CHAPTER 54

251 16 2
                                    


Jika kita memang di takdirkan untuk bersama. Sebesar apapun badai yang akan menghadang. Saya yakin kita pasti bisa melewatinya.


-Bilal Abidzar Ar Rasyid


°°°



Setelah keluar dari ruang kelas. Flora menarik nafas panjangnya sambil tersenyum lebar hingga membuat kedua bola matanya tidak terlihat. "Akhirnya selesai juga!"

Setelah itu, ia membuka kembali kedua bola matanya sambil memandang lurus kedepan. Seketika tatapannya langsung tertuju dengan sebuah mobil yang berada di depan pagar pesantren.

Ia mulai berjalan mendekat dan melihat ada seorang perempuan dari balik mobil yang sedang beradu argument dengan seorang satpam. Sepertinya perempuan itu memaksa masuk ke pesantren. Tapi, seorang satpam yang sedang berjaga tidak mengizinkan.

Tidak lama setelah itu. Perempuan itupun masuk ke dalam mobil dengan raut wajah yang di tekuk karena menahan amarah.

Flora langsung menyipitkan matanya karena memperhatikan. Bibir Flora juga sempat mengulang ngulang kata sebelum terdiam. "Perempuan itu?"

Flora bergegas mendekati mereka karena penasaran. Tapi, langkah kakinya kalah cepat karena mobil tersebut langsung melaju dengan kecepatan tinggi.

Flora juga menghentikan langkah Bapak satpam karena ingin bertanya. "Maaf Pak. Kalau boleh tahu perempuan tadi siapa ya?"

"Oh? Itu Hanna!" Jawab Bapak satpam.

Flora langsung mengernyitkan keningnya seolah bingung. "Hanna?"

"Iya! Itu Hanna yang di duga punya hubungan gelap sama Ustadz Bilal." Lanjut Bapak satpam.

Loncatan kecil terdengar dari tubuh Flora karena terkejut. Kedua tangannya juga refleks menutup mulutnya yang menganga.

Flora langsung memperhatikan mobil Hanna yang masih terlihat dari pandangannya. Dengan langkah yang sangat cepat, ia bergegas berlari mengejar mobil Hanna. "WOI? BERHENTI?"

Tapi, usahanya tidak berhasil karena mobil Hanna semakin cepat dan mulai jauh dari pandangannya. Langkah kaki Flora menjadi sangat berat dan tubuhnya juga ikut terbungkuk karena sudah sangat kesulitan bernafas.

Bapak satpam langsung mendekati Flora sambil mengernyitkan keningnya karena bingung. "Kenapa, Bu?"

Tubuh Flora kembali terangkat sambil menatap wajah Bapak satpam sebentar. Bibirnya juga sempat mengulang ngulang kata sebelum tersendat. "Bilal?"

Setelah terdiam sejenak. Tanpa basa basi Flora kembali berlari masuk kedalam pesantren.

Di sisi lain.

Alis Bima mengkerut sambil menatap tajam objek di depannya. "Bilal?"

"Ngapain lo ngajak kita kesini?" Lanjut Bima sambil menatap wajah Deren.

Deren menatap wajah mereka satu persatu sambil menarik nafas pendeknya. "Gue mau minta tolong sama kalian berdua."

Ilham langsung mengernyitkan keningnya seolah bingung. "minta tolong?"

Lentara Untuk Zaujaty [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang