapan dunk memijat pelipisan nya keras.

" gila lo " ucap phuwin lalu berbalik arah hendak kembali namun dunk segera menghalangi.

" dengerin gw dulu please " mohon dunk.

phuwin mengalah membiarkan dunk menjelaskan terlebih dahulu. 

" perusahaan bokap gw mau bangkrut, bokap emang ga bilang sama keluarga lo dan liat kalo perusahaan bokap lo punya peluang bagus untuk nyelametin perusahaan bokap gw ".

" phuwin gw mohon sama lo, gw mohon buat terima perjodohan ini gw janji ga akan sampe nikah gw bakal cari cara lain buat nyelametin perusahaan bokap gw tapi please phu bokap butuh banget ini gw gamau perusahaan bokap bangkrut ".

Phuwin memijat pelipis nya pusing dengan omongan dunk, namun dia juga tak punya hubungan apa apa dengan dunk untuk apa membantu nya.

" gw ga peduli " ucap phuwin kembali berbalik hendak  meninggalkan dunk disana.

Makan malam kedua keluarga itu telah selesai phuwin dan kedua orang tua nya kembali ke kediaman mereka.

" jadi dunk itu temen kampus kamu? " phuwin mengangguk dengan pertanyaan papa nya. 

" bagus dong kalian bisa lebih mudah buat pendekatan ".

" hmm " jawab phuwin tak niat.

" tenang aja kalian nikah nya setelah lulus kok " ucap papa nya lalu pergi dari hadapan phuwin. 

Phuwin kembali ke kamar nya langsung merebahkan badannya di atas kasur, matanya terpejam mengingat kejadian di restoran tadi, apakah keputusan nya tepat kali ini?

" mending mandi " monolog phuwin, bangkit lalu segera menanggalkan pakaian dari tubuh nya phuwin perlu berendam malam ini. 

Sebelum memasuki bathup ponsel nya menyala membuat phuwin memeriksa pesan yang masuk ke ponsel nya. 

Dunk

Thanks udah nerima perjodohan ini

Phuwin mematikan kembali ponsel nya setelah melihat pesan tersebut.

CEMBURU ( PondPhuwin x JoongDunk)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang