Mantan

1.4K 80 11
                                    

Fourth mulai terbangun, mata indahnya mulai menyesuaikan dengan cahaya yang terlalu menusuk masuk ke matanya itu, kepala juga pusing begitu hebat.

" aaggh " fourth mencoba bangun tapi sakit di kepala nya sungguh luar biasa.

" hati-hati tuan " seseorang membantu fourth untuk beraling ke posisi duduk.

" di minum dulu tuan untuk meredakan mabuk " fourth kembali menuruti orang tersebut sebelum akhirnya sadar, dimana dirinya berada sekarang?

" aku dimana? " tanya nya bingung.

" tuan berada di rumah tuan gemini, tuan gemini yang bawa tuan semalam, saya bi jeni hanya diberi tugas untuk merawat tuan fourth "

Fourth kembali memegang sisi kepala nya, bukan karena pusing akibat mabuk. Kali ini fourth mengingat perkataan gemini semalam perihal putusnya hubungan mereka.

" tuan mau kemana? " ucap bi jeni ketika melihat pergerakan fourth yang hendak turun dari kasur.

" aku harus menemui gemini "

" tidak bisa tuan "
" tuan gemini bilang untuk memastikan kau tak menemui dirinya "

" lalu untuk apa aku disini? " pertanyaan fourth tersebut tak bisa dijawan oleh bi jeni.

" tolong tuan jangan " jegah bi jeni lagi.

" jika bibi takut di pecat, saya akan pastikan jika yang berakhir itu hubungan saya buka pekerjaan bibi " ucap fourth lagi lalu melangkah ke luar kamar. 

Fourth menengok ke arah kanan dan kiri, tak pernah dirinya kemari lalu bagaimana fourth bisa menemui gemini jika denah rumah ini saja sama sekali tak ia ketahui. 

Tanpa sengaja karena langkah acaknya, fourth berhenti di salah satu ruangan, seperti ruang baca atau perpustakaan kecil tapi seluruh temboknya diganti dengan kaca. Fourth dapat belihat gemini duduk disana dengan memegang salah satu buku. 

" phi gem " panggilan pelan di pintu ruangan tersebut membuat gemini menoleh.

" jika sudah bangun makanlah " ucap gemini lalu kembali membaca buku di depannya. 

" bolehkah aku masuk? "

" jika sudah merasa baikkan maka pulang lah " ucap gemini lagi namun tanpa mengalihkan perhatian sedikitpun pada lelaki yang lebih muda,  yang sedang bediri di ambang pintu kaca.

" aku ingin menjelaskan sesuatu "

" tak perlu,  lagi pula kita sudah tak punya hubungan dan aku menolongmu hanya karena kasihan fourth " kali ini lebih dingin,  bahkan lebih dingin dari yang perah fourth dengar.

" terimakasih karena sudah mengasihani aku " ucap fourth lalu pergi dari ambang pintu tersebut.

Setelah kepergian fourth gemini meletakkan buku yang berada di tangannya, nafasnya ia hembuskan kasar, pelipisnya ia pijat pelan dengan jari-jari, kejadian semalam terlintas lagi di pikirannya, gemini masih belum memaafkan hal tersebut. 

Fourth berjalan pelan keluar rumah gemini, kepalanya masih amat pusing bukan main, dirinya belum benar-benar sadar dari sisa mabuk semalam.  Fourth mendudukan dirinya di trotoar sekitar area perumahan gemini, setidaknya fourth butuh kesadaran lebih untuk lanjut berjalan, tangannya meraba saku² baju yang ia kenakan, bukan baju nya dan tak ada ponselnya, fourth menghela nafas kasar tak ingin memikirkan dimana ponselnya yang entah hilang di club semalam atau berada di dalam rumah yang belum jauh ia tinggali itu. 

" fourth " kepala fourth mendongak pelan, cahaya matahari membuatnya sulit untuk membuka mata lebih lebar lagi sehingga sulit mengetahui siapa orang yang berdiri di depannya itu.

CEMBURU ( PondPhuwin x JoongDunk)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang