47

4K 337 83
                                    

>○<

Faye menarik napas panjang saat ia merasakan sentuhan Yoko di atas area kewanitaannya yang sudah basah. Dosen cantik itu terpejam seraya menunggu pada apapun yang sekiranya akan dilakukan Yoko.

Tapi, saat ia mendapati tak ada sentuhan atau perlakuan apapun dari Yoko, wanita cantik itu membuka mata untuk melihat kekasihnya yang terlihat bingung.

Dengan geli, Faye tersenyum sebelum kemudian menarik Yoko ke dalam dekapan lantas mencium gadis itu dalam-dalam.

Si dosen cantik beranjak dari tempatnya berdiri lantas mengangkat tubuh mungil milik kekasihnya ke atas wastafel dengan mudah.

Saat Faye menjatuhkan ciuman ke daun telinga Yoko, wanita cantik itu bisa merasakan tangan Yoko mendorongnya sehingga ia berhenti "Kenapa sayang?" ujar Faye ketika ia hampir saja mengalihkan ciuman ke leher jenjang milik Yoko.

Yoko menggeleng "Nggak bisa" ujar si cantik menolak.

Faye mengangkat tubuh kecil Yoko dengan mudah sehingga kini kedua kaki jenjang gadis cantik itu melilit di tubuhnya "Kenapa nggak bisa?" ujar Faye seraya membuka pintu kamar mandi dan menuntun bocah itu menuju kamar.

"AAAAHHHHH!"

"Sialan!" umpat Faye seraya mencoba kembali masuk ke dalam kamar mandi.

Phia Fah masih teriak di kejauhan dan kini dosen cantik itu tengah misuh-misuh sambil menutup tubuhnya menggunakan handuk.

Faye terkekeh saat ia melihat Yoko berdiri di ambang pintu kamar mandi seolah tak tahu harus berbuat apa ketika dirinya sibuk menutup tubuh.

Wanita cantik itu kemudian keluar hanya dengan menggunakan handuk untuk menutupi tubuhnya lantas merangkul Yoko ke dalam dekapan guna menghadapi Phia Fah yang tampaknya masih terkejut hingga sekarang.

Dengan geli, Faye mendekat pada Phia Fah "Habis dari mana?" ujar wanita cantik itu terlampau tenang seraya terduduk di atas kasur.

Phia Fah menghela napas "Bisa gila aku!" ujar wanita cantik itu ketika ia melihat Faye terduduk dengan tenang meski Phia Fah baru saja melihat tubuh telanjangnya beberapa saat lalu.

Faye bisa melihat Phia Fah mendengus "Sarapan sekaligus meeting online buat persiapan materi pembahasan meeting nanti sore" jawab wanita cantik itu setelah mengendalikan diri.

Phia Fah melirik pada putri sematawayangnya "Bersenang-senang, eh?" goda si wanita cantik.

Dengan malu, Yoko memalingkan wajah seolah tak ingin membahas apapun yang tengah dipertanyakan ibundanya. Gadis itu kemudian beranjak dari hadapan dua orang dewasa itu untuk membersihkan diri "Aku mandi dulu deh ya" ia pamit, atau lebih tepatnya kabur dari dua perempuan dewasa di kamarnya.

Faye terkekeh saat ia melihat kekasihnya berlari kecil menuju kamar mandi, wanita cantik itu kemudian melirik pada Phia Fah yang tampak masih mengantuk "Bangun jam berapa?" ujar Faye dengan tenang.

"Sekitar jam 3 pagi. Ada beberapa clientku yang tinggal di luar negeri jadi aku harus menyesuaikan dengan zona waktu mereka"

Faye mengangguk "Aku butuh pakaian baru" ia melirik tubuhnya yang telanjang dan hanya dibalut oleh secuil kain berwarna putih.

Phia Fah mendecak sebelum kemudian berdiri dan membuka mantel yang ia kenakan "Setidaknya kamu bisa belanja pakai mantel dan bukan hanya handuk. Atau pakai baju kotormu yang kemarin dan tutup pakai ini" wanita cantik itu kini melemparkan mantel berwarna cokelat yang semenjak kemarin ia kenakan. Dan sekarang si dosen cantik membuka handuk di depan Phia Fah dengan acuh sebelum kemudian berdiri tanpa sehelai pakaianpun lantas mengenakan mantel pemberian dari Phia Fah.

The Eldest One [FayeXYoko]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang