Wedding Dress

115 22 38
                                    

kalian pasti nunggu notip dari saya kan? iya kan? saya tau kok aowkwkwk







yuksss dibaca aja bestie













Happy reading~










"Jika ku tau mencintaimu sesakit ini. Mungkin lebih baik aku hapus rasa ini sedari awal. Tapi sayang, semua tidak semudah itu. Rasa ini semakin bertahta setiap detiknya. Aku juga ingin egois sesekali, mendapati senyummu, tawamu, dan sedihmu. Apa aku boleh seegois ini Irene? Apa aku harus benar-benar melepaskanmu saja?"



Detik demi detik jam yang tergantung di kamar pasangan suami istri ini mengganggu pikiran Wendy. Harusnya Irene sudah pulang sejam yang lalu. Tapi ini kabar darinya saja sama sekali tidak ia ketahui. Ponsel tidak bisa sama sekali dihubungi. Apakah sebenci itu Irene menikah dengan Wendy?

.

.

.

.

Pernikahan Irene dengan Egi akan segera dilaksanakan lusa. Jadi hari ini Wendy, Egi dan Irene pergi menjemput Juna dan Jennie yang baru tiba dari Australia.



"Kalian jangan terlalu romantis. Membuat ku iri saja.." ucap Wendy yang melihat dari kaca, Irene dan Egi bermesraan di kursi belakang.



"Haha..makanya cari lah pasangan Wen. Mau sampai kapan kamu menunggu wanita itu. Carilah yang bisa membuat mu bahagia.."



"Andai kamu tahu, kamu lah wanita itu Irene..." Batinnya



"Iya aku akan segera mencarinya.."



Setelah 45 menit, mereka bertiga sampai di bandara. Juna dan Jennie juga sudah menunggu.



"Wah sebentar lagi ada yang sah menjadi pasangan suami istri nih.."



"Haha, iya doain aja Jun.." balas Egi



"Sabar ya Wen, seseorang pasti akan bersamamu.." Wendy tersenyum ramah, walau jujur ada rasa sakit yang menggerogoti hatinya



"Iya, aku percaya itu. Ya sudah ayok kita pergi!"



"Ehh aku ada urusan. Sayang kamu sama Juna Jennie aja ya. Biar aku sama Wendy.."



"Tapi Gi..."



"Udah gak apa-apa. Bentar doang kok.."



CUP



Egi memberikan kecupan di bibir Irene. Wendy hanya pura-pura tidak melihat.



"Awas kamu ya Wen, jangan ngebut-ngebut!"



"Iya Irene, siap laksanakan!"

.
.

"Awas Wen biar aku aja yang nyetir.."



"Tapi..."



"Udah, gak apa-apa Wen.." Wendy pun menyerah



Di perjalanan yang cukup panjang mereka asik berbagi cerita. Wendy memberikan wejangan tentang kesukaan Irene, apa yang dibenci Irene, sampai kata-kata yang buat Egi sedikit tersentak.



"Jangan sampai Irene terluka ya Gi! Aku orang pertama yang bakal menghajar kamu hehe. Tapi aku yakin kamu gak mungkin melakukan itu sih.."



"Kamu suka sama Irene Wen?"



"Haaa?"



"Tch, kamu sadar gak sih dari tadi yang kamu bahas cuma tentang Irene.."



Secuil Tentang Rasa (PART 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang