24

4.6K 355 51
                                    

>○<

Yoko berdiri dengan tenang ketika Faye memperlihatkannya sebuah bangunan yang dikelilingi oleh kaca dengan kaligrafi cantik bertuliskan 'Amor' di depannya.

"Nggak besar. Tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan kakak dan mama sehari-hari" ujar si wanita cantik seraya menggandeng Yoko lantas membawa gadis cantik bertubuh mungil itu untuk memasuki ruangan.

Nuansa hangat dan temaram dari warna putih serta cream yang dipadupadankan dengan ciamik membuat mata Yoko nyaman melihatnya.

Ada dua cermin berukuran besar yang menempel di dinding dan sisi-sisinya ditambahi dengan led strip menyala.

Ada dua kursi bermodel serupa yang disimpan di depan cermin besar itu, lalu ada tempat keramas lantas sofa tempat menunggu dan beberapa rak yang digunakan untuk foto-foto serta beberapa peralatan memotong dan menata rambut.

Tempatnya memang tidak terlalu luas, tapi Yoko menyukainya.

"Loh? Harusnya udah buka kan?"

Faye melirik ke belakang, tepatnya pada sesosok perempuan cantik dengan gaya tomboy tengah melepaskan kacamata hitam yang menghiasi wajahnya.

Faye mendecak "Mantanku" ujar si wanita cantik sedikit membisik pada Yoko yang langsung mengerutkan kening.

"Thanya kemana?" ujar si perempuan tomboy pada Faye yang mengangkat bahu.

Faye kemudian mendekat pada mantan kekasihnya dan merentangkan lengan untuk memberinya pelukan sesaat "Mungkin Thanya di belakang" jawab Faye sesaat setelah ia melepaskan pelukan mereka.

Yoko berdiam diri di belakang kekasihnya, mengamati interaksi normal antara sepasang insan yang sempat menjalin asmara di depannya dengan lekat.

Yoko bisa melihat si tomboy melirik padanya dan Faye jadi mengikuti sorot mata milik si wanita cantik berambut pendek sebelum kemudian tersenyum "Yoko, pacarku" ujar Faye dengan lantang sebelum kemudian ia mendekat lantas memeluk tubuh Yoko yang kecil di antara lengannya yang panjang.

Tak bisa dipungkiri, Yoko merasa tak pantas sekarang. Entah mengapa, tapi hatinya terasa mengecil ketika melihat mantan kekasih Faye datang dengan pakaian yang terlihat serba mahal dengan kecantikan yang terpahat jelas di wajahnya.

Yoko jadi yakin kalau Faye dan perempuan tomboy itu adalah pasangan yang terlihat pantas, setidaknya kalau dibandingkan dengan dirinya. Dan karena itu, Yoko merasa malu sekarang.

Yoko bisa melihat iris mata milik si tomboy yang sedari tadi tampak tenang tiba-tiba berubah bersinar seolah semangat "Cute sekali. Kenalkan aku Lux" ia tersenyum lebar hingga gigi-giginya yang rapi dan putih terlihar jelas meski sesaat.

"Ngomong-ngomong, ada apa? Tumben ke salon?"

Lux melipat tangannya di dada "Mau periksa kandungan" jawabnya sarkastik hingga membuat Faye terkekeh sebentar "Mau potong rambut lagi?" ujar si dosen cantik.

"Butuh potongan baru yang fresh. Aku ada pemotretan dua hari lagi. Waktunya nggak terlalu mepet kan?"

Faye memiringkan kepalanya ke satu sisi sebelum kemudian menopang dagunya dengan tangan.

"Wolf cut sepertinya cocok kalau memang kamu mau kesan sangar tetap ada tapi juga bisa terlihat manis" dan wanita cantik berambut pendek itu beranjak duduk di kursi "Kuserahkan padamu, Miss Malisorn"




>○○○○○<




Yoko tak bergerak dari sofa bulat yang tengah ia duduki. Di atas pangkuannya, ada seekor anjing berukuran kecil yang tengah mengenakan pakaian tanpa lengan tengah terlelap dan gadis itu tak bisa bergerak banyak karena Sunny tidur di pangkuannya semenjak beberapa menit yang lalu.

The Eldest One [FayeXYoko]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang