>○<
Dengan pipi memerah karena malu, Yoko melangkah secara perlahan menuju kamar utama setelah menyelesaikan kegiatan di kamar mandi.
Saat ia melangkah keluar dari kamar mandi, ia bisa melihat kekasihnya tengah membereskan selimut di bawah ranjang dan Yoko langsung mengerutkan kening karena bingung dengan apa yang sedang dilakukan Faye.
"Lagi ngapain sih kak?"
"Astaga!" Faye tersentak saat tiba-tiba ada seorang anak kecil berpakaian putih kebesaran dengan rambut panjang yang sedikit membingkai wajah imutnya.
Ps: Iya, anak kecil yang dimaksud Faye adalah pacarnya sendiri.
"Yoo. Ngagetin aja" ujar Faye seraya menempatkan bokongnya di atas tumpukan selimut yang sudah tampak rapi.
Yoko terkekeh seraya menyingkirkan rambutnya ke satu sisi sehingga membuat leher jenjangnya terlihat jelas sekarang. "Fokus banget" ujar Yoko seraya mengusap pipi milik Faye sesaat.
Dengan lembut, Faye tersenyum dan mengecup telapak tangan kekasihnya sekejap "Lagi siapin tempat buat kakak tidur. Kakak lupa kalau kursi di ruang tv udah nggak bisa dirubah jadi kasur karena rekleningnya harus diganti. Dan kakak nggak mau sakit pinggang gara-gara tidur di tempat sempit yang pendek" jelas Faye panjang lebar pada Yoko yang hanya menanggapinya dengan anggukan.
"Jadi?" ujar Yoko belum paham.
Seolah geli, Faye terkekeh pada kekasihnya lantas mengacak surai hitam milik Yoko dengan lembut "Kakak gerai selimut di sini karena kakak mau tidur nyaman di ruangan yang luas"
Yoko masih mengerutkan kening tak paham "Kenapa tidur di bawah? Kan bisa di kasur sama aku"
Dengan tak yakin, Faye melirik kekasihnya lantas menggeleng "Kamu tidur duluan aja. Kakak harus mandi"
Dengan kepala yang miring ke satu sisi, Yoko memajukan bibirnya hingga itu menyerupai paruh seekor itik "Aku mau tidur sambil dipeluk lagi sama kakak" ujarnya polos.
Faye menjulurkan lidah di dalam pipi, merasa frustasi. "Yaudah kakak mandi dulu. Kamu tunggu sambil rebahan di kasur. Tapi nggak boleh main ponsel"
"Kenapa?"
"Lampunya temaram. Kalau main ponsel di lampu temaram, nanti mata kamu bisa rabun"
"Okay" jawab si cantik bertubuh mungil seraya membentuk hurup 'o' menggunakan telunjuk dan ibu jarinya.
Faye terkekeh sekejap "Good girl" ujar wanita cantik itu seraya menyondongkan tubuh lantas mencium kening milik Yoko sekilas.
Dengan segera, Faye mendekat ke arah lemari lantas mengambil sepasang baju tidur miliknya dan beranjak ke kamar mandi.
Faye adalah jenis orang yang tak suka bertele-tele. Wanita cantik itu memang mencintai kebersihan, tapi ia tak begitu memerlukan banyak waktu untuk membersihkan diri di kamar mandi.
Wanita cantik itu memastikan tubuhnya sudah ada dalam keadaan bersih dan wangi sekali lagi ketika ia meninggalkan kamar mandi untuk menemukan kekasihnya tengah terduduk di sisi ranjang sambil memeluk bantal seolah tengah menunggu dirinya.
Dengan senyuman kecil, Faye melangkah perlahan lantas membaringkan diri di sebelah kanan kekasihnya yang langsung menyambut dengan senyuman.
"Kakak hari ini ada cerita semasa kuliah lagi nggak?" ujar Yoko ketika ia memeluk Faye lantas menempatkan pipinya di bahu milik si dosen cantik.
Faye terkekeh sebentar sebelum kemudian mengusap punggung Yoko dengan lembut "Kakak nggak ada cerita lagi selain yang kemarin"
Yoko memajukan bibir sekejap "Tapi kan kemarin cuma nyeritain masa orientasi aja. Nggak sampai pengalaman kuliah, magang, buat skripsi dan lain sebagainya"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eldest One [FayeXYoko]
Teen Fiction"Mencintai secara tepat di waktu yang terhambat" -Yoko Apasra