Giselle POV
Aku melihat ke arah Luxi yang sedang bermeditasi di dekat air mancur, ia hanya menggunakan tanktop bewarna hitam dengan celana. belakangan ini dia lebih sering menyendiri, bahkan setiap pagi saat aku bangun ia sudah tidak ada di tempat tidur. tidak hanya itu bahkan ia ke kamar di saat aku dan Haley sudah tertidur. Dia melakukan itu supaya aku tak menjadi beban pikirannya, aku mengerti itu, tapi.. aku juga butuh perhatian.
"enggak, aku tak ingin menjadi bebannya, dia sudah menanggung banyak beban. aku tak boleh egois.. ayolah Giselle jangan seperti ini. kau bukan prioritas utamanya...jangan egois!" ucap ku yang hanya memperhatikannya dari jendela.
Setelah bermeditasi dia bangun dan melakukan push up sebanyak ratusan kali untuk meningkatkan ayunan pedangnya. Ototnya terbentuk dengan sangat bagus aku bahkan bisa melihat urat tangannya dengan jelas. Sial, dia kelihatan sangat sexy...ah aku harus berhenti melihatnya pikiran ku bisa kemana-mana. apalagi belakangan ini kami tak terlalu rutin melakukannya.
"arghh... it's driving me crazy!!" ucap ku.
Ugh!!
"kenapa ini perutku sakit? Arghh...!!" ucap ku memegang perutku.
"apa ini sudah waktunya?? Apa perkiraan ku salah ughh..." ucap ku.
"Giselle!!!" teriak Lascrea dari jauh.
"ada apa? perutmu sakit? Ayo aku akan membantu mu bertahanlah.." ucap Violet merangkul ku.
"L-las perutku sakit sekalii arghh..." ucap ku tiba-tiba saja sebuah air mengalir dari selangkangan ku.
"Giselle air ketuban mu pecah, aku akan segera mencari orang untuk persalinan mu kumohon bertahanlah.."
Ia membawa ku ke atas kasur dan memanggil seseorang agar membantuku dalam proses persalinan. Tampaknya bayi nya akan segera keluar, perkiraan ku telat 3 minggu. Ahhh.. ini benar-benar sakit, tapi aku tetap ingin bayi ku keluar dengan selamat. I have to strong.. for my baby. Lascrea datang membawa beberapa suster termasuk Esther.
"Giselle kau tak apa?" ucap Haley yang tiba-tiba masuk.
"sekarang tarik napas mu dalam-dalam keluarkan dengan perlahan, lakukan itu secara berulang-ulang" ucap Esther berusaha mengatur napas ku lebih dulu.
"sekarang buka kaki mu lebar-lebar..." ucap Esther melepas celana dalam ku.
"ughh...hahh..hahh..!!"
"ini masih pembukaan ke 7 harus menunggu sampai pembukaan 9-10 agar bayi nya bisa keluar, untuk sekarang serviks nya belum terbuka sepenuhnya." Ucap Esther memasukan tangannya untuk mengecek keadaaan vagina milik Giselle.
"pegang tangan ku Giselle semuanya akan baik-baik saja, you strong Giselle.." ucap Haley menggenggam tangan ku.
"Aarghh...hahh.." ucap ku kesakitan.
Keringat ku benar-benar membasahi tubuh ku sekarang, setelah 1 jam perutku kembali berkontaksi dengan hebat. ini sangat menyakitkan semua tulang belakang ku tarasa patah.
"Giselle kau bisa mendorongnya sekarang.." ucap Esther.
"ARGHHH!!!" ucap ku berusaha mendorong bayinya keluar.
"sekali lagi kepalanya sudah terlihat!" ucap nya.
"Ughh... hahh...arghhh.." ucap ku menahan rasa sakit sambil menggenggam tangan Haley dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seeking Life In A World Of The Undead
Fantasywarning 21+!!!! adult content * * * girl x girl