25

4.3K 310 72
                                    

>○<

Faye terkekeh ketika ia melihat bocah kecil berbulu yang ia beri nama Sunny tak berhenti berlari dari ujung ruangan ke ujung ruangan yang lain.

Bak robot yang sudah penuh batrai karena sudah di charge ketika terlelap, anjing kecil itu memiliki seratus persen energi untuk memporak-porandakan kediaman Faye Malisorn yang cantik dan tertata rapi.

"Itu bocah emang nggak bisa diem ya kak?" ujar Yoko seraya terkekeh di akhir kata ketika melihat si anak anjing tengah menggigiti celana panjang milik Faye.

Faye terkekeh seraya menggaruk-garuk belakang punggung Sunny sehingga si anak anjing menggelinjang sekarang. "Sunny memang kayak gini tiap hari. Makanya kakak salut sama mama yang bisa ngurus anak satu ini. Kakak kan sehari-hari ngajar, kalau nggak ngajar ya jadi tukang cukur di Amor. Kadang kakak nggak ada waktu buat Sunny dan Sunny harus tinggal sama oma-nya"

Yoko meringis sedikit ketika ia menggeserkan bokong untuk mendekat pada Faye yang tengah bersandar di lengan sofa "Kakak adopsi Sunny dari umur berapa bulan?"

Si dosen cantik melirik sebentar lantas membantu kekasihnya untuk duduk dengan nyaman "Dari umur 3 bulanan. Dia waktu itu seukuran tangan kakak. Kalau kakak genggam pakai satu tangan aja dia masuk loh, Yo"

"Itu sih karena tangan kakak besar dan panjang" ujar Yoko to the point.

Faye terkekeh "Kakak bangga punya tangan yang besar dan panjang. Kamu tahu kenapa?" ia menggantungkan kalimatnya dan Yoko menggeleng sebagai jawaban "Tangan besar dan panjang itu aset, Yo"

Alis Yoko yang rapi mengkerut sekarang "Aset?"

Dengan antusias, Faye mengangguk "Iya!" ujarnya.

Masih dengan alis yang mengkerut dalam-dalam, Yoko melirik pada si dosen cantik "Kenapa bisa jadi aset?"

Yoko bisa melihat Faye menyunggingkan senyuman sebelum kemudian mendekat padanya dan berbisik dengan pelan "Karena bisa bikin kamu puas"

"ASTAGA KAK FAYEE!" ia menjengit seraya memukul punggung kekasihnya dengan cukup keras.

Faye terkekeh "Tapi enak?" goda si dosen cantik itu lagi dan kini ia harus bertabah hati dengan cubitan Yoko di bagian perutnya.

Yoko cemberut ketika ia melihat kekasihnya justru tertawa dan bukannya kesakitan ketika ia cubit. Gadis cantik itu kemudian bersender di pundak Faye yang lebar lantas terpejam di sana "Tapi kenapa tiap udah selesai ngilu banget kak? Kakak ngapain aku sih?"

"Well, mungkin karena terlalu lama jadi bagian intim kamu iritasi" wanita cantik itu meringis di akhir kata "Can't help thoo. Cause you look and sound hot when we're doing it"

Yoko menarik napas panjang untuk memenuhi paru-parunya sebelum kemudian menggigit bahu Faye kuat-kuat karena wanita cantik tua bangka itu selalu saja mesum semenjak hari pertama mereka bercinta.

Hhh.. Dasar Faye Malisorn.

Yoko bahkan tak menyangka kalau isi dari kepala cantik milik Faye merupakan sesuatu yang menjurus pada hal-hal mesum seperti ini. Yoko kira, hanya dirinya saja yang memikirkan kegiatan di atas ranjang ketika tengah bersama dengan Faye, tapi nyatanya.. hmm.. Yoko bahkan tak ingin membicarakan itu sekarang.

Yoko memeluk Faye erat-erat hingga membuat kekasihnya melirik dan mengecup pucuk kepalanya pelan "Kenapa sayang?" bisik Faye seolah sadar kalau kekasihnya ingin bertingkah manja sekarang.

"Just wanna say that I love you so much" ia menarik napas dan menyembunyikan wajahnya yang merona di antara lekukan leher Faye "Kakak nggak sopan banget tiba-tiba bikin aku jatuh cinta. Keliatan banget kalau kakak itu banyak pengalaman buat godain orang sampai-sampai kita jadian dalam waktu kurang dari tiga bulan. Hebat"

The Eldest One [FayeXYoko]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang