CHAPTER 36

362 19 2
                                    

Aku telah menemukan cinta yang sesungguhnya. Bahkan aku sangat dicintai hebat olehnya.

-Azzalea Syafa Lorenza


°°°


Bilal benar benar bingung dengan keadaan, keringat dingin yang terus saja mengucur deras di sekujur tubuhnya karena kegundahannya. Ia ingin sekali menceritakan setiap kegundahannya kepada istrinya. Tapi, ia masih belum mempunyai keberanian untuk mengutarakan semuanya.

"Mas!" Ucap Lea menghampiri Bilal dan membangunkan lamunannya.

"Hem? I-iya, sayang?" Jawab Bilal terbata bata karena menahan gugup.

"Lagi mikirin apa sih, Mas? Kok kayak gugup gitu?"

"Nggak papa. Mas cuma lagi mikirin kerjaan di pesantren!"

"Oh. Udah nggak usah terlalu dipikirin."

Bilal mengangguk pelan sambil tersenyum manis.

"Oh iya, Mas. Boleh nggak aku pinjam handphone Mas sebentar buat ngerjain tugas kuliah. Soalnya handphone aku udah habis baterai."

"Itu di meja, sayang. Pakai aja!"

Lea langsung tersenyum dan bergegas mengambil handphone yang ada di atas meja rias. Lea mulai membuka dan mengotak ngatik handphone Bilal. Tapi, ia tidak bisa membukanya karena handphone tersebut di kunci. "Password nya apa, Mas?"

"Tanggal pernikahan kita!"

Lea dengan cepat mengetik tanggal pernikahan mereka. Tapi, ia sangat terkejut sekaligus terharu karena melihat wallpaper di handphone Bilal adalah foto pernikahan mereka. Di foto itu juga terdapat sebuah tulisan kecil. "Kebahagiaan sekaligus duniaku."

Dari tulisan itu Lea semakin percaya kalau suaminya sangat mencintai dirinya bukan hanya sekedar ucapan belaka.

"Kenapa, sayang? Kok kamu senyum senyum sendiri?" Tanya Bilal yang penasaran melihat tingkah istrinya.

"Nggak papa!"

"Aku pinjam bentar ya, Mas?" Lanjut Lea.

"Iya pakai aja, sayang!"

Lea bergegas kembali ke meja tempat ia belajar dan mengerjakan tugas dengan penuh semangat. Ia menulis lembar demi lembar tugas yang telah di berikan dosennya tanpa mengeluh sedikitpun.

"Mas bantuin ya, sayang?" Tegur Bilal sambil berjalan menghampiri Lea. Ia juga memegang pelan kedua pundak Lea.

"Nggak usah, Mas. Bentar lagi juga selesai kok!"

"Mending, Mas istirahat aja. Besok kan harus bangun pagi!" Lanjut Lea sambil menatap wajah suaminya dengan senyum manisnya.

"Bener?"

"Iya, Mas!"

Setelah beberapa saat. Bilal segera beranjak naik ke atas kasur. Ia juga merapikan kasur yang masih berantakan.

Setelah selesai, kedua bola matanya kembali menatap Lea yang masih tetap terfokus dengan beberapa buku miliknya. "Masih lama ya, sayang?"

"Bentar lagi, Mas!" Jawab Lea yang masih tetap menulis tanpa menoleh sedikitpun.

Bilal masih enggan memejamkan kedua bola matanya walaupun dalam keadaan sudah ngantuk berat. Berkali kali ia mengusap wajahnya agar tetap terjaga.

Setelah beberapa jam lamanya, akhirnya Lea berhasil menyelesaikan semua tugas tugasnya. Lea langsung menutup dan merapikan semua buku miliknya ke tempat semula. Ia juga memasukkan beberapa buku dan juga laptop miliknya ke dalam tas yang biasa ia pakai untuk pergi ke kampus. "Akhirnya, selesai juga!"

Lentara Untuk Zaujaty [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang