lanjut~
Briana sama Wendy lagi duduk di sofa. Briana lagi membersihkan lebam yang dibuat oleh kembarannya itu dipipi Wendy.
“Maaf ya Wen atas sikap Brian..”
“Huffff, sudahlah Ri lupakan. Aku tau dia sangat menyayangimu. Tapi memang caranya sedikit berlebihan..”
CUP
“Cepat sembuh sayang..” mata Wendy langsung memancarkan kebahagiaan, rasa sakit berubah jadi manis
“Makasih Ri. Pipi yang satu lagi iri loh Ri.."
CUP
"Udah kan?"
"Bibir nya belum hehehe.." dasar kekasihnya ini gak bisa dikasih hati ckk ckk
"Tuhkan kamu emmhh...." Wendy langsung ngelakuin aksinya. Gak bisa dia liat bibir Briana itu nganggur. Dasar mesum!
"Kamu kenapa sih suka banget buat jantung ku deg degan kayak gini Wen.." Briana pukul lengan Wendy
"Itu kelebihan ku hehe. Emhh, kayaknya enak itu mi gorengnya Ri..”
Kruk kruk kruk
Briana tersenyum, terdengar suara perut kekasihnya. Apa karena habis di tonjok jadi bawaanya lapar xixixi. Brian beranjak, kemudian ia ambil dua piring mi goreng yang sudah dari tadi dihidangkan.
Selain penyayang, ini juga yang membuat Briana suka sama Wendy. Lucu. Walaupun kadang terlihat tegas, tapi aslinya Wendy itu sangat lucu dan menggemaskan dimata Briana.
“Selamat makan Briana sayang…”
.
.
.
.
Brian masih berusaha meminta maaf sama Jennie. Walaupun sering diabaikan, tapi ia tetap berusaha. Hari ini untuk yang kelima kalinya Brian sudah bolak balik ke rumah Jennie.
Brian berdiri ditengah derasnya hujan. Jennie yang mengintip dari jendela kamarnya sungguh tidak tega. Tapi itulah cara biar Brian sadar. Bahkan dia saja butuh cinta kan? Begitu juga dengan Briana kembarannya. Jennie mau Brian membuka mata hatinya.
“JENNIEEE. KELUAR LAH AKU MOHON! AKU MINTA MAAF ATAS SIKAP KU. AKU MERINDUKANMU JENNIE HIKSS HIKSS. AKU SANGAT MENCINTAIMU..”
Brian berlutut, ia tidak peduli jika besok ia akan sakit. Jennie harus memaafkannya.
Jennie gak tega juga. Akhirnya dia keluar bawa payung. Ia hampiri kekasihnya yang sangat keras kepala ini.
“Bangunlah!” Brian mengangkat kepalanya
“Je-Jennie…” Brian berdiri menatap lekat kekasihnya yang sangat ia rindukan
“Maafkan aku…”
“Berjanjilah untuk tidak kasar lagi Brian. Aku sangat menyayangimu. Tapi kalau kamu mengingkarinya lagi, maaf aku gak bisa mempertahankan hubungan kita…”
Brian langsung memeluk Jennie.
“Aku berjanji Jennie. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku mohon jangan tinggalkan aku..” Brian mengambil kotak cincin di dalam kantongnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Secuil Tentang Rasa (PART 1)
Short Storyberdua lebih baik, awas loh ada syaiton~ next ke lapak "DUA HATI SATU RASA" ygy