-Part 18-

552 101 17
                                    

Selesai makan, Chaeyoung memutuskan untuk langsung pulang sementara para Eonnie masih mempunyai kelas.

"Aku akan menghantar kamu pulang" ujar Lisa.

Namun Chaeyoung menggeleng "Tidak perlu Li. Aku bisa pulang sendiri kok"

"Ayo lah Chaeng" bujuk Lisa.

"Mendingan kamu pergi saja sama Bambam. Have fun!" Tanpa aba aba, Chaeyoung langsung berlalu pergi dari sana.

"Apa apaan itu?" Bingung Jisoo menyadari tingkah Chaeyoung yang aneh.

"Sepertinya dia cemburu sama Bambam" ujar Joy.

Lisa tersenyum "Itu artinya dia suka sama aku bukan?"

"Tapi bukannya itu akan menjadi masalah kalau Chaeyoung suka sama Lisa?" Tanya Bambam.

"Maksud lo?" Tanya Seulgi.

"Kalau Chaeyoung suka sama Lisa, Chaeyoung bakalan semakin terluka setelah tahu kalau Lisa ini adalah Limario. Chaeyoung mencintai Lisa, bukan Limario. Dan Limario juga tidak mungkin selamanya menjadi Lisa" jelas Bambam membuat mereka semua terdiam.

"Apa yang lo ngomong ada benarnya" ujar Irene setelah memikirkan semuanya.

"Itu bukan sebahagian daripada rencana gue. Gue bukan hanya akan mendekati Chaeng sebagai Lisa tapi gue juga akan mendekati Chaeng sebagai Limario" sambar Lisa dengan serius.

"Bagaimana caranya?" Tanya Jennie.

"Lihat saja nanti" sahut Lisa bergegas berlari ke toilet.








Sedari tadi Chaeyoung terus melamun di bangku yang berada tidak jauh dari sungai Han.

Gadis ini kelihatan bingung memikirkan perasaan yang dialami olehnya.

"Gue normal tapi kenapa gue seakan ada rasa sama Lisa?" Gumamnya bingung.

"Ah, ini pasti hanya rasa cemburu sebagai sahabat. Iya, gue cemburu karena sahabat gue sudah punya pacar" lanjut Chaeyoung berusaha menyangkal perasaannya.

"Hai"

Chaeyoung mendongak menatap sosok yang muncul disampingnya itu.

"Limario!?" Kagetnya.

"Rindu sama aku?" Tanya Limario berganjak duduk disamping Chaeyoung.

"Kapan lo disini? Bukannya lo ada di Thailand?" Tanya Chaeyoung bingung.

"Aku kesini karena rindu sama sahabat aku si" sahut Limario berbohong.

"Mereka ada di kampus. Mendingan lo kesana saja"

Limario tersenyum tipis "Kamu kok cuek sama aku si? Lisa bilang sama aku kalau kamu tidak cuek sama dia"

"Karena dia cewek dan lo itu cowok"

"Aku sama Lisa itu kembaran loh. Jadi aku sama dia adalah satu. Kamu harus adil dong. Kalau kamu baik sama Lisa, kamu juga harus baik sama aku. Kalau kamu menyakiti hati aku, kamu juga menyakiti hati Lisa" ujar Limario pura pura sedih.

Chaeyoung menatap Limario dengan aneh "Lo kenapa si? Mendingan lo pergi saja sama cewek cewek lo itu. Ngapain gangguin gue disini?"

"Cewek yang mana si? Aku tidak punya cewek ya"

"Lo itu buaya. Tidak mungkin tidak punya cewek"

Limario menghela nafasnya dengan kasar "Aku sudah berubah kok. Aku janji tidak akan menyakiti hati mana mana cewek lagi"

"Ya terus kenapa lo ngomong sama gue? Itu tidak ada kaitan sama gue"

"Chaeng-ah. Jangan cuek sama aku dong" rengek Limario.

Chaeyoung mendengus "Gue memang cuek sama semua cowok"

"Aku suka kamu cuek sama cowok tapi jangan cuek sama aku juga dong"

"Memangnya lo siapanya gue huh?"

"Aku? Aku adalah masa depan kamu"

"Ck, gue benci cowok"

"Tapi Oppa kamu juga cowok"

Srettt

Chaeyoung langsung menarik kerah baju Limario dengan kasar "Maksud lo apa ngomong seperti itu hah!?"

"Okay fine! Aku minta maaf Chaeng. Aku tidak bermaksud untuk bikin kamu marah. Maaf ya"

Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar lantas dia melepaskan kerah baju Limario.

"Jangan pernah lo samakan Oppa gue sama cowok cowok brengsek di luar sana!" Dingin Chaeyoung.

"Aku tidak pernah bilang Oppa kamu brengsek kok" balas Limario "Menurut kamu, Oppa kamu orang yang bagaimana?"

Chaeyoung mendongak menatap langit "Dia orang yang baik. Orang yang sanggup mengorbankan segalanya untuk gue termasuklah nyawanya"

"Oppa kamu termasuk orang yang baik. Dan diluar sana juga masih banyak orang yang baik. Tapi kenapa gara gara satu cowok, kamu malah ikut membenci cowok yang lain?"

"Bagaimana lo bisa tahu soal gue!?" Tanya Chaeyoung kaget.

Limario tersenyum tipis "Kamu tidak mungkin membenci cowok tanpa alasan yang jelas bukan? Aku yakin ada sesuatu yang membuat kamu trauma sama cowok"

Seketika raut wajah Chaeyoung berubah menjadi sendu. Gadis ini menunduk dengan tatapan kosongnya.

"Jeffri, satu satunya cowok yang sudah membuat gue membenci cowok yang lain. Gue kehilangan Oppa gue juga gara gara dia. Dan sekarang gue takut untuk dekat sama mana mana cowok" lirihnya.

Limario membawa Chaeyoung kedalam dakapannya membuat gadis itu tersentak.

Awalnya Limario berfikir kalau tindakannya itu akan membuat dirinya menerima tamparan namun anehnya Chaeyoung hanya diam bahkan gadis itu tidak berusaha melepaskan dakapan itu.

"It's okay. Aku mengerti apa yang kamu rasakan. Dan aku janji sama Oppa kamu kalau aku akan menggantikan posisi dia untuk melindungi kamu" bisik Limario.

Sementara Chaeyoung hanya bisa diam. Biasanya, traumanya akan kambuh ketika cowok mendekatinya namun kenapa sekarang dia malah merasa selamat didalam dakapan Limario?

Dakapan itu juga terasa tidak asing. Ia persis seperti dakapan yang diberikan oleh Lisa.

"Gue merasakan sosok Lisa ketika bersama Limario dan gue merasakan sosok Limario ketika gue bersama Lisa. Apa mungkin ia karena mereka adalah kembaran?"











Tekan
👇

Sacrifice of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang