Peluk Aku 3 Menit (end)

119 19 23
                                    

coba siapin kuaci, terus bacanya pelan-pelan aja yekan

yok lahh gass kan vote ples komennya bestie😘





hana del set!










“Yahh, bukan seperti itu Wen megang ikannya. Lihat aku, seperti ini..” Wendy melakukan apa yang diucapkan Irene. Iya dia melihat Irene, bukan ikannya ckk ckk


“Wen, Wendy!!”


“Ehh, iya iya..” Wendy mulai menyortir ikan-ikannya


“Nah kayak gitu baru ikannya gak loncat-loncat. Pinternya..” Irene tersenyum indah, jantung Wendy mendadak berdegup kencang


“Irene..”


“Iya, kenapa?”


“Ehmm gak apa-apa, hehehe..”


“Gak jelas.”

.
.
.
.

“Sepertinya Wendy mulai berubah Mi. Pak Burhan memberitahu Papi. Disana dia juga bertemu dengan seorang wanita yang baik.”


“Apa iya Pi? Mami sangat merindukannya..”


“Sabar ya Mi, sebentar lagi..”

.

.

.

.

“Irene, terimakasih ya..”


“Untuk?”


“Ya karena ada kamu, aku jadi tidak kesepian disini. Sebulan lagi ikutlah denganku pulang ke rumah!”


“Haha kamu bercanda ya..”


“Aku serius Irene!”


"Kamu naksir aku Wen? Serius?"


"Hemm i-itu emm..."


"Waktu itu ada yang bilang loh, gak akan mau sama cewek tengil. Haha.."


"Diem ya! Gak usah diungkit-ungkit lagi. Itukan dulu.."


"Haha, lucunya anak Mami ini.." Irene nusuk-nusuk pipi Wendy


"Tuhkan kamu itu nyebelin banget kenapa sih. Aku serius Irene, ayok ikut aku bertemu dengan mami ku!"


“Maaf Wen, aku gak bisa!”

.
.
.
.

“Sejujurnya aku juga udah jatuh hati sama kamu, meskipun kamu sedikit menyebalkan. Tapi selain status ada hal yang benar-benar gak bisa buat kita bersama..” Irene tersenyum menghapus bulir-bulir air matanya


“Kak, kamu menangis?” tanya Yeri adiknya


“Enggak kok, cuma kelilipan hehe..”


“Jangan bohong!”


“Beneran dek. Udah sana kamu belajar lagi!”


“Kak, obatnya jangan lupa diminum ya!!”


“Oke..”

.

.

.

.

“Waktu kok jadi cepat berlalu gini sih?” Wendy ngaduk susu coklatnya


“Kenapa? kamu betah ya disini?”


Secuil Tentang Rasa (PART 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang