27

4.4K 330 41
                                    

>○<

Faye melirik geli pada Marissa dan Ize yang sedari tadi tak berbicara. Sudah dua jam mereka duduk bersama-sama di cafe Andromeda. Di luar sana, langit bahkan sudah semakin gelap dan dua pasangan berbeda itu masih belum berbicara bahkan meski sedikit.

Yoko bahkan yakin sekali bahwa latte milik Marissa sudah dingin karena caramel macchiato miliknya juga sudah tak bersisa.

Suasana canggung ini tercipta semenjak Faye mengumumkan bahwa dirinya tengah berkencan dengan Yoko dan baik Marissa ataupun Ize, keduanya tak tahu cara bereaksi hingga sekarang.

Yoko tersenyum sedikit pada Faye yang sedari tadi menahan tawa "Mau makan?" ujar Faye memecah keheningan.

Marissa cepat-cepat menggeleng, begitu juga dengan Ize. Dosen cantik itu melipat tangan di dada "Apa aku harus joget supaya kalian berhenti bersikap kaku?" ujarnya yang langsung diberi gelengan kompak dari Marissa serta Ize.

Keduanya belum berbicara dan Faye merasa frustasi karenanya. "Kakak pulang aja deh ya?" ujar Faye pada Yoko yang menggeleng cepat tapi tak bicara, sama seperti kedua sahabatnya yang tiba-tiba menjadi bisu entah mengapa.

Dengan kesal, Faye melipat lengan pakaian yang ia kenakan lantas menyenderkan punggungnya di kursi "Ada yang salah?" Faye mengangkat dagu tinggi-tinggi hingga membuatnya tampak semakin angkuh dan mengintimidasi.

Yoko meringis saat melihat Ize dan Marissa makin ketakutan dibuatnya. "Kak. Jangan galak-galak bisa kan?"

Faye melirik. Pandangan si dosen cantik tiba-tiba berubah lembut sekarang "Kakak galak dimana sayang? Kan kakak cuma nanya sama kalian"

Yoko menghela napas panjang "Okay. Okay. Iya. Kakak nggak galak. Coba lihat aku sini" dengan lembut, Yoko mengamit pipi kekasihnya yang tirus lantas mengalihkan pandangan si dosen cantik agar ia menatap padanya.

Dengan lembut, Yoko mengusap alis milik Faye yang mengkerut sebelum kemudian mengalihkan usapannya pada sisi rahang si wanita cantik yang tampak tegang. "Kalau nggak kayak gini dan lebih banyak senyum, kakak lebih cantik loh" Yoko bergerak guna mengecup bibir Faye sesaat sehingga membuat Marissa bersembunyi di balik punggung Ize karena tak kuasa untuk melihat.

"So, wanna have some dinner? Kakak bisa traktir kalian untuk malam ini"

Meski masih sembunyi di balik punggung Ize, Marissa berbisik pelan "Mau wagyu steak"

Faye mendecak "Ngebobol isi atmku ternyata" dan Marissa terkekeh di belakang punggung Ize yang melindunginya.

Faye tersenyum ketika melihat Ize serta Marissa tengah lahap menyantap makan malam mereka. Akhirnya,, dua bocah itu tak lagi bersikap canggung dan sudah mulai bicara meskipun masih sedikit kaku.

"Jadi.. sudah sebulan ini berarti ya?" ujar Ize memulai pembicaraan setelah isi piringnya kosong.

Faye menenggak isi gelasnya lantas mengusap bibirnya dengan tisu sebelum mengangguk sebagai jawaban "Ofisialnya baru sebulanan. Deketnya dari pas kompetisi" jawab si dosen cantik terang-terangan.

Yoko bisa melihat Marissa mendecak "Maaf, Miss.. eh maksudnya kak. Tapi, kenapa kakak bisa tertarik sama Yoko?" ia menahan kalimatnya sebentar "Padahal kan.. I mean.. Yoko masih sangat muda untuk berhubungan sama kakak?"

Faye melipat tangan di dada "Tanya aja sama Ize kenapa dia tertarik sama kamu meskipun usia kalian juga terpaut lumayan jauh" wanita cantik itu malah membalikkan keadaan sekarang.

Dengan sebal, Yoko menepak punggung tangan kekasihnya untuk memperingati si dosen cantik agar tak bersikap kasar terhadap kedua temannya yang masih saja kaku di hadapan mereka.

The Eldest One [FayeXYoko]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang