“Wen, kamu gak mau cari mami buat Ruka?” tanya Sica
“Mi, tolong. Aku bisa handle semuanya kok..”
“Kamu emang bisa, tapi Ruka butuh sosok seorang ibu Wen. Apa Ruka gak pernah cerita sama kamu hem?”
Wendy letakkan sendok makannya. Ia mulai menatap mata Sica serius.
“Kenapa mi?”
“Ruka selalu cerita, kenapa dia beda sendiri. Kenapa orang-orang bisa punya keluarga lengkap..”
“Ruka ngomong kayak gitu?”
“Kamu kira mami bercanda ya Wen..”
“Oh iya, sekarang Ruka nya mana mi? Lagi tidur kan?”
“Enggak, lagi main tempat Irene. Suka banget dia kesitu semenjak dua minggu ini..”
“Irene? Haa kok bisa? Ruka bukan tipe anak yang mudah deket sama orang baru loh mi..”
“Iya, namanya Irene. Ruka deket banget sama Irene. Setiap pulang dari rumahnya, pasti Ruka bahagia kali. Malah sering dibawain makanan yang bentuknya lucu-lucu..”
Sica senyum mengingat cucunya setiap kali pulang ada aja yang dibawa. Mana cerewet lagi kalau udah cerita tentang Irene.
“Oke deh mi. Aku cari Ruka dulu ya..” Wendy beranjak, jujur dia penasaran siapa tetangganya itu yang bisa buat anaknya bahagia.
.
.
.
Wendy mendengar suara tawa Ruka, soalnya udah hapal banget. Wendy memutuskan untuk menghampiri mereka.
“Ehem, kayaknya ada yang lupa ini sama daddy..”
Ruka yang lagi main ayunan sama Irene, onty cantiknya itu langsung noleh.
“DADDYY…”
Ruka lari ke dalam pelukan Wendy. Dengan senang hati Wendy menggendongnya.Tadi Wendy mau kasih surprise, berhubung perutnya terasa lapar ia mengurungkan niatnya. Makan sebentar kayaknya gak masalah. Wendy mengira kalau Ruka pasti tidur. Ternyata anak kesayangannya ini malah asik sendiri sama onty yang udah dua minggu ini jadi bestie nya.
“Ruka gak kangen ya sama daddy?”
“Kangen lah. Daddy jangan sedih gitu..” Ruka pegang kedua pipi Wendy, terus ia layangkan kecupan demi kecupan di pipi Wendy.
Irene yang melihat momen manis itu tersenyum hangat. Ternyata Daddy Ruka sangat menyayanginya. Ia pikir tipe daddy yang gila kerja tapi suka lupa sama anak. Karena kan kebanyakan gitu sih untuk sebagian orang.
“Hahaha, udah cukup sayang. Nanti daddy gigit loh kamu..”
“Hehe, jangan daddy. Oh iya, turunkan Ruka dulu!” Wendy menurutinya
“Kenalkan dad, ini onty cantik..” sungguh Irene tersipu. Ruka yang masih kecil aja pinter menggoda, apalagi Daddy nya, ehh lohh.
“Hai, saya Wendy. Daddy nya Ruka..” Irene menerima uluran tangan Wendy
“Hai, Irene..” mereka saling memberikan tatapan, hingga Ruka membuat mereka sadar
KAMU SEDANG MEMBACA
Secuil Tentang Rasa (PART 1)
Short Storyberdua lebih baik, awas loh ada syaiton~ next ke lapak "DUA HATI SATU RASA" ygy