CHAPTER 6

448 27 1
                                    


Kata orang pernikahan adalah lambang dari dua insan yang saling mencintai.

Tapi, kenapa aku tidak bisa merasakan sedikitpun kebahagiaan diatas pernikahan ini?

-Azzalea Syafa Lorenza

°°°

Malam hari pukul 20:00

Bilal duduk di ruang keluarga, kedua bola matanya terfokus kepada benda yang ada ditangannya, jari jemarinya mulai bermain membuka selembar demi selembar buku miliknya.

Terlihat juga Lea yang sedang menuruni tangga dengan handuk yang masih menempel di rambutnya, sambil memegang gelas yang sudah kosong.

"Kok jam segini baru mandi? Nggak baik loh buat kesehatan kamu nantinya." Bilal menegur dengan nada yang sangat lembut.

"BUKAN URUSAN LO," Lea berjalan kedapur untuk mengisi gelas ditangannya dengan air putih.

Bilal hanya menggelengkan kepala dan memandangi Lea yang sedang berjalan. Ia melanjutkan kembali membaca buku miliknya.

Lea menghampiri Bilal sambil meneguk sedikit air yang dipegangnya. "Besok, gue mau ngambil kertas kelulusan."

"Maa syaa Allah! Mas ikut ya ke sekolah kamu."

"Gue itu cuma mau ngasih tau bukan ngajak, ngerti?" Mata Lea melotot tajam dan sedikit meninggikan suaranya didepan suaminya.

"Mas kan pengen tau juga sama kehidupan kamu, sekalian ngasih tau keteman teman kamu kalo kita berdua udah nikah."

"Lo mau bikin gue malu hah?"

"Kenapa malu? Kita kan suami istri." Ucap Bilal yang sedikit bingung.

"Nye-nye-nye-nye suami suami! Gitu aja terus ngomongnya." Jawab Lea geregetan dengan ekspresi tengilnya.

"Kalo gitu, Mas anter aja ya ke sekolahnya!"

"Nggak usah. Gue dijemput teman gue."

"Ya udah nggak papa, tapi jangan pulang malem, selesai ngeliat hasil kelulusan langsung pulang!"

"Terserah gue, lo nggak berhak ngatur ngatur hidup gue."

"Kalo gitu, Mas nggak akan ngasih izin kamu pergi ke sekolah besok."

"Heh, gue itu mau liat gue lulus apa nggak. Kalau gue nggak dateng gimana gue bisa tau."

"Kan bisa liat lewat online."

"Gue bakalan tetep pergi." Kekeh Lea.

"Ya udah, Mas tinggal kasih tau Mama sama Umi kalo kamu nggak mau nurut sama Mas."

"Kok ngancem."

Bilal kembali fokus membaca buku ditangannya. Ia tidak menggubris sedikit pun ucapan istrinya.

"Ya udah oke iya gue ngalah. Gue janji nggak bakal pulang malem, selesai pengumuman kelulusan gue langsung pulang nggak akan keluyuran kemana mana lagi, PUAS." Lanjut Lea.

"Iya! Mas izinin."

"Iya Mas izinin." Lea meniru ucapan Bilal dengan ekspresi tengilnya.

Melihat ekspresi istrinya Bilal langsung tertawa geli dengan tangan terangkat memegang keningnya.

"Diem. Nggak ada yang lucu." Lea langsung berjalan meninggalkan suaminya.

"Sial, bisa bisanya dia ngancem gue, mana gue nurut aja lagi," Lea tidak hentinya nyerocos kesal ketika menaiki tangga lantai atas.

Sesekali dia menoleh ke arah Bilal yang dari tadi menatapnya. Bibir tipis yang mengecil dan Kepalan tangan seperti ingin menonjok. "Apa lo liat liat."

"Nggak papa! Langsung tidur jangan begadang."

"Nggak usah ngatur."

Bilal hanya menggelengkan kepala dengan tersenyum manisnya.

Lea langsung menghempaskan badannya di atas kasur, sambil menatap langit langit kamar, mulutnya tidak henti hentinya mengumpat. "Dasar laki laki kaku. Nggak bisa apa bikin gue seneng dikit, gue kan juga pengen ngerayain kelulusan bareng temen temen gue."

"Kita liat aja nanti, sejauh mana lo bisa bertahan sama gue. Gue yakin nggak sampe sebulan lo pasti akan minta cerai karena nggak sanggup hidup sama gue." Lanjut Lea tersenyum licik.

Lea menengadahkan tangan nya dengan penuh harap.
"Bantu aku ya Allah, bantu aku bebas dari pernikahan terpaksa ini."

Ting

Ting

Bunyi pesan masuk dari group WhatsApp.

"Ya, besok jadi gue jemput kan?" Ketik Angel.

"Sekalian jemput gue juga!" Balas Flora.

"Pasti." Jawab Angel.

"Oke." Balas Lea.

"Jangan lama. Pokoknya pas gue jemput kalian berdua udah siap, jangan bikin gue nunggu." Sambung Angel.

"Asiap." Jawab Flora.

"Aman." Balas Lea yang langsung menghentikan obrolannya.

"Tidur yang nyenyak Lea, mimpi indah. Siapa tau besok ada keajaiban buat lo," Lea langsung mematikan lampu dan menarik selimut menutupi seluruh badannya.

°°°

Lanjut part selanjutnya ya!

Jangan lupa vote dan comment

Terima kasih

Love you🤍

Lentara Untuk Zaujaty [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang