Naura Rahsya

908 142 19
                                    



Halooo ... cek-cek ada yang masih ingat ngga sama cerita ini,,,

Kira-kira ada yang kangen ngga sama mereka?Kali ini aku mau kasih part spesial buat kalian semoga syukaaa ya?


***
**--**

Terdengar suara musik riang dan sorak-sorai mengisi aula besar tempat pesta perayaan kelulusan diadakan. Dekorasi berwarna warni, serta senyuman gembira dari para lulusan dan orang tua menjadikan acara tersebut begitu berkesan. Naura berdiri di samping Rahsya, tersenyum bahagia, mengenakan gaun elegan yang membuatnya terlihat anggun, sementara Rahsya tampak gagah dengan setelan jas hitamnya.

Di atas panggung, Rakha, pemilik sekolah, memberikan sambutan. "Selamat kepada para lulusan. Masa depan yang cerah menanti kalian, dan kami, para orang tua, selalu mendukung setiap langkah kalian. Sekarang, waktunya bagi kalian untuk menggapai impian kalian!" Tepuk tangan membahana memenuhi ruangan.

Rahsya terlihat tenang, dia tak sedikitpun melepaskan genggaman tangan NAura. Tak ada yang tahu? sebenarnya hatinya sedang bergemuruh. Ada sesuatu yang dinantikannya sejak lama. Senyumnya tersungging penuh arti. Rahsya berbisik pelan pada Naura, "Nau lo ngga lupa kan?"

Naura menatap Rahsya, menyadari arti dari kata-katanya. Bibirnya tersenyum, tapi perasaannya sangat gugup. Dia tahu apa yang dimaksud Rahsya. 

***

Setelah pesta usai dan tamu-tamu mulai pulang, kesempatan tak disia-siakan Rahsya, dengan cepat dia menarik tangan Naura dan membawanya pergi tanpa ada seorangpun yang mengetahui.

Rahsya membawa NAura ke mobilnya.

"Sya kita mau kemana?" tanya Naura.

"Ke tempat yang indah," jawab Rahsya singkat, menyalakan mesin mobil.

Mereka melaju di malam yang tenang, lampu kota mulai memudar ketika Rahsya membawa Naura ke sebuah villa di pinggir kota, tempat yang jauh dari keramaian dan penuh dengan privasi. Villa itu sederhana namun elegan, dengan pemandangan bukit hijau dan langit malam yang bersih. Rahsya telah lama memesannya. Khusus untuk hari spesial malam ini.

Begitu mereka tiba, Rahsya membuka pintu dan menggandeng tangan Naura, membawanya masuk ke dalam. Di dalam, ruangan itu sudah ditata dengan indah, bunga-bunga segar, lilin beraroma lembut, dan suasana romantis yang tak terelakkan. Naura terdiam sejenak, terkesima dengan apa yang telah Rahsya siapkan malam ini.

Rahsya memeluk NAura dari belakang. "Kamu suka Nau?" Naura melirik ke arah Rahsya.

"Kamu?" Naura terkejut saat Rahsya mengganti panggilannya.

"Ya!" jawabnya singkat sambil membalikkan tubuh sang istri, "Mulai malam ini, hanya ada aku dan kamu, bukan lo dan gue!" 

Naura mengangguk-angguk. Meski ada sedikit rasa canggung saat harus merubah kebiasaan panggilannya pada Rahsya. Tak menyia-nyiakan waktu, Rahsya mencium bibir Naura singkat. Seperti ada getaran listrik yang menyengat, dirasakan Naura. Tatapan tajam Rahsya seakan ingin menerkamnya.

Rahsya menatap Naura dalam-dalam dengan sorot mata penuh cinta dan rasa tak sabar yang ia tahan selama ini. "Kamu ingat janji kamu kan Nau?" bisik Rahsya, suaranya rendah namun penuh makna.

Naura mengangguk perlahan, wajahnya memerah. "Gue ingat .. eh.. Aku ingat..."

Rahsya tersenyum, jemarinya menyentuh lembut pipi Naura, mengusapnya perlahan. "Sekarang kita sudah lulus. Janji itu sudah selesai."

RIVALKU PARTNER HIDUPKU (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang