lanjut~
7 tahun kemudian
“Mami…”
“Iya sayang..” mereka berdua lagi menikmati liburan di pantai
“Apa daddy Ruka tampan?” tanyanya menatap mata coklat Irene
Irene tersenyum ramah dan membawa Ruka dalam pelukannya.
“Sangat tampan...” Ruka tersenyum
“Ruka mau lihat wajah daddy...”
Irene membuka ponselnya dan menunjukkan fotonya dengan Wendy waktu liburan di pantai.
“Mi, ini daddy Ruka?” Ruka begitu sangat antusias
“Iya sayang..” Irene mencubit pipi Ruka gemas
“Tapi mi...”
“Kenapa sayang?” terlihat wajahnya sedikit murung
“Kenapa daddy gak pernah sama kita mi? Om Egi selalu bermain dengan Riri..”
“Daddy masih kerja ya sayang. Ruka harus sabar ya...” Irene merasa bersalah karena sudah menyembunyikan semua ini.
"Oke mi. Ruka pasti nunggu daddy datang..." ia memeluk Irene erat
“Maafin mami ya sayang, waktu itu daddy ada didekat kita. Maaf mami belum siap sama semuanya...” ucapnya dalam hati
.
.
.
.
“Duhh rajin banget si mami Ruka..” sapa Joy
“Hehe, iya dong. Kamu mau ngapain Joy, tumben banget kemari..” Irene lagi ngerapiin buket bunga pesanan dari beberapa pembeli
“Mau pesen buket dong Rin. Soalnya besok mama ulang tahun..”
“Oh tante Suzy ulang tahun, oke deh aku buat yang cantik..” Irene tersenyum. “Aku percaya sama kamu.."
.
.
.
Wendy sedang mengendarai mobilnya, matanya melihat kanan dan kirinya. “Aishh Juna ada aja sih. Dimana coba nyari buket. Istrinya yang ngidam kenapa jadi aku yang ribet sih...”
Matanya menangkap anak laki-laki sedang duduk sendirian bermain ayunan.
“Kayak pernah liat anak itu, ahh iya anak Irene…”
Wendy menepikan mobilnya di pinggir jalan. Ia keluar menghampiri anak yang akhir-akhir ini membuatnya penasaran dengan beribu pertanyaan.
“Hallo..”
Ruka mengangkat kepalanya keatas.
“Jangan culik Ruka om. Nanti mami kasian sendirian..” ucapnya santai. Wendy terkekeh dan mensejajarkan tubuhnya dengan Ruka
KAMU SEDANG MEMBACA
Secuil Tentang Rasa (PART 1)
Short Storyberdua lebih baik, awas loh ada syaiton~ next ke lapak "DUA HATI SATU RASA" ygy