Giselle POV
Bagaimana bisa Luxi berbicara sesuatu seperti itu, dia pantas dapat tamparan seperti itu. kenapa jadi aku yang ngerasa bersalah...
"arghh...!" sambil mengacak-acak rambutku.
Aku membaringkan diriku di atas kasur, dia benar-benar sudah buat banyak masalah hari ini. kenapa aku terus memperhatikan nya, kenapa aku harus sepeduli itu dengannya. Aku bisa saja diusir karenanya tadi, aku dan dia baru saja bertemu kemarin. Semakin aku bertanya-tanya aku semakin penasaran dengannya.
Dinner time
Aku ikut serta membagikan makan malam hari ini, tapi dari tadi aku tidak melihatnya. Tanpa sadar aku terus mencarinya, aku berusaha menolak tapi kurasa hatiku terlalu jujur.
"haley, apa kau lihat Luxi?"
"Luxi, nggak lihat tuh terakhir tadi siang malahan dari tadi aku juga mencarinya,kukira kau tahu.. " ucap nya.
Apa karena perkataan ku tadi dia pergi, aku tak bermaksud mengusirnya. Aku beneran tak bermaksud untuk mengusirnya. Sepanjang malam aku berusaha menghilangkannya dari pikiran ku. ayolah dia hanya stranger...
"Sekarang sudah lewat makan malam apa dia sudah makan?"
Sial, aku tak bisa tidur. aku memutuskan untuk keluar mencari angin, tempat ini sedikit gelap hanya sedikit pencahayaan. Saat berjalan cukup jauh aku mendengar sebuah suara, aku pun mengikuti suara tersebut. Aku mengintip dari sebuah celah kecil di jendela.
"akhh..ahh...hah..."
"haley? Apa yang dia lakukan... kenapa dia? Felix? Carlow?"
Aku sedikit shock melihat situasi di depan ku, sampai-sampai aku tak sadar bahwa ada orang lain di belakangku.
"Giselle?"
"L-Luxi...?"
"kau ngapain malam-malam disini?" ucap nya sambil memakan beberapa cemilan.
"aku mencari mu dari tadi kau kemana saja...maaf aku mengusirmu tadi aku benar-benar ga bermaksud untuk mengusir."
"mm.. makanya aku nanya tadi, tapi kau malah marah dan mengusirku... aku benar-benar bingung dengan sikap mu tadi, jadi aku keluar sebentar untuk mengambil beberapa makanan di supermarket, makanan disini kurang enak." Ucap nya dengan polos.
"kau keluar gerbang sendiri?"
"iya begitulah... kau mau?" ucap nya.
Aku mengajaknya kembali ke kamar...
Aku sama sekali tak mengerti apa yang dia pikirkan, tapi yang kutahu. Sifatnya benar-benar polos seperti anak kecil itu sebabnya dia bisa bicara blak-blakan kaya gitu. Aku memeluknya dan perasaan lega membanjiri tubuhku. Dia terlihat bingung saat aku memeluknya.
Rata-rata perempuan disini menjual tubuh mereka to the holy beast dengan alih-alih makanan, pakaian dan keselamatan mereka. Bisa-bisanya mereka melakukan hal kejam seperti itu, disaat-saat seperti ini.
"aku tak bisa menyalahkan mereka soal ini, mereka Cuma berjuang untuk hidup."
"tapi.. bukan berarti sesuatu seperti ini dibenarkan.. why don't you try to enjoy your life?" ucap nya sambil terseyum.
Dia benar untuk apa aku hidup hanya untuk sengsara, kenapa aku tak menikmati hidupku lagi. Kurasa aku lupa caranya menikmati hidup, mendengarnya berkata seperti itu membuatku tersenyum dan lega. Syukurlah aku bertemu dengannya disaat-saat seperti ini. selang beberapa saat, Perasaan ngantuk menyerangku.
" aren't you sleepy?"
"kau bisa tidur duluan.." ucap nya ia duduk di tepi jendela.
" Luxi jangan menghilang seperti tadi, aku benar-benar mencemaskan mu.. berjanjilah kemana pun kau pergi, take me with you" tanpa sadar aku mengucapkan itu.
"I promise" ucap nya terdengar samar.
Aku memejamkan mataku perlahan dan hanya silhouette nya yang terlihat sedang menatap jendela luar. Lagi-lagi dia tidak tidur...
Keesokan paginya
aku tak sengaja mendengar percakapan Haley dan Felix pagi ini. Haley memberikan kertas yang berisi list keperluan makanan-makanan disini.
"please felix..! you need to find it! Penyakit nya tambah parah, I do everything you told me to do" ucap Haley
"aku sudah berusaha mencarinya... listen! nenek mu sudah tua, mustahil untuknya survive di dunia yang di penuhi undead kaya gini, bukannya lebih baik dia mati. She need to take a rest haley" ucap Felix
"she's the only thing I have, please..!" ucap Haley.
"apa maksudmu dia harus mati gitu? Emangnya kau siapa?" ucap Luxi tiba-tiba memotong pembicaraan.
"hahh?" ucap felix dengan wajah kesal.
"are you deaf? Who the hell are you?" ucap Luxi wajahnya sedikit kesal.
"kau benar-benar cari mati ya..?" ucap felix ia mengarah kan pukulan ke arah luxi tetapi dia menghindarinya dengan mudah dan Luxi pun membalasnya dengan tendangan sampai Felix terpental jauh kebelakang.
"SIALAAANNN!!" teriak Felix
Aku segera mengehentikannya sebelum semakin parah, Luxi langsung berjalan ke arah Haley.
"kau butuh apa saja?" ucap nya dan haley memeberikan nya sebuah kertas.
"I can't read" ucap Luxi
Ntah kenapa aku tidak shock mendengarnya, seolah seperti hal yang lumrah. Haley memberi tau nya hal-hal yang ia butuhkan dan semua keperluan di shellter ini.
"aku akan keluar mencari barang-barang ini..." ucap nya
"im going with you.." ucap Haley
"are you sure? Di luar ga aman loh." ucap nya
"aku ingin membantu mu kumohon..." ucap haley sambil memegang tangan luxi.
Deg...
KAMU SEDANG MEMBACA
Seeking Life In A World Of The Undead
Fantasywarning 21+!!!! adult content * * * girl x girl