Tinggal bersama

437 55 3
                                    

Fourth meregangkam seluruh tubuhnya di atas kasur, ia merasakan matahari sudah naik. Matanya sedikit terbuka karena cahaya yang masuk melalui celah horden kamar pond, benar saja ruangan ini lebih terang dari semalam pikir fourth.

Waittt fourth merasakan ada yang ganjal pagi ini,  kenapa rasanya lenggang sekali seperti ada yang kurang, fourth berfikir sejenak sampai gerakan tubuhnya dengan cepat menghadap ke kiri lalu ke kanan, benar saja dia sendirian di kamar ini, harusnya ada pondphuwin di antara kedua sisinya.

Dengan langkah terburu-buru fourth keluar kamar pond, menatap area ruang tv namun sepertinya tak ada orang di ruangan itu, mereka masih tidur pikir fourth. Mata fourth beralih pada pintu putih di samping kamar pond, matanya memicing tajam pintu tersebut. 

Pasti ada disini pikir fourth, tangannya membuka pelan gagang pintu tersebut membuat cahaya dari luar turut menerangi kamar itu. Di atas sana tepatnya di atas kasur kamar tersebut fourth dapat melihat kedua kepala orang yang ia cari masih tidur balik selimut putih tebal. Pikiran jail fourth mulai beraksi, bagaimana jika dirinya mengganggu kedua sejoli itu? Yaa anggap saja sebagai balas dendam karena meninggalkan fourth sendiri di kamar. 

Dengan langkah pelan tapi pasti fourth mulai melangkah mendekati kasur, astaga bahkan mereka tidur sedekat itu, lihat saja posisi kepala phuwin yang berada di lengan pond, bukannya itu terlalu mesra? Fourth punya ide untuk tidur diantara keduanya, anggap saja itu caranya membangunkan kakak dan calon kakak iparnya kan. 

Bruukkk

Pergerakan fourth membuat pond kaget meski tak keras dan tak membuatnya sakit tetap saja badan fourth tidak kecil, melihat fourth berada di tengah antara dirinya dan phuwin dengan sangat sengaja pond mendorong kepala fourth agar adik nya itu turun dari kasur.

" pergi lo setan " ucap pond pada adiknya.

Ucapan bercanda itu membuat fourth merasa kesal justru menahan dirinya agar tak terdorong ke bawah, entah kekuatan apa yang pond punya hanya dengan kekuatan tangan saja fourth tak bisa menahan badannya sendiri hingga meluncur ke bawah kasur bersamaan dengan selimut yang ia tindih. 

Untung saja tak sakit pikir fourth,  wajahnya cemberut kesal hendak berdiri ingin membalas dendam atas perbuatan kakanya itu. Badannya ia bawa berdiri dengan perasaan menggebu-gebu, pikirannya sudah siap untuk memukul pond sebanyak mungkin. 

Tatapan kesalnya berubah menjadi kaget bahkan mata fourth melotot penuh,  meski tak ada cahaya lampu di kamar ini namun cahaya redup dari balik jendela kaca di apartment itu membuat pengelihatannya begitu jelas, fourth menutup mulutnya yang menganga tak sengaja membuat pond menatap adiknya itu heran, namun setelah melihat ke arah dimana fourth menatap pond baru sadar sepenuhnya. 

" bajingann!, ga sopan lo " ucapnya cepat tidak secepat gerakan tubuhnya yang tiba-tiba memeluk phuwin di sebelahnya berusaha menutupi badan kekasihnya hingga membuat lelaki manisnya itu terbangun.

" pergi fourth ngapain masih disini! " ucap pond lagi tanpa merubah posisinya namun suaranya semakin tegas didengar fourth.

Dengan kesadaran yang semakin berkurang fourth melangkah keluar rumah dengan tatapan kosong.

" ga liat lo ga liat apa apa fourth "
" iya mungkin lo salah liat fourth salah liat " ucap fourth monolog.

Harusnya fourth tak mencari keduanya.

Flashback

Pond menggerutu kesal melihat kelakuan adiknya itu, bisa-bisanya dia tidur diantara dirinya dan phuwin, pond akan biarkan jika fourth adalah anak berusia lima tahun, menyebalkannya anak ini sudah besar sekali.  Berbeda dengan pond, phuwin justru santai saja menanggapi hal tersebut dirinya terlalu mengantuk untuk meributkan masalah tidur, lagipula kasur pond cukup besar untuk tiga orang tidur di atasnya. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CEMBURU ( PondPhuwin x JoongDunk)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang