Putus

1.3K 83 4
                                    

Pond berjalan cepat ke arah parkiran mobil, tangannya bergerak menyalakan mesin mobil dengan sangat lihai, phuwin nya belum ia jemput, urusan pond di rumah sakit sangat padat, belum lagi daddy nya menelfon jika ia tak menemukan fourth sama sekali di appartmen nya, lebih sial hari sudah menjelang malam lalu apa dulu yang harus pond kerjakan.

" lo udah nemu? " tanya pond melalui sambungan telfon meski pandangannya masih fokus di jalanan ramai.

" belum, gw beres kelas langsung cari "

" sejak pulang dari apart gw dua hari lalu dia ga ada ketemu sama lo "

" ngga " jawab gemini singkat, pond memang menelfon gemini untuk membantu mencari fourth.

" gw kabarin kalo ketemu phi,  mau nyetir motor " sambungan berakhir begitu  saja.

Dua hari  lalu ketika fourth menolak untuk sarapan bersamanya dan phuwin adalah kali terkahir pond melihat fourth, setelahnya sang daddy yang mengabari jika fourth tak ditemukan di mana pun bahkan tak bisa dihubungi.

Pond mendatangi tempat tempat dimana kemungkinan fourth datangi, namun sudah dua jam mencari dirinya belum juga menemukan adik tirinya itu sampai pond memikirkan satu tempat, salah satu bar di kota  yang letaknya cukup tersembunyi. Tanpa pikir panjang pond segera mengarahkan kemudinya menuju tempat tersebut.

" phi " suara gemini menghubungi pond demgan ponsel.

" gw tau satu lokasi, kemungkinan besar fourth ada di sana gem " ucap pond to the point.

" phi "

" gw kirim alamatnya ke lo ya " ucap pond lagi.

" phi pond "
" lo..  ga lupa jemput phuwin kan? " tanya gemini pelan di seberang saja.

Citttttt

Suara rem mobil yang terlalu mendadak membuat gemini panik mendengar nya.

" lo gapapa kan phi? " tanya gemini dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya.

" phuwin "
" gem gw lupa " ucap pond lirih.

Huffttt

Gemini menghela nafas

" lo sharelock terus jemput phuwin buruan "

Suara tangan yang sibuk mengendalikan mobil yang terdengar sangat terburu-buru itu sangat jelas di dengar gemini, masalahnya gemini sudah dua jam lebih pergi meninggalkan phuwin yang menunggu pond di kampus untuk menjemputnya, terbayang sudah phuwin di gerogoti nyamuk di jam yang hampir menunjukan pukul sebelas malam itu.

" sabar ya phu " ucap gemini menatap ponsel yang menandakan panggilan dirinya dan pond berakhir.

Pond dengan amat sangat tidak terkendali mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi bahkan ugal-ugalan, terlalu panik karena daddy nya pond lupa seharusnya pond membawa phuwin bersamanya.

Suasana kampus sangat sepi, tidak ada orang yang berkeliaran di luar. Jelas saja jam sudah menunjukan pukul sebelas malam, dengan langkah cepat bahkan berlari, pond membawa dirinya ke arah gedung kelas phuwin.

Kepalanya menengok ke segala arah, matanya menelusuri area kampus yang sudah gelap, tak ada satu manusia pun, tak ada phuwin nya, tak ada orang yang ia cari.

" aarrghhh dasar pond bodoh " ucapnya pada diri sendiri.

Fourth belum ditemukan kini kekasihnya yang menghilang.

Pond menelusuri arah jalan pulang dari kampus menuju apartemen nya, mungkin phuwin berada di perjalanan atau justru sudah sampai di apartmen nya itu.

Braakk!!

Tangan kekar itu hampir saja merobohkan pintu.

" sayanggg "
" phuu "
" phuwinn "

Langkah panjangnya menelusuri hunian apartmen itu, mengecek setiap ruangan dari depan guna mencari phuwin.

" phuwin "
" kamu dimana sayang "

Apartmen nya tak begitu besar, tak mungkin juga phuwin masuk ke lemari atau sejenisnya dan pond tak menemukan siapapun disini.

Kunci mobilnya ia raih kembali lalu berlarian seolah gempa menimpa bangunan tersebut, kembali ke mobil mewah nya, harus kemana pond mencari phuwin nya? 

Rumah nya! Iya pasti di rumah nya!

Pond pergi ke rumah phuwin, mungkin phuwin marah dan kembali ke rumah nya kan? 

Dasar ceroboh, bodoh sekali, beberapa kali pond mengumpati dirinya sendiri atas kejadian ini. Bangunan putih besar itu sudah berada di depan kendaraannya tapi pond tak turun sama sekali, rumah phuwin gelap bahkan lampu tamannya juga mati sama seperti pertama kali pond membawa phuwin pergi ke apartmen nya, artinya phuwin juga tak di rumah nya.

Tangan pond menjambak rambutnya sendiri, ada apa dengan dirinya hari ini.  Kenapa pond merasa begitu bodoh.

Di tempat lain gemini baru saja sampai di bangunan yang sama sekali tak mirip dengan bar itu.

" pond tidak memberikan alamat palsu kan " monolog gemini.

Langkah kakinya memasuki bar tersebut, fourth memang tidak bisa ditebak bukan.

" maaf tuan bisa tunjukkan kartu member anda? " salah satu pegawai bertanya pada gemini.

Tangan gemini membuka dompet lalu meperlihatkan kartu identitasnya.

" maaf tuan, yang dapat memasuki bar hanya pemilik kartu member " ucap pegawai itu sopan.

" begitukah ?" tanya gemini sedikit berfikir, kira-kira apa yang harus ia lakukan agar bisa masuk ke dalam sana.

" emm saya dengan pacar saya kesini, tadi saya keluar untuk mengangkat panggilan sebentar, tidak tahu jika ingin kembali masuk harus kembali menunjukkan kartu member sedangkan tas saya berada di dalam dengan pacar saya " gemini menjelaskan panjang berharap cerita asalnya itu dapat diterima.

" emm bolehkah anda menyebutkan nama anda atau pasangan anda tuan, saya akan mengecek nya dari daftar nama Pelanggan ".

" fourth " gemini tak mungkin menyebutkan namanya.

" nama pacar saya fourth "

Mata pegawai itu mulai beralih pada layar monitor di depannya. 

" silahkan masuk tuan "

Pegawai itu mempesilahkan dirinya masuk, artinya fourth benar-benar ada di dalam sana. 

Untuk sesaat gemini mengagumi interior bar yang terlihat cukup mewah namun trendi ini, tak seperti penampilan luarnya. Cahaya lampu bar cukup redup membuat gemini cukup sulit menemukan keberadaan fourth, tak salah jika fourth adalah pemuda yang cukup misterius, tingkahnya terkadang lucu seperti anak lugu, namun gemini juga tak salah pernah melihat kekasih nya itu berjoget dengan sangat lihai di atas panggung bar. 

Rasanya gemini ingin sekali menyalakan seluruh lampu ruangan ini, matanya dengan teliti mencari wajah fourth terkadang dirinya terkecoh dengan orang yang memiliki model rambut yang mirip dengan milik kekasihnya itu, atau tangan-tangan wanita cantik yang terus menerus mencoba untuk menyentuh bagian-bagian tubuhnya.

Haruskah gemini pulang saja.

Ucapan di hatinya baru berakhir sebelum matanya menemukan fourth di sana, gemini sangat yakin lalu mendekat ke arah pemuda manis itu.

PLAKKK

terlalu keras.

" siapa yang menyuruhmu untuk melakukan itu? " suara nya tiba-tiba menggebu meski nafasmya masih terdengar teratur.

" siapa yang memperbolehkan kau memakai pakaian seperti ini? " nada suranya semakin rendah, pemuda manis di depannga yang mulai kehilangan kesadaran itu menunduk lesu meski alasan utamanya adalah pusing di kepalanya yang tak terbendung karena efek alkohol terlebih lagi tamparan tiba-tiba yang ia dapat. 

" jawab fourth kau punya mulut " ucap gemini dingin.

" aku tidak akan membawa mu "
" kita putus "

Kalimat itu yang terakhit fourth dengar sebelum semuanya menjadi benar-benar gelap. 

CEMBURU ( PondPhuwin x JoongDunk)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang