-Part 25-

408 70 16
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 1 petang dan kini Jennie bersama yang lain sudah berkumpul dikantin namun sosok Chaeyoung masih saja belum tiba disana.

"Jadi kabar itu benaran Lim?" Tanya Joy penasaran.

"Kabar apaan? Bingung Limario yang memang sudah sedari tadi menghabiskan waktunya dikantin sementara menunggu teman temannya itu.

"Chaeyoung mengancam Sohee agar gadis itu menjauh dari lo. Apa itu benar? Kabar ini sudah kesebar loh" Ujar Seulgi.

"Itu benar kok. Gue juga bingung sama tingkah Chaeng yang tiba tiba berubah itu" Sahut Limario lalu dia beralih menatap para gadis "Apa Chaeng juga punya keperibadian ganda?"

"Tidak mungkin lah" Balas Irene.

"Lo buaya tapi tidak peka ya" Gerutu Jennie "Kalau Chaeyoung marah sama gadis yang dekatin lo, itu artinya dia cemburu! Dia cemburu melihat gadis gadis menggoda lo" Lanjutnya menjelaskan.

Raut wajah Limario sontak berubah "Itu artinya dia suka sama gue!?" Antuasisnya.

"Mungkin" Balas Jennie dengan santai.

"Sekarang saatnya untuk lo masuk kedalam hati Chaeyoung. Tapi lo tidak boleh terburu buru. Lo harus bikin dia benar benar nyaman sama lo duluan" Nasihat Jisoo.

"Siap!" Balas Limario dengan patuh.

Bersamaan dengan itu, Chaeyoung akhirnya menghampiri mereka.

"Mau makan? Biar aku pesankan" Ujar Limario.

Namun Chaeyoung menggeleng "Gue belum lapar"

"Tumben?" Bingung Limario.

Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar lalu dia menatap ketiga sahabatnya secara bergantian "Appa mengirim pesan"

"Apa yang Om inginkan?" Tanya Jennie menelan ludahnya dengan kasar.

"Appa ingin aku ke mansion tapi Limario harus ikut bersama aku"

"Bagaimana Om bisa kenal sama Limario!?" Bingung Joy.

Chaeyoung menggeleng "Aku juga tidak tahu Eon. Appa hanya mengirim pesan dan bilang kalau aku harus ke mansion dan membawa cowok yang terus bersama aku. Siapa lagi cowok yang terus bersama aku kalau bukan Limario?"

"Dapat restu mertua nih" Bisik Seulgi menepuk pundak Limario.

"Semoga saja" Balas Limario ikutan berbisik.

"Kapan kamu akan ketemu Om?" Tanya Irene.

"Nanti malam Eon"

"Ya sudah, nanti malam aku akan menjemput kamu" Ujar Limario.

"Mendingan lo jangan ikut sama gue Lim. Firasat gue tidak enak" Ujar Chaeyoung menatap Limario dengan serius.

"Gara gara itu aku harus ikut sama kamu. Aku takut kamu kenapa napa" Balas Limario.

"Iya Chae. Biarkan saja Limario ikut sama kamu. Eonnie khawatir kalau kamu kesana sendirian" Timpal Jennie.

Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar lalu mengangguk dengan pasrah "Baiklah"

"Ji, bisa kita bicara?" Secara tiba tiba Krystal menghampiri mereka.

"Bicara disini saja" Sambar Jennie dengan datar.

"Gue ingin bicara sama Jisoo, bukan sama kalian" Balas Krystal tidak kalah datarnya.

"Gue pacarnya dan gue tidak mengizinkan dia untuk bicara berduaan sama lo"

"Hanya pacar, bukan istri"

Jennie tersenyum sinis "Ya sudah, kita biarkan saja Jisoo yang membuat keputusan"

Gadis ini beralih menatap Jisoo dengan senyuman namun Jisoo tahu kalau senyuman itu dipenuhi oleh ancaman "Sayang, kamu ingin bicara sama Krystal hurm?"

Jisoo menelan ludahnya dengan kasar. Dia berdehem kecil sebelum beralih menatap Krystal dengan serius "Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi. Semua urusan kita sudah selesai"

"Ternyata ayam takut sama kucing ya" Bisik Seulgi.

"Kucingnya galak Gi. Kucing oren" Balas Wendy ikutan berbisik.

"Tidak ada yang selesai diantara kita Ji. Dulu kamu sudah berjanji untuk melamar aku. Aku bahkan sudah membawa kamu ketemu orang tua aku dan sekarang orang tua aku ingin ketemu sama kamu" Ujar Krystal dengan serius.

"Bilang saja sama orang tua lo kalau kita sudah putus" Balas Jisoo.

"Tidak segampang itu Ji"

"Ya gampang lah. Tinggal ngomong doang" Sambar Joy.

"Betul betul" Lanjut Wendy.

Krystal memutar bola matanya dengan malas "Diam dan jangan ikut campur!"

"Idih, galak" Gerutu Joy.

"Sudah Krys. Nanti biar gue saja yang ngomong sama orang tua lo" Sambar Jisoo.

Jennie sontak menatap kearah Jisoo dengan tajam namun Jisoo mengangguk seakan meminta Jennie untuk tenang.

"Fine!" Balas Krystal sebelum berganjak pergi dari sana.

"Apa apaan itu!?" Marah Jennie pada akhirnya.

"Sayang, tenang dulu" Bujuk Jisoo "Aku memang akan ketemu sama orang tua Krystal tapi aku juga akan membawa kamu. Aku juga akan mengundang orang tua Krystal untuk datang ke acara kita" Lanjutnya.

"Acara apa?" Bingung Jennie begitu juga dengan yang lain.

"Acara pertunangan kita lah" Santai Jisoo.

"What the- kamu serius!?" Heboh Jennie.

"Aku serius. Nanti malam kamu ikut aku ketemu orang tua aku ya. Terus besok malam aku akan ketemu orang tua kamu. Sudah cukup selama ini aku main main sama gadis diluar sana dan sekarang aku ingin serius karena aku sudah menemukan gadis yang tepat" Jelas Jisoo dengan serius.

"Buset si ayam. Sat set banget!" Komentar Seulgi.

"Gue bukan pecundang seperti kalian" Balas Jisoo menatap ketiga sahabatnya.

"Si ayam bangke!" Gerutu ketiga temannya dengan kompak.

"Kapan juga ya gue punya pacar" Keluh Joy.

"Sama Wendy Hyung saja tuh" Sambar Limario.

"Dih, kok gue? Gue tuh tidak suka ya sama gadis yang tinggi. Pokoknya pacar gue harus lebih pendek dari gue!" Balas Wendy.

Joy yang merasa tertantang langsung saja menatap Wendy dengan tajam "Dikira gue juga mau sama cowok pendek seperti lo huh?"

"Gue tidak pendek ya!" Kesal Wendy.

"Lo pendek" Ledek Joy menjulurkan lidahnya "Gue doain lo bucin sama gadis yang lebih tinggi dari lo!"

"Doa nya salah tuh. Seharusnya lo berdoa agar Wendy bucin sama lo" Sambar Seulgi.

"Tidak!" Kompak Wendy dan Joy.

"Cie barengan. Fix jodoh!" Bukannya berhenti, Seulgi malah semakin menggoda keduanya.

"Daripada kalian berharap Joy Nuna sama Wendy Hyung jadian, mendingan kalian berharap gue sama Chaeyoung yang jadian" Timpal Limario.

"Apa apaan lo!?" Protes Chaeyoung.

"Kamu tidak ingin pacaran sama aku?" Tanya Limario.

"Tidak!" Balas Chaeyoung.

"Ya sudah lah" Santai Limario.

"Lah, santai banget lo" Bingung Jisoo.

"Kalau Chaeng tidak ingin pacaran sama gue, gue langsung saja melamar dia untuk menjadi istri gue" Jelas Limario.

"Dasar gila" Gumam Chaeyoung memutar bola matanya dengan malas.







Tekan
👇

Sacrifice of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang