Summer Rain

138 20 22
                                    

Seorang lelaki yang memiliki lesung pipi akan melamar kekasihnya yang sudah bersamanya selama 3 tahun. Walaupun ia tahu semuanya tidak terlihat mudah. Namun karena cintanya yang luar biasa ini dia tetap mencoba untuk mendapatkan cintanya kembali. Walaupun akhir dari kisahnya belum bisa diprediksi.


Terlihat kedua pemuda sedang memasuki toko perhiasan. Mereka melihat-lihat hingga mata salah satu pemuda itu jatuh pada cincin yang berbentuk infinity dan ditengahnya ada desain love yang menambah kesan simple tapi mewah.


"Wen, apa kamu serius akan melamarnya?" Tanya Juna yang melihat Wendy serius menatap cincinnya


"Hemm.. " Wendy hanya berdehem namun senyumnya tidak luntur dari bibirnya


"Baiklah, aku akan mendukungmu. Semoga berhasil Wen.. " Juna menepuk bahu sahabatnya itu


Ditempat lain

Seorang wanita bermata rusa sedang menikmati waktu istirahatnya bersama kedua sahabatnya.


Irene. Ia masih melamun dengan pikirannya sendiri. Sedangkan kedua sahabatnya sibuk membahas agenda valentine malam nanti dengan hebohnya. Hingga suara Joya membuat Irene kembali ke dunianya.


"Irene. Yahh Irene!" Joya menggoyang lengan Irene


"Hemm, iya.. " Irene berdehem dan menatap sekilas Joya


"Kamu kenapa Rin? Wendy lagi?" Tanya Jennie


"Hem... " Irene menganggukkan kepalanya


"Kamu gak bisa kayak gini terus Irene, kamu harus memutuskan jika memang tidak bisa bersamanya lagi. Jangan menggantung hubungan kalian seperti ini. Kasian Wendy.. " Ucap Joya yang mendapat tatapan kosong oleh Irene


"Aku tau Joy, mungkin ini terlihat gila tapi aku menaruh rasa sama mereka berdua.. "Ucap Irene dengan lirih


"APA?" Joya dan Jennie pun terkejut dengan ucapan Irene barusan


"Siapa pria itu? Siapa dia Irene!" Tanya Joya dengan nada sedikit tinggi


"Joy... " Jennie mengelus lengan Joya agar bisa sedikit tenang


"Se-Segi..... " Ucap Irene dengan sedikit gemetar


"Gila! Kamu benar-benar gila ya Irene. Bagaimana bisa kamu..ah sudahlah. Aku gak ngerti lagi sama jalan pikiran kamu." Joya memutuskan pergi meninggalkan Irene dan Jennie


"Hiks hiks hiks... Bagaimana ini Jen? A-aku bingung... Hiks hiks... " Irene menangis dipelukan Jennie


Jennie mengelus punggung Irene dengan perlahan.


"Aku tau ini berat Irene, ku harap kamu bisa memilih diantara mereka. Tanya hatimu kepada siapa dia lebih memilih. Jangan sia-siakan orang yang sudah berjuang untukmu Irene.. " Ucap Jennie menggenggam kedua tangan Irene


"Hiks hiks hiks.. Aku akan memikirkannya.."


"Joy. Joya pasti sangat marah.." Lanjutnya


"Nanti aku akan membujuknya. Yang penting sekarang kamu harus memantapkan hati Irene. Jujur aku sedikit kecewa, karena jelas itu salah. Tapi aku harap kamu bisa ngambil keputusan yang tepat Irene." Irene mendengarkan saran Jennie dengan tenang

.

.

.

.

"Irene, kenapa sih kamu selalu keras kepala! Pakai sweater nya ya, kamu itu gak kuat dingin!" Wendy dengan telaten memasangkan sweaternya

.

Secuil Tentang Rasa (PART 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang