Lalu lalang bandara tak begitu ramai, mungkin karena bukan hari libur nasional ataupun lainnya. Tangan putih yang kini terlihat lebih berurat itu menarik koper dengan santai, seseorang telah menunggunya di pintu keluar bandara. Kaca mata hitamnya ia lepaskan sembari mencari keberadaan orang yang seharusnya sudah sampai sebelum dirinya.
" Phiiiiiiiiii " Senyum nya merekah kaki kecilnya semakin kencang digunakan untuk berlari ketika melihat sosok yang ia rindukan.
Brukkk
" Kangennn ". Tubuh kecilnya terangkat ke atas untuk digendong oleh tangan berurat itu.
" Hahahahah sudahhh aku menyelah gelii ".
" Sudah besar masih cadel huh " Ejek nya pada anak kecil itu.
" Papa bilang aku lucu tau " Jawabnya kesal namun justru terlihat lucu.
" Tapi tidak bisa ngomong errr wleee ".
" Aku bilang daddy supaya phi dimalahi " Anak kecil itu justru mendapat juluran lidah.
" Sudahlah fourth turunkan rai" Suara tegas phuwin membuat fourth menurunkan anak kecil ditangan nya itu.
Rai Lertratkosum
Putra sulung pondphuwin yang berusia 4 tahun
" Bangkok banyak berubah " Ucap fourth melihat suasana bangkok lewat kaca jendela mobil pond, disebelahnya ada rai yang duduk tenang dengan mainan robot di tangannya." Jelas saja sudah hampir tujuh tahun kau meninggalkan bangkok, bahkan rai sudah tumbuh sebesar itu ".
Fourth tersenyum mendengar ucapan phuwin, benar sejak dirinya memutuskan pergi ke Paris selama enam tahun lebih fourth tak pernah pulang ke thailand, perkembangan rai ponakannya juga hanya ia lihat melalui ponsel atau pond yang mengajak keluarganya pergi berkunjung ke Paris.
Mobil Pond memasuki area rumah keluarga mereka, sejak menikah Pond memilih pindah dalam cluster agar lebih aman untuk keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEMBURU ( PondPhuwin x JoongDunk)
РазноеTentang phuwin dan segala problem nya terkait sahabat sang pacar :) " pacar kamu itu aku atau dunk sih? " sewot phuwin dengan lelaki di depannya. " dunk itu temen kecil aku sayang " tangan pond mencoba meraih tangan yang lebih muda di depannya, sed...